Akhirnya, Yudis nyoba pesan 4 screenshot. Terus, penjualnya nanya beberapa pertanyaan seperti ada request foto atau wallpaper yang mau dipake nggak, lalu mau screenshot apa. Pilihannya ada lock screen, lagu di Spotify, postingan di Instagram, sama repost postingan di Instagram. Kalau nggak salah ada bedanya antara repost di iPhone sama android.
Selain jasa screenshot, ternyata ada jasa record screen juga. Hanya saja, harganya lebih mahal. Jadi Yudis hanya mengambil jasa screenshot layar dan Spotify saja.
“Akhirnya, yang ss spotify itu tak upload di story Instagramku. Lumayan, beberapa temen sempet reply dan ngira kalau aku ganti HP. Wkwkwk.”
Aneh, tapi nyata
Yudis berkata bahwa dia merasa jasa ini aneh. Meski sudah mencoba memakai jasanya, dia tetap saja merasa tak ada yang spesial. Dia bahkan heran kenapa banyak orang yang memakai jasa ini.
Bahkan dia sempat ditertawakan kawannya gara-gara memakai jasa ini. Beberapa tertawa dan kaget karena mereka pun baru tahu tentang jasa ini.
Tapi memang, jasa yang terkait dengan iPhone begitu banyak bertebaran, dan artinya pasarnya banyak. tak hanya jasa sewa dan screenshot, register IMEI pun ada jika kalian coba cari di Twitter. Buka blokir pun ada. Entah itu legal atau tidak, yang jelas, iPhone tak hanya menyediakan gengsi dan cara cepat naik kelas. Pada titik tertentu, dia bisa menjadi ladang uang bagi yang benar-benar cekatan dan penuh kreativitas.
Reporter: Rizky Prasetya
Editor: Hammam Izzudin
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.