Selepas habis masa kontrak berstatus magang kerja, barulah mereka lanjut ke tahap kontrak sebagai pegawai tetap. Gaji pun mengalami peningkatan.
“Sebenarnya gaji variatif banget termasuk di operator. Beda kendaraan bisa beda gaji. Tapi gaji pokoknya saja sekitar Rp5,5 juta. Dengan bonus lembur dan lainnya bisa tembus Rp12-15 juta per bulan,” terang Kholik.
Lulusan SMA cepat dapat gaji belasan juta jadi remehkan sarjana
Setelah merasakan manisnya uang dari pertambangan batubara, Kholik tidak terpikir lagi untuk kuliah dan dapat gelar sarjana. Ia mengaku masih sadar bahwa pendidikan penting. Namun, bukan jadi orientasi utamanya lagi.
Bahkan, ia melihat beberapa teman lulusan SMA yang kerja pertambangan memandang sebelah mata sarjana dan kesulitannya mencari kerja. Dapat kerja pun, hanya segelintir yang bisa bergaji seperti mereka.
“Teman ya ada sampai yang ngomong bahwa mending kerja tambang daripada sarjana atau jadi polisi tamtama. Gaji, lebih besar. Nggak kepikiran lagi soal pendidikan,” tuturnya.
Selain Kholik, Mojok juga mewawancarai Amin (25), seorang sarjana dari PTN di Jogja yang dua tahun terakhir berkarier di pertambangan batubara. Ia mengakui, bahkan para operator di bagian produksi yang lulusan SMA, bisa bergaji lebih besar dari para sarjana di pertambangan.
Umumnya, hal itu terjadi bagi para operator senior yang memaksimalkan jam kerja dan lembur. Namun, ia melihat para operator yang baru bekerja ini terkadang tidak melihat lebih luas bahwa pendidikan juga bisa menunjang karier di pertambangan.
“Kalau lihat operator baru itu ya memang banyak selebrasi. Pamer duit dan seragam di media sosial,” kelakarnya.
Menurutnya, di bidang pertambangan pun beberapa lompatan karier bisa terjadi jika memiliki latarbelakang pendidikan yang tinggi. Misalnya untuk jadi pengawas, terkadang ada syarat untuk mendapat ijazah sarjana di bidang teknik.
“Tapi memang kalau sudah megang uang ini jadi pada malas untuk kuliah. Ya itu kembali lagi ya, pilihan personal,” pungkasnya.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Nekat Kerja di Bali Membuat Sadar, Biaya Hidup di Jogja Terlalu Mahal untuk Gaji yang Memprihatinkan
Cek berita dan artikel lainnya di Google News