Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Sound Horeg bikin Kaca Jendela Rumah Pecah, Langsung Labrak Tetangga dengan Cara Elegan

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
23 Juli 2025
A A
Sound horeg di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. MOJOK.CO

Sound horeg bikin warga emosi. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Seorang perempuan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur tak habis pikir dengan remaja pecinta musik sound horeg. Hobi anak itu meresahkan warga sampai kaca jendelanya ikut pecah. Karena kesal dan tak tahan dengan suara tersebut, ia nekat melabrak pemilik rumah dengan cara elegan: bawa palu dan uang Rp2 juta.

Kebencian pada remaja pecinta sound horeg

Sore itu, sebuah pesan masuk di grup WhatsApp Karina (28). Isinya aduan dari orang-orang yang mengontrak di rumahnya, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Para penghuni kontrakan itu mengadu kepada Karina yang merupakan pemilik kontrakan, kalau tiga kaca jendela rumahnya pecah karena getaran dari sound horeg.

“Jadi di depan rumah kontrakanku ada rumah singgah, alias rumah yang hanya sesekali di tempati oleh pemiliknya,” ujar Karina.

Biasanya, pemilik rumah singgah tersebut memang datang menjelang acara 17 Agustus. Utamanya saat hari libur di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Beberapa kali, anak dari pemilik rumah singgah tadi sering datang. Setiap datang, anak yang masih ABG itu suka sekali menyetel sound horeg sepanjang sore hingga menjelang azan magrib. 

“Dulu sudah pernah ditegur, lalu waras. Ternyata sekarang kambuh lagi,” kata Karina.

Puncaknya adalah Minggu (20/7/2025) kemarin, penyewa kontrakan sekaligus warga di sana muntab karena sound horeg yang disetel anak tersebut membuat beberapa kaca jendela mereka pecah. Karina yang saat itu masih berada di luar rumah, langsung bergegas pulang usai mendapat laporan dari tetangga-tetangganya di WhatsApp.

“Sampai di rumah kontrakan, aku malah makin kesal. Ternyata warga sudah menegur rumah tersebut untuk mematikan sound horeg tapi tidak digubris sama anak tadi,” kata Karina.

Membalas amarah dengan gaya

Tanpa pikir panjang, Karina langsung meminjam palu milik penyewa kontrakannya dan pergi ke pemilik rumah singgah. Ia pecahkan kaca jendela lawas pemilik rumah tersebut yang berukuran kotak kecil-kecil.

Tentu saja orang-orang yang hadir di sana terkejut. Tak terkecuali si anak pemilik rumah singgah tadi. Ia langsung misuh-misuh melihat jendela rumahnya hancur. Mendengar makian tadi, Karina justru senang. Seolah perasaan kesalnya terbalaskan. Sementara itu, si anak tak berhenti mengeluarkan makian.

“Aku nggak menanggapi emosinya, tapi langsung mengeluarkan uang Rp2 juta yang kuletakkan di meja. ‘Ini untuk ganti rugi kaca jendela jadulmu’,” ujar Karina kepada remaja penyuka sound horeg tadi, “‘tapi saya juga minta ganti rugi dengan nominal yang sama’”, lanjutnya.

Mendengar ucapan Karina yang menantang dan sama sekali tak kenal takut, si pemilik rumah singgah malah diam. Dari raut wajahnya, ia tampak bengong kebingungan. Warga sekitar yang mendengar keributan itu mulai berdatangan, dan meminta keduanya untuk damai. Sampai akhirnya si pemilik rumah singgah pun mengalah.

“‘Sepurane, Mbak. Uangnya dibawa lagi saja. Saya janji nggak gini lagi’,” ucap anak itu ke Karina.

Hubungan retak karena sound horeg

Karina pun mengambil uangnya lagi dan kembali ke rumah kontrakannya. Tak lama kemudian, ayah anak itu datang ke rumah kontrakan Karina. Amarah Karina yang belum reda rasanya sudah siap menghadapi segala apapun yang terjadi. Ternyata, sang ayah hanya ingin meminta maaf.

“Beliau minta maaf karena anaknya sudah membuat keributan, padahal sudah ia tegur berkali-kali,” ucap Karina.

Iklan

Karina pun tak ingin memperpanjang masalah. Keduanya sama-sama tak membayar ganti rugi. Perbuatan buruk dibalas buruk, sakit hati dibalas sakit hati juga. 

“Bapaknya juga pernah ada masalah serupa sama aku, tapi nggak sampai mecahin kaca. Ributnya sampai kantor polisi, terus beliau kalah. Ya masa sekarang mau kalah dua kali?” ujar Karina.

Keresahan terhadap penggunaan sound horeg tak hanya dirasakan Karina yang tinggal di Kabupaten Pasuruan. Sejumlah masyarakat khususnya di Jawa Timur juga sempat mengeluh. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur bahkan sudah resmi menetapkan fatwa nomor 1 tahun 2025 tentang penggunaan sound horeg. 

Aturan itu berjumlah enam poin, salah satu poin kelima menyebut jika adu sound yang dipastikan menimbulkan mudarat dan berpotensi tabdzir serta menyia-nyiakan harta, maka hukumnya haram secara mutlak.

Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat, KH Miftahul Huda, menyatakan solusi dari fenomena sound horeg tidak cukup dengan fatwa, tetapi perlu tindak lanjut dari pemerintah dan kepolisian. Apalagi, jika mengganggu ketertiban.

“Bahkan sampai pada merusak kaca beberapa rumah. Belum lagi mengganggu pendengaran seperti polusi suara, itu sudah masuk kategori hal yang dilarang oleh agama,” kata Kiai Miftah dikutip dari MUIDigital, Senin (23/7/2025).

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Karnaval Sound Horeg Ubah Ibu dan Anak Perempuan: Rela Menor dan Joget Erotis demi Jadi Sorotan, Ditegur Tak Mempan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 30 Juli 2025 oleh

Tags: Jawa Timurkabupaten pasuruanMUIsound horeg
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
12 Hari Belajar Bahagia di Perkebunan Kalijompo Jember MOJOK.CO
Esai

12 Hari Tinggal di Perkebunan Kalijompo Jember, Belajar Menjadi Manusia yang Selalu Bersyukur dan Merasa Cukup meski Keterbatasan Ada di Depan Mata

29 September 2025
Jadi manusia paling apes dan ironis: Punya kakak PSHT fanatik dan bapak kru sound horeg sampai batin tertekan MOJOK.CO
Ragam

Nasib Jadi Manusia Paling Apes dan Ironis: Punya Kakak Fanatik PSHT dan Bapak Kru Karnaval Sound Horeg, Hari-hari Batin Tersiksa

15 Agustus 2025
Fokus kerja dan tak ikut karnavan sound horeg, dilabrak hingga didenda MOJOK.CO
Ragam

Tak Ikut Latihan Karnaval Sound Horeg karena Fokus Kerja dan Hidup Damai bareng Keluarga: Berujung Dilabrak, Didenda, hingga Dikucilkan di Desa

1 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.