Repotnya kerja di gedung tinggi saat terjadi gempa, turun tangga puluhan lantai
Selain itu, sisi unik, merepotkan, sekaligus kadang mengkhawatirkan yang ia rasakan selama kerja di SCBD Jakarta Selatan adalah ketika terjadi gempa. Siang, sebelum Awan wawancara via telepon dengan Mojok, terjadi sebuah gempa. Hari itu, tercatat ada empat gempa yang dirasakan masyarakat Indonesia.
Saat getaran terjadi, Awan sedang berada di kantor. Ia bekerja di salah satu lantai tertinggi dari gedung lebih dari 20 lantai tersebut.
“Kalau lagi gempa kaya tadi siang itu tuh rasanya panik dan bingung. Bingung mau turun atau nggak karena kalau turun harus pakai tangga darurat,” tuturnya.
Menapaki tangga darurat, berdesak-desakan, menuruni puluhan lantai tentu melelahkan. Beruntung, gempa kala itu tidak terlalu besar dan durasinya cukup singkat sehingga pekerja tak diinstruksikan untuk turun.
“Pernah sekali yang wajib turun itu saat ada simulasi gempa. Capeknya bukan main, naik turun tangga darurat,” kelakarnya.
Selain itu, meski kawasannya terkesan elite, namun bagi Awan selalu ada celah untuk hidup agak berhemat. Soal makan siang misalnya, jika sedang ingin enak banyak sekali opsi makanan seharga Rp50 ribu ke atas.
“Kalau lagi mepet, mau yang cukup Rp15 ribu juga ada kantin yang murah,” katanya.
Dinamika ini mewarnai perjalanan kariernya di SCBD. Gaji dua digit, baginya, sepadan dengan tekanan kerja dan hal-hal lain yang harus ia hadapi demi bekerja. Semua demi masa depan.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
Cek berita dan artikel lainnya di Google News