Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Karnaval Sound Horeg Ubah Ibu dan Anak Perempuan: Rela Menor dan Joget Erotis demi Jadi Sorotan, Ditegur Tak Mempan

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
22 Juli 2025
A A
Hati nelangsa lihat ibu dan adik perempuan joget erotis di karnaval sound horeg di Jawa Timur MOJOK.CO

Ilustrasi - Hati nelangsa lihat ibu dan adik perempuan joget erotis di karnaval sound horeg di Jawa Timur. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Rela diusir dari rumah

Perasaan nelangsa juga dialami Hardi (26). Pasalnya, sang adik yang masih berusia 16 tahun kerap ikut tampil dalam beberapa karnaval sound horeg di daerahnya di Jawa Timur.

Beberapa kali dia menyaksikan sang adik mengenakan kebaya ketat dan rok pendek tampak menggoyang pinggul dengan begitu erotis. Mimik wajahnya pun, kalau kata Hardi, mengesankan birahi. Benar-benar sangat tidak pantas.

Bukan sekali-dua kali Hardi memarahi sang adik. Memintanya agar berhenti. Tapi sang adik tak peduli.

“Bapakku sempat marah besar. Sampai adikku nggak boleh pulang kalau nggak berjanji bakal berhenti,” kata Hardi.

Bukannya takut, sang adik malah tidak pulang beneran. Memilih tidur di rumah temannya sesama pejoget di karnaval sound horeg.

Karena takut pergaulannya makin bebas jika diusir dari rumah, Hardi pun meminta sang adik pulang. Hanya saja, suasana rumah menjadi dingin. Hardi tahu betul, di balik sang bapak yang akhirnya mendiamkan sang adik, tersimpan luka yang amat menganga.

Mengingat, teramat sering sang bapak mendengar cibiran dari kelompok santri dan pemuka agama desa: “Bapaknya sregep jamaah di langgar, anaknya joget-joget.”

Makin erotis, makin disorot

“Bisa nggak kamu kalau joget jangan segitunya? Ya biasa aja. Kan ada banyak anak kecil. Ada banyak laki-laki juga. Nggak takut jadi korban pelecehan?” Teguran itu pernah Hardi lontarkan pada sang adik.

Namun, sang adik menegaskan kalau di situlah seninya karnaval sound horeg, selain gelegar musik jedag-jedugnya. Kalau kata sang adik, makin erotis justru makin disorot.

“Katanya, kalau good looking, seksi, punya jogetan asyik, bisa jadi artis sound horeg seperti Icha Chellow,” kata Hardi.

Setelah jadi sorotan dan ikon atau artis sound horeg, bisa dapat saweran banyak. Kan lumanyan. Hardi tak habis pikir dengan jawaban itu. Tapi dia sudah kehabisan akal untuk “menyelamatkan” sang adik dari wabah tersebut.

Larangan Hardi dan bapaknya pada akhirnya tidak bernilai apapun. Sebab, mayoritas masyarakat desanya adalah penikmat sound horeg. Terlalu banyak hal janggal dalam pertunjukan itu—seperti menyetel sound dengan desibel tinggi hingga joget erotis—yang terlanjur dinormalisasi.

Fatwa MUI Jawa Timur nyata-nyata tidak mempan untuk membubarkan sama sekali aktivitas tersebut. Kini Hardi berharap ada regulasi yang lebih ketat dan tegas perihal gelaran sound horeg. Agar tidak banyak anak muda—seperti adiknya—yang percaya diri mempertontonkan hal memalukan.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

Iklan

BACA JUGA: Derita Orang Jawa Timur, Mau Hidup Ayem tapi Kena Cap Jelek karena Ulah Pencak Silat hingga Sound Horeg atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 23 Juli 2025 oleh

Tags: Jawa Timurjoget sound horegkarnavalkarnaval sound horegpilihan redaksisound horeg
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.