Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Baru Pertama Kali ke Indomaret: Cuma Bisa Nahan Ngiler, Kelihatan Katrok karena Ucapan “Selamat Datang, Selamat Belanja”

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
1 Juli 2025
A A
Pertama kali ke Indomaret setelah 25 tahun MOJOK.CO

Ilustrasi - Pertama kali ke Indomaret setelah 25 tahun. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bagi beberapa orang, terutama yang berkantong tebal, Indomaret barang kali adalah sesuatu yang biasa saja. Belanja di sana tidak ada bedanya dengan belanja di warung Madura.

Akan tetapi, ada sebagian orang yang menganggap Indomaret sebagai sesuatu yang mewah dan identik dengan orang berduit. Sehingga, ketika pertama kali masuk untuk belanja di sana, memberi kesan yang berbeda di hati.

25 tahun tidak pernah masuk Indomaret

Fida (25) bukannya tidak tahu kalau di dunia ada minimarket bernama “Indomaret”. Kendati tinggal di pelosok Kulon Progo, Jogja, Lida tahulah keberadaan waralaba itu—karena memang sudah tersebar di banyak titik.

Namun, Fida tidak seberuntung banyak orang lain. Seumur-umur, dia hanya bisa menatap Indomaret dari luar, tidak pernah masuk ke dalamnya. Mall apalagi, malah sangat jauh dari jangkauannya.

Seumur-umur, keluarganya yang berlatar belakang petani lebih terbiasa membeli di warung-warung kelontong kecil. Tentu saja karena lebih murah.

“Aku baru tahu rasanya Indomaret sejak menikah. Itu ya 2023 lalu. Di Sleman,” ungkapnya, Minggu (29/6/2025).

Menahan ngiler di Indomaret (1)

Fida sebenarnya dinikahi tetangganya sendiri. Teman masa kecilnya.

Suami Fida mungkin lebih beruntung dari Fida. Sebab, sudah lebih dulu keluar dari plosok Kulon Progo untuk bekerja di tengah gemerlap Sleman.

“Di kos kan sering saling sapa dengan penghuni lain. Sering kalau aku nyapa ke yang cewek-cewek mau ke mana atau dari mana? Jawabnya: baru dari Indomaret, ambil uang atau beli apa. Kayak Indomaret ini sesuatu yang biasa,” katanya.

Hingga suatu kali, Fida—dengan agak takut-takut—minta diajak sang suami sesekali ke Indomaret. Misalnya untuk sekadar beli beras atau keperluan dapur lain. Tidak usah jajan-jajan. Karena Fida sendiri menyadari, gaji suaminya tidak ada lebihan jika digunakan untuk jajan-jajan.

Permintaan (sederhana) Fida itu ternyata dituruti sang suami. Sungguh, Fida membonceng dengan perasaan bungah luar biasa.

“Kami memang ewet-ewet (menghemat betul) kalau soal pengeluaran. Jadi nggak belanja apa-apa. Suami cuma membelikan Teh Kotak yang rasa-rasa. Itu kan murah. Sama wafer Tango,” beber Fida.

Menahan ngiler (2)

Sisanya, Fida hanya bisa menahan ngiler. Karena ada banyak camilan dan minuman yang menggoda. Termasuk yang selama ini iklannya hanya bisa dia lihat di televisi atau berseliweran di media sosial. Terutama saat melihat deretan es krim berbagai varian.

Sayangnya, Fida hanya bisa menatapnya saja. Tidak bisa membeli dan menikmati sensasi es krim yang lumer di lidah.

Iklan

Hingga saat inipun, Fida mengaku sangat jarang ke Indomaret. Tergantung suaminya. Apalagi Fida tidak punya penghasilan sendiri.

Makanya dia heran, kok bisa ya tetangga-tetangga kosnya bisa sesering itu ke Indomaret? Bahkan untuk jajan-jajan yang tidak murah-murahan.

Salting dengan sambutan, “Selamat datang, selamat belanja”

Syarof (25) pun demikian. Pemuda asal Rembang, Jawa Tengah, itu mengaku pertama kali masuk ke Indomaret saat dia duduk di bangku SMA.

“SD-SMP dekat rumah. Jadi masih jauh dari gemerlap. Pas SMA kan agak ke kota, dari situ mulai kenal nongkrong di Indomaret,” kata Syarof.

Awal mula dia ke Indomaret waktu itu karena beberapa teman sekelasnya mengajak bareng-bareng nongkrong di sana. Untuk sekadar rokok-rokok dan membeli minuman kaleng. Syarof ikut saja, dan itu menjadi pengalaman pertama kalinya karena sejak kecil tidak pernah bersentuhan dengan waralaba bermaskot Domar itu.

Walaupun saat itu Syarof juga awalnya heran, “Edan, bocah SMA jajannya di Indomaret. Duitnya banyak sekali.”

“Bisa-bisanya waktu masuk aku kaget dan salah tingkah, pas para pegawai pada bilang, ‘Selamat datang di Indomaret, selamat belanja’. Kupikir harus dijawab, ya kujawab, ‘Iya, Mbak’. Ternyata temen-temen cuek aja, aku malah jadi malu sendiri,” ucap Syarof disertai tawa.

Begitu pula waktu membayar. Ketika si kasir bertanya, “Ada membernya, Kak?”, Syarof langsung gelagapan. Dia tidak tahu apa itu member. Sampai dia melirik teman yang antre di belakangnya.

“Eh nggak punya, Mbak,” jawab Syarof usai diberi kode geleng-geleng kepala oleh temannya.

Membayar lunas ketidakberuntungan masa kecil

Sebelumnya, Syarof pernah berbagi cerita kepada Mojok lewat tulisan, “Jajanan di Indomaret yang Tak Terbayangkan Bisa Membelinya karena Terlalu Identik dengan Orang Kaya”.

Syarof menambahi cerita itu, bahwa kendati akhirnya sering nongkrong di Indomaret sejak SMA itu, bukan berarti dia sudah langsung bisa menikmati jajanan yang di masa kecilnya tidak terbeli. Kala itu, jajanan-jajanan tersebut masih hanya masuk dalam wish list Syarof.

Lalu akhirnya Syarof lulus SMA dan mulai bekerja dari kota ke kota. Setiap pulang kampung, Syarof tak luput menyisihkan uang untuk mengajak adiknya ke Indomaret.

Membiarkan adiknya bebas memilih jajanan apa yang dia inginkan. Dari cokelat hingga es krim.

“Adikku kan juga sama sepertiku di masa kecil. Indomaret itu cuma untuk orang-orang kaya. Jadi pas kuajak ke sana, dia kelihatan melongo. Takjub. Lama sekali muter-muter dari satu rak ke rak lain. Dari satu kulkas ke kulkas lain,” tutur Syarof.

“Pas dia ambil apa terus kubelikan, matanya berbinar, seneng,” sambungnya.

Syarof pun juga senang belaka, karena bisa membayar lunas ketidakberuntungan masa kecilnya perihal Indomaret dengan cara mengajak adiknya masuk ke sana, tanpa harus menunggu masa SMA di kota.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Halaman dan Parkiran Indomaret Menguji Kesabaran, Isinya 4 Hal Menyebalkan sekaligus Merepotkan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2025 oleh

Tags: Indomaretjajan indomaretmember indomaret
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Dari Indomaret Point Jakal km 9, menguak fakta orang-orang yang merasa iri hati pada standar orang lain MOJOK.CO
Ragam

Duduk di Kursi Indomaret Ternyata Juga bikin Orang Makin Nelangsa dan Iri Hati karena Standar Orang Lain

11 November 2025
rekomendasi indomaret di Jogja yang cocok untuk melamun. MOJOK.CO
Ragam

3 Indomaret Unik di Jogja yang Cocok Disinggahi untuk Meromantisasi Hidup, Dijamin bikin Kamu Betah Melamun

10 November 2025
5 Barang dan Jasa yang Seharusnya Mulai Dijual Indomaret MOJOK.CO
Esai

Indomaret Sebagai Bagian dari Kehidupan Kita Sudah Saatnya Mempertimbangkan Menyediakan 5 Barang dan Jasa dengan Potensi Cuan Ini

8 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.