Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Beasiswa Lenyap dari Tangan Gara-gara Kawal Kebijakan Kacau UIN Makassar

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
31 Oktober 2024
A A
Mahasiswa UIN Alauddin Makassar yang kena skors karena kritik kampus. MOJOK.CO

ilustrasi - mahasiswa UIN Alauddin Makassar yang kena skors karena kritik kampus. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menskors puluhan mahasiswa mereka, karena mengkritik kebijakan kampus. Padahal, mahasiswa yang tergabung dalam Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) itu punya banyak keresahan sampai melakukan aksi.

Salah satu mahasiswa yang ikut aksi adalah Muhammad Reski. Dia diskors sejak Selasa (13/8/2024). Sanksi itu merugikan dia secara materi dan non materi.

Kena semprot orang tua karena diskors

Orang tua Reski tiba-tiba menelepon dari rumahanya di Pinrang, Sulawesi Selatan. Reski yang masih berada di kos langsung terperanjat, karena orang tuanya marah-marah saat itu. 

“Rupanya, kampus langsung sampaikan surat pemberitahuan skors saya ke orang tua,” kata dia kepada Mojok pada Sabtu (26/10/2024).

Kedua orang tua Reski amat kecewa. Ibu Reski adalah honorer guru yang mengharapkan anaknya berperilaku baik di kampus. Dia menganggap Reski telah berbuat onar sampai terkena skors. 

Namun, Reski berusaha menjelaskan kepada orang tuanya secara perlahan bahwa dia tidak sepenuhnya salah. Reski berujar ada beberapa kebijakan kampus yang merugikan mahasiswa, sehingga dia merasa perlu untuk memperjuangkan hak-hak tersebut.

“Setelah tau kronologinya, mereka sudah bisa menerima,” kata Reski.

Aktif menyuarakan kebijakan kampus yang nyeleneh

Reski aktif mengikuti Dema UIN Alauddin Makassar sejak menjadi mahasiswa baru. Dia terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Dema UIN Alauddin Makassar pada semester 7. 

Puluhan mahasiswa UIN Alauddin Makassar demo. MOJOK.CO
Puluhan mahasiswa UIN Alauddin Makassar demo. Dok. Dema UIN Alauddin Makassar

Reski dan teman-temannya punya banyak catatan soal kebijakan UIN Alauddin Makassar yang merugikan mahasiswa. Salah satunya, biaya uang kuliah tunggal (UKT) untuk mahasiswa semester 9 ke atas yang naik di setiap jurusan.

“Khususnya kalau di jurusanku tuh naik Rp200 ribu-an di tiap golongan,” kata mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat itu.

Mahasiswa juga merasa rugi dengan aturan jam malam kampus. Mereka dilarang beraktivitas di atas jam 17.00 WIB. Lalu, semester antara yang terbilang mahal, dan bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang tak kunjung cair.

Demi menyuarakan isu-isu tersebut, para mahasiswa menggelar aksi sejak Juli 2024. Reski berujar bebebapa aksi sampai melibatkan pihak kepolisian karena premanisme dari satpam kampus.

“Ada kawan-kawan kami yang dicekik, dipukul, ditendang, dan diangkat oleh pihak keamanan kampus sampai berdarah,” kata Reski sembari menunjukkan bukti berupa foto dan video.

Mahasiswa UIN Alauddin Makassar mencari tempat mengadu

Alih-alih menanggapi tuntutan mahasiswa, kampus justru mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 2591 Tahun 2024 tentang Ketentuan Penyampaian Aspirasi Mahasiswa di Lingkup UIN Alauddin Makassar. 

Iklan

Rektor UIN Alauddin Makassar Hamdan Juhannis menandatanganinya pada Kamis (25/7/2024). Merujuk pada SE tersebut, mahasiswa wajib mengajukan surat izin selambat-lambatnya 3 kali 24 jam sebelum aksi. Mahasiswa merasa kebijakan itu menghambat ruang demokrasi. 

“Kampus bukan lagi tempat tumbuh berkembangnya pengetahuan, tapi tempat berkembang biaknya kepatuhan dan ketakutan,” kata Reski.

Kampus juga mengancam mahasiswa yang melanggar aturan dengan memberikan sanksi. Reski mencatat ada 31 mahasiswa yang terkena skors.

“Saya sendiri dianggap sebagai pelopor dan penggerak kawan-kawan UIN melakukan aksi protes terkait surat edaran tersebut,” kata Reski.

Namun, perjuangan mereka tidak berhenti.  Hingga Oktober 2024, Dema UIN Alauddin Makassar telah menggelar aksi demonstrasi sebanyak 12 kali. Reski mengaku sudah membuka ruang diskusi bersama kampus, tapi tak pernah didengar. 

Mereka bahkan ke DPRD Sulawesi Selatan untuk meminta Rapat Dengar Pendapat. Mereka juga sudah membuat laporan ke Kementerian Agama (Kemenag) RI, Ombudsman, Komnas HAM, dan PTUN Makassar. 

“Ombudsman, Komnas HAM, Kemenag belum ada hasil, PTUN sementara proses ke sidang pertama,” kata Reski.

UIN Alauddin Makassar: Mahasiswa yang kena skors bukan korban

Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (AAKK) UINAM Kaswad Sartono menjelaskan SE tentang ketentuan penyampaian aspirasi mahasiswa bertujuan menjaga marwah kampus. 

UIN Alauddin Makassar, kata Kaswad, ingin mahasiswa berdialog secara konstruktif dengan pimpinan saat menyampaikan pendapat.

“Bukan dengan cara yang meresahkan seperti membakar ban atau merusak fasilitas umum,” ujar Kaswad dikutip dari laman resmi UIN Alauddin Makassar pada Minggu (6/9/2024).

Puluhan mahasiswa UIN Alauddin Makassar demo pada Agustus. MOJOK.CO
Puluhan mahasiswa UIN Alauddin Makassar demo pada Agustus 2024. Dok. Dema UIN Alauddin Makassar

Melalui SE tersebut kampus dapat memberikan sanksi kepada mahasiswa yang tidak taat aturan, seperti menskors. Kaswad mengelak jika aturan tersebut memakan banyak korban.

“Semangatnya adalah penertiban dan pengaturan dalam menyampaikan pendapat, khusus untuk mahasiswa UIN Alauddin Makassar,” kata dia.

“Jika ada yang menerima konsekuensi karena melanggar isi surat edaran, itu bukan korban, melainkan konsekuensi dari tindakan mereka sendiri,” lanjutnya.

Kampus cepu ke pemberi beasiswa, sampai harus dicabut

Keluarga Reski bisa dibilang bukan dari kelompok berada. Dia hidup dari keluarga petani. Orang tuanya memiliki tiga orang anak yang seluruhnya masih sekolah. Reski sendiri merupakan anak pertama yang menjadi harapan keluarga.

Sejak kecil Reski punya keinginan untuk kuliah, tapi tidak ingin merepotkan orang tua. Beruntung, dia lulus dari pesantren dan masuk UIN Alauddin Makassar lewat jalur SPAN-PTKIN atau jalur undangan.

Reski juga mendapatkan beasiswa dari salah satu bank di Indonesia. Namun, beasiswa itu dicabut per semester 6, karena kampus melaporkan sanksi skorsnya.

“UKT yang saya bayarkan, waktu, tenaga, hak belajar dan mengurus organisasi itu tidak diberikan akibat skors,” kata Reski.

Reski pun mencari kerja part time untuk tabungan hidup di perantauan, sembari menunggu massa akhir skorsnya di tahun 2025. Dia memilih bekerja sebagai barista di warung kopi, meski gajinya tak seberapa. 

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Jelang Sidang Skripsi Mahasiswa UINSA Surabaya Asal Madura Nekat Maki-Maki Kaprodi yang Ruwet dan Cari-Cari Masalah, Sudah Siap DO Malah Lulus karena Hoki

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 31 Oktober 2024 oleh

Tags: Demokritikskors mahasiswauin makassar
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

darurat militer.MOJOK.CO
Mendalam

Belajar dari Sejarah: Darurat Militer Cuma Bikin Negara Menjadi Neraka, Rakyat Makin Menderita

4 September 2025
Demo Dilindas Pemerintah yang Lebih Busuk dibanding Orde Baru MOJOK.CO
Esai

Negara Melindas dengan Beringas: Ketika Menghadapi Demo dan Rakyat, Nyatanya Pemerintah Sekarang Lebih Kejam dari Orde Baru dan Zionis!

2 September 2025
Polisi gelontorkan uang banyak untuk gas air mata yang digunakan dalam demo. MOJOK.CO
Aktual

Saat Duit Rakyat Hanya Dipakai buat Membeli Gas Air Mata Kadaluwarsa oleh Polisi

31 Agustus 2025
psht, demo.MOJOK.CO
Ragam

Memahami Alasan PSHT Jarang Kelihatan di Demo Mahasiswa, Meskipun Aslinya Mereka Ingin Ikut

25 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.