Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

3 Panduan Thrifting di Pasar Gembong Surabaya agar Nggak Kecewa Dapat “Harta Karun” dengan Kualitas Zonk

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
11 April 2025
A A
Panduan thrifting di Pasar Gembong, Surabaya. MOJOK.CO

ilustrasi - tips thrifting, memilih baju bagus di Pasar Gembong Surabaya. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pasar Gembong Tebasan merupakan salah satu pusat thrifting yang melegenda di Surabaya. Jauh sebelum hadirnya Tugu Pahlawan Sunday Morning Market, pasar tersebut sudah terkenal dengan barang-barang bekasnya. Ada banyak barang thrift yang bisa dibeli di sana. Syukur-syukur bisa berburu “harta karun”.

***

Desember 2019, Ahmad* memulai bisnis thrift-nya. Saat itu ia masih kuliah. Covid-19 juga sedang melanda dan PHK di mana-mana. Karena khawatir tak langsung mendapat kerja setelah lulus, ia mulai menjual pakaian bekas.

“Minimal dengan itu aku bisa punya pengalaman kerja sebelum lulus,” ucap Ahmad, Selasa (8/4/2025).

Ide tersebut muncul saat Ahmad melihat langsung kegiatan teman-temannya yang juga memulai bisnis thrift. Ia pun mendatangi kios-kios di Pasar Gembong Tebasan untuk menyetok pakaian lalu menjualnya. Oleh karena itu, Ahmad paham betul cara mencari pakaian yang bagus.

#1 Memilih toko yang sudah terkonsep dan rapi

Berbelanja di Pasar Gembong Tebasan tidak semudah yang dibayangkan Ahmad. Apalagi, jika baru pertama kali ke sana. Akan ada deretan toko yang menjual barang-barang bekas dengan jenis yang sama. 

Selain itu, ada lapak yang sengaja menggelar pakaian tanpa gantungan. Alhasil, pembeli harus mengorek-ngorek tumpukan pakaian untuk menemukan barang incaran. Benar-benar butuh energi dan kemampuan yang mumpuni untuk berebut pakaian. 

Ingat, banyak pembeli lain yang juga ingin beburu, serta masih banyak toko lain yang bisa digali. Siapa tahu, toko itu menawarkan barang lebih bagus. Oleh karena itu, Ahmad lebih sering mengunjungi toko yang bajunya sudah tergantung dengan hanger. 

Selain menghemat waktu, ia bisa lebih leluasa memperhatikan baju-baju di setiap deret toko. Ia bisa menarik hanger dari ujung ke ujung, lalu memilah baju dan memperhatikannya satu per satu.

“Apalagi kalau toko itu punya tema, misalnya vintage atau menjual hoody saja, itu berarti bagus,” ujar Ahmad.

#2 Cek teliti barang di Pasar Gembong Surabaya

Nyaris setiap hari Ahmad mengamati toko-toko yang ada di Pasar Gembong Tebasan. Ia sering menemukan pedagang yang tadinya berjualan apa, besoknya apa. Tidak konsisten dan kurang kredibel. 

Tak jarang ia menemukan baju yang sudah jebol dari berbagai sisi, tapi tetap dijual. Kadang-kadang ada yang tampilannya sudah kotor dan amat lecek. 

“Memang yang namanya thrift pasti lecek dan kotor ya, tapi kotornya bukan debu dan leceknya nggak parah,” kata Ahmad.

“Kotornya itu kayak semacam tinta atau noda yang sulit hilang. Walaupun dicuci, aku masih nggak yakin sih bisa hilang. Itu kelihatan kok,” lanjutnya.

Iklan

Oleh karena itu, Ahmad menyarankan betul agar pembeli teliti sebelum membeli atau tawar-menawar harga. Kalau tidak, bisa-bisa kena zonk alias dapat barang yang tak sesuai.

Lebih-lebih kalau barang itu tidak bisa dipakai. Sebab selain baju, kebanyakan barang bekas tidak bisa dicoba lebih dulu. 

Ahmad sendiri pernah mendapat barang zonk sampai 10 potongan baju. Kejadiannya baru terjadi Maret 2025 kemarin. Justru, kejadian itu menjadi pelajaran berharga agar tidak luput mengecek mengecek bagian-bagian yang jarang terlihat seperti ketiak, pergelangan tangan, pinggang belakang, di balik kerah, bahkan jumlah kancing. 

“Jadi harus dicek setiap sudutnya, apakah ada lubang bekas rokok misalnya, noda-noda parah yang nggak bisa hilang, dan sebagainya,” kata Ahmad.

#3 Brand terkenal vs kualitas

Mendapat baju brand terkenal dengan harga murah bukanlah sebuah keniscayaan di Pasar Gembong Tebasan. Namun bagi Ahmad, itu semacam keberuntungan. Kalau punya waktu lebih, ia akan mengecek tag wash pakaian satu per satu. 

“Biasanya ada di pinggang bagian kanan. Kalau nggak ada, bisa dicek di dalam secara keseluruhan,” kata Ahmad.

Sebab, ada brand-brand ternama yang memang agak sulit diketahui. Misalnya, Uniqlo. Merk pakaian kasual yang berasal dari Jepang tersebut biasanya tak memiliki tag di leher, tapi tag wash di bagian pinggang.

Namun, alih-alih memilih baju dengan brand ternama, ia justru menyarankan agar pembeli memilih baju yang secara tampilan masih enak dilihat, bahan yang masih bagus, dan tampilan warna yang tidak terlalu pudar. 

“Kalau dapat brand ya alhamdulillah, kalau nggak ya sudah. Dalam dunia thrifting yang penting itu tampilannya. Warnanya masih bagus, terus nggak ada noda yang benar-benar kotor,” ujarnya.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Kiat Merintis Bisnis Thrift Shop: Baju Bekas yang Bisa Berharga Jutaan Rupiah atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 11 April 2025 oleh

Tags: baju thriftbeli baju murahgembong tebasanpasar gembongSurabayathrifting di Surabaya
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO
Sosok

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO
Aktual

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.