Hidup susah, tapi selalu ingat buat bersedekah
Memang tak semua driver ojol yang mangkal di Monumen Kromoredjo Condongcatur bernasib sama dengan Andi. Alias, tak semuanya masuk ke lubang utang gara-gara slot.
Banyak yang masih clean. Meskipun, kalau dipikir-pikir, hidup mereka juga sama susahnya dengan Andi–menggantungkan nasib sehari-hari melalui orderan pelanggan.
Niko (28) adalah salah satunya. Ayah satu anak ini juga merupakan full time driver ojol. Sempat menghasilkan di awal mendaftar sebagai mitra, kini penghasilannya cukup seret.
“Mungkin karena rebutan sama driver lain ya, udah terlalu banyak saingan. Sekarang sehari bawa duit 100 ribu udah bagus,” kata Niko.
Penghasilan hariannya itu harus ia sisihkan buat cicilan kontrakan dan biaya makan sehari-hari. Kebutuhan anaknya yang masih berusia 2 tahun juga lagi banyak-banyaknya.
Namun, satu hal yang bikin orang-orang angkat topi, Niko terkenal rajin membantu orang lain. Paling sering, ia kerap memberi makan orang-orang jalanan yang sedang kesusahan.
“Ya sebisanya aja, Mas, bisanya beliin nasi kucing ya saya beliin. Soalnya sering kasian lihat mereka luntang-lantung di jalanan.”
Tindakan lainnya, yang juga dikonfirmasi oleh rekan-rekannya, Niko tak cuma sekali dua kali mengantar para lansia yang tengah kebingungan di dekat Terminal Condongcatur. Biasanya, ia menawari mereka bantuan buat diantar pulang ke rumah.
Paling jauh, ia pernah mengantar seorang pedagang salak yang kelihatannya sudah kehabisan transportasi. Padahal rumahnya cukup jauh, yakni di Prambanan.
“Iya itu, dulu ada simbah-simbah kelihatan capek banget. Saya tawarin antar ke rumahnya [di Prambanan]. Itu waktu balik lagi saya dikasih salak satu kresek penuh,” kenangnya.
“Kalau bukan kita yang muda-muda ini membantu mereka, ya siapa lagi.”
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News