Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Sarung Atlas Saksi Kasih Sayang Ibu, Dari Belajar Sarungan hingga di Pelaminan

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
19 Mei 2025
A A
Sarung Atlas saksi kasih sayang ibu sepanjang usia MOJOK.CO

Ilustrasi - Sarung Atlas saksi kasih sayang ibu sepanjang usia. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sarung Atlas menjadi merek sarung yang memenuhi lemari narasumber Mojok, sedari SD hingga kini dewasa. Tidak hanya persoalan kenyamanan, sarung produksi PT Behaestex dengan label “halal” tersebut menyimpan kasih sayang ibu sepanjang masa.

Kenangan belajar pakai sarung dengan Sarung Atlas

Zikrul (26) masih ingat betul, dia pertama kali belajar mengenakan sarung sejak kelas 4 SD. Bersamaan dengan masuknya Zikrul ke madrasah di desanya di Rembang, Jawa Tengah. Karena aturan madrasah: para murid harus mengenakan sarung tiap mengaji.

Jauh-jauh hari sebelumnya, ibu Zikrul mengajaknya ke Lasem, sebuah kecamatan di Rembang yang dikenal sebagai “Kota Santri” lantaran menjadi lokasi pesantren tertua di Rembang (Al Hidayah milik KH. Ma’shum Ahmad) sekaligus tempat berdirinya banyak pesantren.

“Ibu ngajak ke toko baju langganannya. Lalu beliin Sarung Atlas,” ungkap Zikrul, Sabtu (19/4/2025).

Zikrul ingat betul betapa antusiasnya sang ibu memilihkan sarung untuknya. Memilah-milah model demi model yang pas untuk anak usia SD.

Di rumah, Zikrul lantas belajar mengenakan sarung tersebut. Ibunya dengan telaten mengajarinya dari melipat ke samping, lalu menggulung ke bawah agar tampak rapi dan tidak gampang melorot.

“Ibu ngajarinya lipat tiga sebelum digulung. Kalau sudah jadi, kelihatan bentuknya dari depan tiga lipat. Itu lebih rapi kalau kata ibu,” ungkap Zikrul.

Dan memang hal itu Zikrul amini di kemudian hari. Sampai sekarang dia masih suka menggunakan pola lipat tiga tiap mengenakan sarung. Kain Sarung Atlas yang tidak terlalu licin memungkinkan pola tiga lipat terbentuk ideal.

Sarung Atlas di mata ibu: cakep untuk segala usia

Tidak semua sarung di lemari Zikrul adalah Sarung Atlas. Ada merek-merek yang lain.

Sarung merek lain biasanya dibeli secara spontan. Misalnya ada sarung yang kekecilan, maka ibunya akan membelikan sarung dengan merek sembarang.

Di momen-momen tertentu dan penting lah, sang ibu akan membelikan Sarung Atlas untuk Zikrul. Misalnya, saat lebaran atau ketika Zikrul sunatan.

“Termasuk lebaran April 2025 lalu. Sampai segede ini, saat aku sudah bisa kerja dan beli sarung sendiri, ibu masih suka membelikan sarung Atlas,” tutur Zikrul.

Karena bagi ibunya, Sarung Atlas itu sarung bagus untuk ukuran orang desa. Dan masih bagi orang desa, membeli barang bagus memang harus menunggu momen khusus.

“Ibu nggak bosen sama modelnya Atlas. Motifnya bisa menyesuaikan usia. Anak-anak ada sendiri, dewasa sendiri. Modelnya kayak pas aja buat segala umur. Nggak model kuno. Jadi cakep.” Begitu penjelasan sang ibu yang coba Zikrul tirukan.

Iklan

Zikrul tidak menyangkalnya sama sekali. Motif-motif yang sarung tenun itu tawarkan terlihat eye catching. Bahannya pun tidak terlalu kasar untuk ukuran sarung berharga merakyat itu.

Bekal masuk pesantren

Sarung Atlas juga melekat pada kehidupan Kholis (30), seorang santri asal Rembang, Jawa Tengah.

Berbeda dengan Zikrul, kholis tidak dikenalkan produk Behaestex tersebut sedari kecil. Ibunya lebih sering membelikannya merek-merek lain.

Hingga akhirnya, lulus SMP pada 2010, Kholi dikirim ke sebuah pesantren di Sarang untuk memperdalam kitab kuning.

“Tanpa aku tahu, ibu-bapak masukin beberapa lembar Sarung Atlas di dalam tas,” kata Kholis.

“Kata ibu, biar kelihatan cakep aja pakai sarung bagus,” imbuhnya.

Sejak nyantri itu pula, Kholis merasa cocok dengan Sarung Atlas. Harga tidak terlalu mahal, tapi sudah dapat sarung dengan motif bagus dan nyaman.

Di pesantrennya, jarang ada santri yang mengenakan Sarung Atlas. Alhasil, dugaan Kholis, karena motif bagus Atlas tersebut, beberapa oknum santri pun mengincarnya. Beberapa kali Kholis dan teman sekamarnya pengguna Sarung Atlas kehilangan sarung tersebut di jemuran.

Hadiah pernikahan

Keterikatan Kholis pada Sarung Atlas tidak berhenti selama di pesantren. Ketika menikah pada Agustus 2021, Sarung Atlas menjadi hadiah yang diberikan oleh ibu dan beberapa sanak saudaranya.

“Aku ada banyak Sarung Atlas di lemari. Akhirnya kalau lebaran jarang beli-beli baru karena sarung yang lama masih bagus,” kata Kholis.

Meski sudah bertahun-tahun, warna yang memudar dari sarungnya terbilang tipis. Tidak memudar yang sampai membuatnya terlihat sudah lawas.

Selain itu, bagian bawah sarungnya juga tidak gampang brodoli seperti sarung-sarung dengan model kain licin.

“Aku pun akhirnya kalau ada teman nikah atau ponakan sunatan, ngadonya pakai Sarung Atlas. Nggak mahal-mahal banget, tapi udah dapet bagus dan awet. Jadi kayak pantes buat jdi kado,” sambungnya.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Perang Sarung Kini Jadi Tindakan Kriminal, Apa Sih yang Sebenarnya Para Remaja Ini Perlukan? atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

Terakhir diperbarui pada 19 Mei 2025 oleh

Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO
Hukum

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO
Ragam

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO
Kilas

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO
Kampus

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.