Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Menganti Gresik bikin Pusing: Tak Mau Disebut Gresik, Tapi kalau Ngaku-ngaku Surabaya Banyak yang Tak Terima

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
17 Januari 2025
A A
Menganti daerah yang membingungkan: Gresik bukan, Surabaya juga bukan? MOJOK.CO

Ilustrasi - Menganti daerah yang membingungkan: Gresik bukan, Surabaya juga bukan? (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Menganti: Gresik bukan, Surabaya juga bukan?

Sama seperti Dzakwan, Imelda (25) memilih menjawab “Surabaya” tiap ditanya dari mana? Sebab, menurutnya, secara kultur—bahkan dialek—Menganti lebih lekat dengan Surabaya ketimbang Gresik sendiri.

Lebih-lebih, aktivitas orang Menganti cenderung lebih banyak berlangsung di Surabaya alih-alih di Gresik.

“Misalnya, sesimpel urusan belanja, larinya ke pasar daerah Benowo, sudah Surabaya tuh,” ungkap Imelda, Kamis (16/1/2025).

“Aku kuliah di Surabaya. Sekarang kerja pun di Surabaya. Sistemku PP (pergi-pulang), nggak ngekos,” lanjutnya.

Bagi Imelda, Surabaya memberikan segenap hal yang bisa memuaskan hasratnya sebagai perempuan muda. Surabaya punya banyak mal. Punya banyak pusat hiburan juga.

Di Gresik pun bukannya tanpa mal. Ada kok. Hanya saja memang ada di bagian kota. Bagi Imelda, itu jauh sekali dari Menganti.

Bahkan untuk urusan kampus, misalnya, sejumlah kampus di Gresik, bagi Imelda, jaraknya terlalu jauh untuk dijangkau. Dia merasa lebih bisa menjangkau kampus-kampus di Surabaya.

“Akhirnya ada guyonan lucu misalnya kalau aku lagi debat sama temen-temen Suroboyoan perihal posisi daerahku. Menganti ini Gresik bukan, tapi Surabaya juga bukan. Nggak mau ngaku Gresik, pengin ngaku-ngaku Surabaya eh orang Surabaya nggak terima,” kelakar Imelda disertai gelak tawa.

Pengin gabung dengan Surabaya

Menimbang posisi Menganti yang demikian, Imelda dalam candanya malah berangan-angan, bagaimana misalnya daerahnya itu gabung saja menjadi bagian dari Surabaya (wilayah Surabaya Barat).

Sebenarnya kalau dihitung-hitung, jarak Menganti ke pusat kota Gresik sama dengan Menganti ke pusat kota Surabaya: satu jaman.

Hanya saja, secara psikologis, orang Menganti merasa lebih dekat ke Surabaya karena sejak dari Surabaya Barat (perbatasan Menganti) sudah memberi banyak akses seperti yang Imelda inginkan. Misalnya mal, pusat hiburan, dan sejenisnya.

Geser sedikit ke Surabaya Selatan juga banyak hal serupa, tanpa perlu ke pusat Kota Pahlawan. Berbeda dengan di Gresik, yang gemerlapnya memang hanya terasa di bagian pusat kota saja.

Dulu memang satu wilayah

Menilik dari sejarahnya, Menganti dulunya memang merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya. Jadi dulu Kota Pahlawan terbagi dua: ada Kota Surabaya, ada juga Kabupaten Surabaya.

Sebelum ke sana, perlu diketahui bahwa nama Gresik sebenarnya sudah eksis sejak abad ke-16, awal masuknya Islam di Nusantara, seiring berlabuhnya Syekh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) di tanah Jawa.

Iklan

Ada banyak versi mengenai asal-mula nama kota juga memiliki julukan Kota Santri tersebut. Namun, yang paling populer adalah seperti yang ditulis Thomas Stamford Raffles dalam The History of Java: Gresik merupakan gabungan dari Giri-Gisik.

Giri artinya bukit, Gisik artinya pantai. Dan begitulah gamabaran geografi Gresik, terdiri dari pantai dan perbukitan.

Pada era pasca kemerdekaan, Gresik berstatus sebagai ibu kota dari Kabupaten Surabaya. Ditetapkan oleh Mr. Assaat, Pelaksana Tugas Presiden Republik Indonesia (27 Desember 1949 sampai 15 Agustus 1950).

Informasi ini saya kutip dari jurnal berjudul Sejarah Perubahan Status Administrasi Gresik dari Kabupaten Surabaya Menjadi Kabupaten Gresik Tahun 1974 oleh Umi Fadlilah, mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

Saat itu, posisi Menganti tentu saja masuk dalam bagian dari Kabupaten Surabaya tersebut.

Akhirnya terpisah

Singkatnya, seiring waktu, mulai ada pertimbangan perihal perbedaan antara nama ibu kota dengan nama kabupatennya: Kabupaten Surabaya, tapi ibu kotanya kok Gresik. Secara psikologis, rasa-rasanya kurang serasi.

Alhasil, atas usulan DPRD Kabupaten Surabaya melalui melalui surat keputusan tertanggal 20 Maret 1974 Nomor Perda/2/DPRD-II/74, terbitlah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965. Inti Undang-Undang tersebut: Kabupaten Surabaya dihapus, Kabupaten Gresik berdiri sendiri.

Saat itu, ada beberapa wilayah dari eks Kabupaten Surabaya yang akhirnya diikutkan sebagai bagian dari Kota Surabaya, yakni Wonocolo, Sukolilo, Rungkut, Tandes dan Karangpilang. Tapi memang tidak dengan Menganti. Ia masih menjadi bagian dari Gresik, hingga saat ini.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Gapura Gresik-Lamongan Merekam Harapan, Keluh Kesah, dan Rindu yang Belum Tuntas atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

 

 

 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 18 Januari 2025 oleh

Tags: gresikmenganti gresikmenganti surabaya atau gresikpilihan redaksiSurabaya
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.