Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Ijazah S1 Kampus Malang Terasa Sia-sia karena PHK di Usia Tua, Ribuan Lamaran Kerja Juga Ditolak

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
15 April 2025
A A
Kena PHK meski lulusan sarjana Malang. MOJOK.CO

ilustrasi - kena PHK di usia tua. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Rahajeng Putri (36) baru menyadari bahwa pekerjaan yang ia geluti selama ini tak selamanya harus sejalan dengan jurusan kuliahnya. Bahkan, ia pernah merasa gelar sarjananya di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) jadi sia-sia setelah berkeluarga dan terkena PHK.

***

Rahajeng atau yang akrab dipanggil Ajeng kuliah di Jurusan Manajemen di UMM, Malang pada tahun 2012. Berada di lingkungan Muhammadiyah menumbuhkan keinginannya untuk menempuh pendidikan tinggi di organisasi Islam tersebut.

Selama kuliah, Ajeng mengaku tidak pernah mendapat kesulitan yang berarti sebab memang tertarik dengan jurusan yang ia tekuni. Ia juga tergolong orang yang supel, sehingga mudah beradaptasi di lingkungan baru.

Untuk menunjang biaya pendidikannya di UMM, Ajeng sudah mulai bekerja sambil kuliah. Saat itu, ia mengajar atau menjadi guru les privat vokal. Sedangkan, di akhir semester ia kerja part time di laboratorium jurusan.

Karena sudah lulus, Ajeng tak bisa lagi kerja di laboratorium Jurusan tersebut. Namun, ia masih tak terlalu khawatir, sebab setelah lulus ia langsung dapat kerja di suatu perusaan bidang pembiayaan konsumen individu dan organisasi yang berlokasi di Surabaya.

Ajeng yang masih berumur 22 tahun saat itu masih merasa tenang-tenang saja untuk menjajaki kariernya. Namun, seiring usianya bertambah, ia jadi sadar bahwa bekerja tak harus sesuai dengan jurusan yang ia geluti dulu.

Menurutnya, dalam kondisi negeri yang semakin tak menentu, kemampuan yang paling dibutuhkan adalah bertahan hidup. Ijazah, kata dia, hanya sebagai standar ketika orang ingin naik jabatan bukan untuk syarat bekerja. Apalagi, bagi orang yang baru saja terkena PHK.

“Kenyatannya, ijazah tidak mampu membantu para pelamar kerja mendapatkan kerja yang diinginkan. Semakin ke sini, cari pekerjaan semakin sulit karena kepentok usia,” tutur Ajeng saat dihubungi Mojok, Sabtu (12/4/2025).

Kerja apa saja setelah lulus

Usai menikah dan hamil, Ajeng memutuskan berhenti kerja di perusahaan bidang pembiayaan konsumen tersebut. Ia takut pekerjaan leasing-nya akan mengganggu kondisi janinnya kalau-kalau pulangnya harus dini hari.

Setelah vakum beberapa tahun, Ajeng tak berhenti mencari kerja untuk membantu ekonomi keluarganya, sebab belum lama ini suaminya baru saja terkena PHK. Ia bahkan harus jualan pampers dan barang-barang unik di rumah. Barulah ketika toko online booming, Ajeng menjualnnya di sana. 

“Saya pun kencang jualan barang bekas unik, peralatan rumah tangga, maupun jadi reseller dan sempat jualan sembako,” ujar sarjana UMM tersebut. 

Segala macam ia coba tanpa harus gengsi dengan gelar sarjananya. Sebab semakin bertambah usia, Ajeng jadi sadar bahwa mencari kerja di kondisi ekonomi negara yang seperti sekarang semakin sulit. Belum lagi karena keterbatasan usia.

Batas usia pekerja vs PHK

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer berujar syarat batas usia dalam lowongan kerja memang menjadi faktor penghambat para pelamar dan memperbesar angka pengangguran. 

“Syarat batas usia ini membuat banyak orang kehilangan kesempatan kerja,” kata Ebenezer dikutip dari laman resmi RRI pada kamis (3/4/2025).

Ia juga menyebut aturan tersebut meningkatkan daya saing tenaga kerja, sementara banyak pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja di usia 40 tahun. Setelah itu, mereka pun jadi kesulitan mencari pekerjaan baru.

Mengirim ribuan lamaran kerja

Baca halaman selanjutnya

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 21 April 2025 oleh

Tags: gelombang PHKkondisi ekonomiPHKsarjana susah kerjaUMM
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

nelangsa korban PHK Michelin dan Blibli. MOJOK.CO
Ragam

Ekonomi Masyarakat Belum Pulih Sejak Pandemi Covid, Kini Makin Menderita karena PHK di “Negeri Konoha”

5 November 2025
Realitas pekerja swasta di Jogja: sudah gaji kecil, resign kena denda, bertahan malah kena PHK tanpa pesangon MOJOK.CO
Ragam

Risiko Dobel-dobel Jadi Pekerja Swasta di Jogja: Gaji Kecil untuk Kerjaan Nggak Ngotak, Resign Kena Denda kalau Bertahan Malah Di-PHK

14 Oktober 2025
Kelangkaan BBM di SPBU Shell: bayang-bayang PHK bikin nelangsa pikirkan nasib ibu, berat pindah merek lain karena ragu MOJOK.CO
Aktual

Kondisi SPBU Shell bikin Nelangsa Pikirkan Nasib Ibu, Takut “Risiko” kalau Pindah Pertamina

18 September 2025
lulus SMK kerja jadi pedagang burger keliling. MOJOK.CO
Ragam

Menepis Gengsi Jadi Pedagang Keliling usai Lulus SMK, meski Selalu Dihina yang Penting Bisa Bantu Ekonomi Keluarga

8 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik

27 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan MOJOK

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

21 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.