Pembeli rewel masih lebih baik ketimbang rekan kerja yang jorok
Dapat pembeli yang suka rewel, permintaan macam-macam, atau datang saat sudah hampir closingan, kadang bikin Thoriq sebal. Namun, mau bagaimana pun ia dengan senang hati kudu melayani mereka. Begitulah kodrat kerja di FnB, kata Thoriq.
Yang bikin hati Thoriq gondokan, justru adalah kelakuan rekan-rekan kerjanya. Paling sederhana ada sikap jorok ke pesanan yang jelas-jelas enggak sesuai SOP kerja.
“Misalnya, waktu ada pelanggan nyebelin, biasanya pesenan diisengin,” kata dia. “Ada yang nyomot-nyomot, sengaja nyicip makanannya. Sering juga ngambil es batu comot aja pakai tangan buat balas dendam katanya.”
Ketika ia ingatkan, rekan-rekannya ini selalu berkilah kalau tindakan mereka sebatas candaan saja. Masalahnya, kalau ada apa-apa, seperti ketahuan manajer, misalnya, yang kena satu tim. Thoriq yang sebenarnya enggak ikut-ikutan jadi kena getahnya. Dan, hal ini pernah sekali ia alami. Waktu itu, saat manajer tahu perilaku ini, hampir semua pegawai kena SP.
“Gara-gara aku sering ngingetin mereka, aku jadi dibilang enggak asyik orangnya. Makanya sekarang berjarak. Kerja ya kerja aja.”
Kini, tercatat sudah hampir dua tahun Thoriq kerja di FnB. Gajinya pas-pasan, dengan statusnya yang masih dianggap part time, alias belum pernah dapat sodoran kontrak jadi pegawai tetap. Namun, ia tak berani protes, baginya dapat kerja di tempat ini sudah syukur, meski harus ia jalani dengan misuh-misuh.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News.