ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Curhatan Lulusan S2 yang Menjadi Honorer di Jakarta: Beban Kerja Melebihi PNS, tapi Gajinya Lebih Kecil dari Kuli Bangunan

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
22 April 2025
0
A A
Curhatan Lulusan S2 yang Menjadi Honorer di Jakarta: Beban Kerja Melebihi PNS, tapi Gajinya Lebih Kecil dari Kuli Bangunan.MOJOK.CO

Ilustrasi - Curhatan Lulusan S2 yang Menjadi Honorer di Jakarta: Beban Kerja Melebihi PNS, tapi Gajinya Lebih Kecil dari Kuli Bangunan (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Konon, Jakarta adalah “ladang rezeki”. Asal mau bergerak, pasti ada uang yang dihasilkan. Begitulah kira-kira anggapan Aulia (28) saat pertama merantau ke ibu kota.

Datang ke perantauan dengan bekal menjanjikan: ijazah S2 sebuah PTS di Jogja, ekspektasinya pun begitu besar. Minimal mendapatkan pekerjaan dengan upah standard UMR Jakarta.

Sayangnya, setelah dua tahun bergelut dengan kerasnya kehidupan kota metropolitan, ia perlahan mulai menurunkan ekspektasinya. Bahkan, nyaris sampai di titik ingin menguburnya.

“Karena dua tahun kerja di sini, memang ada kenaikan gaji, tapi nggak seberapa. Buat nyicil motor Beat aja nggak mampu,” keluhnya kepada Mojok, Minggu (20/4/2025).

Dua tahun Aulia bekerja sebagai tenaga honorer instansi pemerintahan di Jakarta. Selama itu juga, ia belajar bahwa anggapan “Jakarta adalah ladang rezeki” tak berlaku bagi semua orang.

Gara-gara lulusan S2, malah dibebani dengan banyak jobdesk tak masuk akal

Pada 2022 lalu, perempuan asal Jawa Barat ini menjadi tenaga honorer instansi pemerintahan di Jakarta. Sejak awal ia tak mempermasalahkan status itu. Bahkan ia juga sadar gajinya bakal lebih kecil dari pegawai lain yang statusnya PNS.

Namun, ada dua hal yang memantapkan niatnya bekerja di tempat ini. Pertama, ini Jakarta: “sekecil-kecilnya upah di sini, tetap lebih besar kalau dibandingkan di daerahnya”, asumsi dia. Kedua, menjadi honorer cuma bakal ia jadikan “pijakan dan pengalaman”.

“Saat itu aku masih optimis bisa diangkat jadi pegawai [PNS], mengingat aku punya ijazah S2. Paling nggak kalau suatu saat aku lolos CPNS, aku udah memahami kultur kerja di lingkunganku,” urainya. Ia mengaku saat itu masih merasa optimistis.

Sialnya, optimisnya itu hancur ketika melihat fakta kalau gelar S2 di Jakarta nyaris tak ada gunanya. Apalagi kalau sudah berhadapan dengan kultur dunia kerja yang amat feodal.

Di tempat kerjanya saja, status S2 malah menjadi bumerang baginya. Pasalnya, gara-gara itu ia jadi dianggap bisa segalanya. Alhasil, jobdesk yang diberikan kepadanya pun sangat beragam, bahkan beberapa ada yang tak masuk akal.

“Sebenarnya di SK/SPK itu jelas aku kerjanya ngapain. Ya memang dua tahun ini ada perbedaan. Tapi faktanya dalam keseharian, jobdesk-ku itu macam-macam, kadang nggak sesuai SPK,” urainya.

“Aku malah kadang ngurusin jobdesk di luar tupoksiku bahkan hal-hal lain yang nggak penting.”

Gaji cuma Rp100 ribu per hari, kalah sama kuli bangunan di Jakarta

Yang kadang membuat Aulia dongkol, kebanyakan PNS di tempat kerjanya pada gabut. Alias, mereka seolah tak mengerjakan banyak hal. Berbeda dengan dirinya yang “apa-apa dikerjain”.

“Malahan sebagian kerja mereka dilimpahin ke kami para honorer. Mereka ngegabut aja,” jelas pekerja honorer di Jakarta ini.

Aulia sendiri rutin ngantor pukul 7.30 pagi dan bisa pulang pada pukul 7 bahkan 9 malam. Sementara para PNS, ada yang datang telat, tapi pulang lebih awal.

“Aku bisa sampai 10 jam sehari, apalagi kalau ada deadline yang kudu dikerjain. Sementara mereka kadang 8 jam aja nggak nyampai kayaknya.”

Sialnya adalah upah yang Aulia terima sangat kecil. Ia kini menerima gaji Rp100 ribu per hari. Upah ini naik Rp15 ribu, karena di tahun pertamanya bekerja gajinya hanya Rp85 ribu sehari.

Dengan demikian, Aulia hanya bakal menerima gaji Rp2,2 juta sebulan. Itu angka yang dia dapatkan dari bekerja 22 hari selama sebulan. Tanpa tambahan ataupun tunjangan lainnya.

“Aku nyari tambahannya cuma kalau ada dinas ke luar kota gitu, dapat uang saku. Ya, tapi nggak banyak juga,” ujarnya.

Lucunya, pekerja honorer Jakarta ini pernah bertanya kepada beberapa kuli bangunan yang sering ia temui di rumah makan dekat kosnya. Mereka mengaku mendapatkan upah Rp150 per hari.

“Menurutku ini lucu sekaligus ironi aja sih. Ijazah S2-ku seolah-olah nggak ada harganya aja, penghasilan kami kalah dengan kuli bangunan. Tapi tolong jadi catatan, ya, nggak ada maksud aku meremehkan siapa-siapa di sini,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Kerasnya Grogol Jakarta Barat, Perantau Jogja Tinggal di Kos Kumuh dan Andalkan Makanan Kadaluarsa buat Bertahan Hidup atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 22 April 2025 oleh

Tags: honorerijazah s2jakartakerja di jakartalulusan s2pilihan redaksi
Iklan
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UMR Jakarta, merantau ke jakarta.MOJOK.CO
Ragam

Butuh Gaji Rp15 Juta untuk Hidup Nyaman di Jakarta, Perantau yang Miskin Kudu Rela Tinggal Bersama Kecoa-Tikus dan Melahap Makanan Sisa

23 Mei 2025
Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan.MOJOK.CO
Ragam

Pamulang, Kecamatan Terpadat di Tangerang Selatan yang Tak Ramah Pekerja, Gaji Perantau Habis buat Hidupi Preman

22 Mei 2025
Ujian warga plat K seperti Rembang yang merantau di Semarang MOJOK.CO
Ragam

Orang Plat K Harus Hadapi Banyak Derita kalau Merantau di Semarang, Benar-benar Penuh Drama

22 Mei 2025
resign kerja di jakarta, bikin usaha di jogja.MOJOK.CO
Sosok

Nekat Resign Kerja di Jakarta demi Rintis Usaha di Jogja, “Bisnis Rasa Nongkrong” Malah Hasilkan Omzet Besar dan Buka Tiga Cabang 

22 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
5 Tren Motion Design yang Wajib Kamu Tahu di Tahun 2025. MOJOK.CO

5 Tren Motion Design yang Wajib Kamu Tahu di Tahun 2025! Kolaborasi dengan AI Jadi Salah Satunya

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Modal uang Rp3 ribu bisa naik kereta api dari Surabaya hingga Jakarta MOJOK.CO

Pengalaman Nekat dan Penuh Siasat Naik Kereta Api, Modal Rp3 Ribu buat ke Berbagai Kota Tanpa Diusir

21 Mei 2025
Siswa dilarang ikut acara kelulusan sekolah karena SPP belum lunas MOJOK.CO

Terkucilkan dari Acara Kelulusan Sekolah karena Nunggak SPP, Lemah Ekonomi Jadi Objek Diskriminasi

22 Mei 2025
Ujian warga plat K seperti Rembang yang merantau di Semarang MOJOK.CO

Orang Plat K Harus Hadapi Banyak Derita kalau Merantau di Semarang, Benar-benar Penuh Drama

22 Mei 2025
Mangga Besar Jakarta Barat, saksi sarjana jadi ojek LC dan PSK tapi pura-pura kerja kantoran ke orangtua MOJOK.CO

Sarjana Jadi Ojek LC dan PSK di Jakarta Barat karena Ijazah S1 Tak Guna, Ngaku Kerja Kantoran agar Orangtua Bangga

24 Mei 2025
Kebayoran Baru Jakarta Selatan, merantau ke Jakarta.MOJOK.CO

Nekat Merantau ke Jakarta Bermodal Ijazah S1 Malah Berakhir Apes, Tinggal di Kos Sempit dan Berakhir Jadi Tukang Parkir Blok M

19 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.