Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Jalan Sewandanan Jogja Memotret Kepiluan Tukang Becak yang Siap Mati Kelaparan di Dekat Pura Pakualaman

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
7 Juni 2024
A A
Jalan Sewandanan Jogja Memotret Kepiluan Tukang Becak Dekat Pura Pakualaman: Kesepian dan Siap Mati Kapan Saja karena Kelaparan.MOJOK.CO

Ilustrasi Jalan Sewandanan Jogja Memotret Kepiluan Para Lansia di Dekat Pura Pakualaman: Kesepian dan Siap Mati Kapan Saja karena Kelaparan (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

>
“Saya sudah tiga hari nggak dapat penumpang, Mas. Hidup dari pemberian orang-orang baik di jalan. Makanya saya juga harus siap mati kapan saja,” ucap penarik becak di dekat Pura Pakualaman ini dengan nada yang getir.

Persaingan becak di Jogja makin menggila, tapi yang tua-tua tak pernah diperhatikan penguasa

Sebenarnya, Sudarmo punya segudang kegelisahan terkait sepinya penumpang dalam beberapa tahun terakhir. Baginya, yang jelas paling utama karena orang-orang lebih suka naik motor sendiri ketimbang pesan becak.

Jalan Sewandanan Jogja Memotret Kepiluan Para Lansia di Dekat Pura Pakualaman: Kesepian dan Siap Mati Kapan Saja karena Kelaparan.MOJOK.CO
Sudarmo, salah satu tukang becak senior di dekat Pura Pakualaman, tiga hari tanpa penghasilan dan mengaku siap mati kapan saja. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Namun, ia juga tak bisa mengesampingkan satu hal, bahwa persaingan tukang becak makin menggila. Di tengah kegilaan tersebut, tukang becak sepuh seperti dia malah “diusahakan” buat tersingkir.

“Sekarang gini aja, Mas, tanya saja itu tukang becak yang muda-muda. Yang bentor itu, mereka asalnya dari mana, dapat becak dari siapa?,” ujarnya.

“Bukan apa-apa, Mas. Saya ini lahir di sini, besar di sini, cari uang di sini, tapi pemerintah malah merhatiin tukang becak yang dari luar daerah. Difasilitasin lagi,” geramnya.

Hingga tulisan ini tayang, saya belum bisa memvalidasi secara pasti klaim Sudarmo soal persaingan penarik becak di Jogja tersebut. Namun, dari cara bicaranya yang berapi-api, terlihat ada rasa kecewa karena lansia seperti dirinya justru tak mendapat perhatian.

“Jangan salahin kalau kita mengemis, Mas. Kalau nggak gitu kita makan apa.”

Nyaring keluhan lain dari Pasar Sentul di depan Pura Pakualaman

Sudarmo hanya satu dari sekian banyak orang yang bernasib miris di dekat Pura Pakualaman. Setelah saya meninggalkan Sudarmo dengan becaknya, langkah kaki saya beranjak menuju rooftop Pasar Sentul, tempat di mana para eks penjual makanan di Alun-Alun Sewandanan direlokasi.

Nyatanya, di sini keluhannya lebih nyaring. Sebab, nyaris semua pedagang mengeluhkan sepinya pembeli dan turunnya omzet. Saat saya datang ke sana, kondisi taman kuliner memang sangat sepi.

Awalnya, saya mengira karena hari telah memasuki sore saja, jadi pembeli tak seramai di pagi hari. Namun, pada Jumat (7/6/2024) pagi saya kembali berkunjung ke taman kuliner Pasar Sentul buat memastikan apakah ada beda antara keramaian pengunjung pada pagi dan sore hari.  Tapi nyatanya kondisi yang saya temui tak berbeda jauh dari hari kemarin.

“Omzet turun dua kali lipat lebih. Malah ada yang tutup dan milih nggak jualan lagi,” kata seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA Jalan Pura Sorowajan Jogja Saksi Tangisan Nenek Tua Ditelantarkan Anak-Anaknya yang Sukses di Jakarta, Hidup Nelangsa dengan ART

Iklan

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 11 Juni 2024 oleh

Tags: Jogjakota jogjaPakualamanpakualaman jogjapilihan redaksipura pakualamantukan becak jogjatukang becak jogja
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.