Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Mahasiswa Jurusan Gizi Sering Dijahili, padahal Mereka Juga Manusia Biasa yang Nggak Melulu Bisa Hidup Sehat 

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
2 Oktober 2025
A A
Jurusan Gizi Unesa dijahili. MOJOK.CO

ilustrasi - seputar soal Jurusan Gizi UNESA. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sebagian orang salah kaprah saat menilai Jurusan Gizi. Disangkanya, mahasiswa Jurusan Gizi selalu menerapkan hidup sehat dan paham cara diet. Namun, seorang alumnus UNESA ini menyangkalnya. Nyatanya, mereka juga manusia biasa yang nggak “saklek-saklek” amat menerapkan materi kuliah. 

***

Di UNESA, Ilmu Gizi menjadi satu-satunya jurusan di bidang kesehatan. Ia baru berdiri pada tahun 2017 di bawah naungan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan. Namun, Andin (26), alumnus tahun ke 2018 mengaku sering “dijahili” karena kuliah di Jurusan Gizi.

Bukan karena Jurusan Gizi baru dibangun atau ada jurusan lain yang lebih mapan dan memiliki spesialisasi internasional, melainkan karena sering ditanya soal tips diet. Apalagi kalau mereka terlihat makan gorengan, rasanya jadi orang yang tidak punya adab.

Wajar saja, karena mahasiswa Jurusan Gizi mempelajari teori dasar ilmu gizi, pangan, biomedik, patofisiologi, dan kesehatan masyarakat. Tak hanya itu, mereka juga dibekali pengetahuan tentang pelayanan dan kewenangan ahli gizi dalam sistem kesehatan nasional dan ketahanan pangan nasional. 

Usai lulus, mereka bisa bekerja di bidang care provider pelayanan gizi, supervisor pendidikan dan pelatihan gizi, peneliti ilmiah gizi, atau wirausaha gizi (nutrition entrepreneur). Nyatanya, Andin tetap memisahkan urusan pekerjaan dengan kehidupan pribadi terutama soal selera makan.

#1 Sering diminta tips diet

Andin bakal langsung cemberut saat teman-temannya nyeletuk, “Kamu kan mahasiswa Jurusan Gizi, bagi tips diet dong”. Ujaran itu selalu muncul tiap kali Andin nongki dengan teman-temannya yang tidak satu jurusan.

“Orang-orang menganggap kami otomatis pasti tahu kandungan kalori dalam makanan. Padahal, kami sebagai mahasiswa pun masih belajar. Nggak ujug-ujug sebagai anak gizi kami tahu total kalori makanan,” kata Andin kepada Mojok, Senin (29/9/2025).

Lebih dari itu, anak Ilmu Gizi juga tak boleh asal memberi rekomendasi makanan untuk diet sebab masih terikat dengan etika profesi. Minimal, ia sudah selesai studi lanjut profesi gizi atau yang dikenal dengan dietisien.

Andin sendiri sudah lulus dari studi lanjut tersebut. Kini, ia bekerja sebagai konselor gizi yang mendampingi perbaikan pola makan secara personal. Kalaupun ada yang meminta saran seperti tadi, bukankah tidak bisa diperoleh dengan gratis?

“Kami pun perlu melewati proses assesment terlebih dahulu, diagnosa, sampai memberikan interfensinya,” kata Andin.

#2 Mahasiswa Ilmu Gizi juga suka makanan manis

Jangan salah, meski sudah bekerja sebagai konselor gizi, Andin tetaplah manusia biasa. Alumnus UNESA Jurusan Gizi itu  berujar kalau ia sangat suka makanan manis. Makanan yang sering kali dianggap berbahaya dalam pengamatan ahli.

“Kami juga menyesuaikan kondisi sekitar. Bukan berarti kami saklek, nggak makan gorengan atau nggak makan yang manis-manis, nggak juga. Kami juga manusia biasa,” kata Andin.

Toh, kata Andin, yang dipelajari mahasiswa juga beragam. Tidak melulu perkara diet, seperti gizi klinik, gizi masyarakat, gizi olahraga, manajemen penyelenggara makanan, komunikasi, dan sebagainya. 

Iklan

“Dosen di sini juga ahli di bidang gizi kuliner dan teknologi pangan. Mereka sangat membantu kami memperkenalkan gizi seputar makanan,” ujarnya.

#3 Harus siap hitung-hitungan

Salah satu alasan Andin memilih Jurusan Gizi di UNESA adalah untuk menghindari penanganan kesehatan fisik manusia secara langsung, tapi ia ingin bekerja di bidang tersebut. Ia tak berani menyuntik orang, mengambil darah, atau memberikan obat. Oleh karena itu, ia memilih Jurusan Gizi.

Ketika mencari informasi di internet saat itu, Andin jadi tahu kalau Gizi tidak hanya mengajarkan manusia hidup sehat. Tetapi juga membuat program dan kebijakan di bidang kesehatan untuk masyarakat, baik yang berhubungan dengan organisasi, dinas kesehatan, maupun personal.

Lebih dari itu, ia dan teman-temannya mengaku kaget di awal semester perkuliahan. Ternyata, kata dia, Jurusan Gizi di UNESA tak hanya mempelajari biologi tapi juga kimia dasar dan hitung-hitungan.

“Nah, seiring berjalannya waktu, menginjak semester pertengahan, kami jadi paham bahwa Kimia itu jadi ilmu dasarnya gizi. Berhubungan erat dengan makanan yang kita konsumsi ke tubuh di mana itu ada interaksi antar kandungannya,” tutur Andin.

#4 Outfit mahasiswa Jurusan Gizi

Jika dibandingkan dengan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), busana atau outfit mahasiswa Gizi bakal terlihat berbeda. Apalagi, di UNESA. Andin mengaku harus terlihat sopan.

“Di UNESA kan fokusnya pendidikan ya, jadi pakaian kami lebih diatur. Misalnya, nggak boleh pakai jins dan harus formal, serta rapi,” ujar Andin.

Lain halnya dengan mayoritas mahasiswa FISIP yang kalau kelas bisa pakai kaus oblong, sandal jepit, kain tradisional, sarung kotak-kotak, hingga outfit yang menunjukkan selera musik tertentu. Bahkan ada yang pakai setelan jas lengkap atau pakaian adat ke kampus sebagai pakaian sehari-hari. 

Ada pula beberapa jurusan di UIN yang mengharuskan mahasiswa perempuannya memakai rok di hari-hari tertentu. Sementara di UNESA, selain pakaian yang diamati secara ketat, mahasiswanya juga masih diperbolehkan menggunakan make up.

“Kalau di UNAIR kesannya malah ‘ngapain?’ karena kami sering praktik di laboratorium dan pakai masker,” kata Faizah yang merupakan mahasiswa kesehatan di Unair.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Ditolak Unair 2 Kali, Unesa Selamatkan Saya Jadi Sarjana Ilmu Gizi dengan Karier yang Mentereng atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 2 Oktober 2025 oleh

Tags: alumni unesailmu giziJurusan Gizikuliah s1profesi giziS1 Gizitips dietunesa
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO
Kampus

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Eva Nandha Jalma Yael, wisudawan terbaik Unesa Jurusan Psikologi. MOJOK.CO
Kampus

Belajar dari Kerja Keras Sang Bapak sebagai Buruh Bangunan, Antarkan Saya Jadi Wisudawan Terbaik di Unesa

25 November 2025
Mohammad Turi, doktor termuda Unesa. MOJOK.CO
Kampus

Olahraga Jadi Alasan Hidup Pemuda Asal Madura Ini usai Ayah dan Ibu Tiada, hingga Raih Gelar Doktor Termuda di Unesa dengan IPK Sempurna

20 November 2025
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) nyaris drop out usai ibu tiada. MOJOK.CO
Kampus

Kisah Wisudawan UNJ Nyaris Drop Out Kuliah karena Fakta Mengejutkan dari Sang Ayah soal Ibu yang Sudah Tiada

3 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.