Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Sedihnya Gagal Ikut Study Tour karena Orang Tua Tak Sanggup Bayar Iuran: Gagal ke Jogja, WBL, hingga Bromo Terkenang sampai Dewasa

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
23 Mei 2024
A A
study tour, guru pendamping study tour.Guru Pendamping Study Tour Paling Menderita, Stres dan Tanggung Jawab Besar tapi Dianggap Paling Bahagia.MOJOK.CO

Ilustrasi - Guru Pendamping Study Tour Paling Menderita, Stres dan Tanggung Jawab Besar tapi Dianggap Paling Bahagia (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tak bisa ikut study tour sekolah karena masalah ekonomi jadi kenangan pahit bagi sebagian orang. Bagi sebagian yang lain, bisa ke Jogja, WBL Lamongan, hingga Bromo hal mudah. Namun, buat mereka tak sesederhana itu.

Bicara study tour saya jadi ingat memori pada masa SD, belasan tahun silam. Jelang kelulusan, sekolah menyelenggarakan agenda piknik sekaligus perpisahan ke Jogja.

Bukan sebuah perjalanan yang panjang sebenarnya mengingat asal saya dari Banjarnegara, Jawa Tengah. Jarak tempuhnya cuma sekitar empat jam perjalanan.

Seperti kebanyakan teman lainnya, saya tentu ingin ikut. Kalau tidak salah, biaya iurannya sekitar Rp500 ribu. Kegiatan study tour bukan hanya soal destinasi yang hendak dituju, tapi juga perkara kebersamaan dan kenangan dengan teman-teman.

Sayangnya, saat itu ibu menghendaki agar saya tak perlu ikut ke Jogja. Alasannya sederhana dan cukup masuk akal: keluarga kami perlu berhemat karena sudah mengeluarkan banyak biaya untuk persiapan saya masuk pondok pesantren. Dan, kebetulan pondok itu berada di Jogja.

Meski masih belia, saya sudah agak paham kondisi ekonomi keluarga yang sedang tak baik-baik saja saat itu. Sehingga, saya pun rela untuk tak ikut study tour. Meski, tentu ada rasa sesal. Jogja, akhirnya malah jadi tempat saya menjalani hidup. Namun, saya kehilangan momen bersama teman yang bisa dikenang. Teman yang bahkan satu dekade belakangan tak pernah saya jumpai lagi.

Tak bisa study tour ke WBL Lamongan padahal terbilang tempat wisata “biasa”

Ternyata, tak bisa ikut study tour saat sekolah jadi kenangan tak terlupakan bagi cukup banyak orang. Reza (24) misalnya, lelaki asal Rembang ini pernah gagal ikut wisata bersama teman-teman SD-nya ke WBL Lamongan pada 2009 silam.

WBL Lamongan bukan tempat wisata yang terbilang mewah. Saat ini, tiket masuknya berksisar antara Rp85-110 ribu. Dulu, tentu lebih terjangkau. Dari Rembang menuju WBL Lamongan perjalanannya menulusuri jalur Pantura.

Reza bercerita, saat itu ibunya menyarankan agar ia tidak perlu ikut study tour. Lebih baik mengagendakan di waktu lain saat bapaknya sudah pulang bekerja sebagai TKI di Malaysia.

“Saya ya manut saja. Meski pun di hati ada perasaan iri sama teman-teman. Setelah pulang mereka kan bercerita keseruan rekreasi di sana,” kenangnya saat saya wawancara Kamis (23/5/2024).

Baca halaman selanjutnya…

Uang ratusan ribu bagi sebagian orang nominal kecil, bagi sebagian lainnya penting buat bertahan hidup

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 24 Mei 2024 oleh

Tags: bromobus pariwisataJogjastudy tourwbl lamongan
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.