Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Ironi Cikarang, Favorit Perantau Cari Kerja tapi Banyak Warganya Susah Dapat Kerja: “Nganggur di Negeri 1.001 Pabrik”

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
10 Juni 2025
A A
cikarang.MOJOK.CO

Ironi Cikarang, Favorit Perantau Cari Kerja tapi Banyak Warganya Susah Dapat Kerja: “Nganggur di Negeri 1.001 Pabrik” (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Puluhan ribu anak muda di Cikarang susah dapat kerja. Padahal, kota mereka lahir dan besar ini konon adalah sebaik-baiknya tempat cari kerja. 

***

Negeri 1.001 pabrik. Demikianlah Dito menjuluki kota kelahirannya itu, Cikarang. Bagaimana tidak, ibu kota Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ini dikenal sebagai salah satu kawasan industri terbesar di Asia Tenggara.

Kalau menukil data kantor berita Antara pada tahun 2024 lalu saja, di kota ini terdapat 7 sampai 10 kawasan industri. Dari yang paling terkenal ada Kawasan Industri Lippo, Kawasan Industri East Jakarta Industrial Park (IEJI), hingga Kawasan Industri Greenland International Industrial Center (GIIC).

Jumlah pabriknya? Tidak usah ditanya. Estimasinya ada 4.000 pabrik yang berdiri di kawasan seluas 1.041,25 km persegi ini.

Sialnya, itu cuma angka di atas kertas. Sebab, ada banyak warga lokal–kalau dalam bahasa Dito, “akamsi”–kesulitan dapat kerja. Mereka menganggur. Sebagian lagi memilih “menyingkir” ke Jakarta untuk mempertaruhkan nasib.

“Makanya, aku nyebutnya ironi. Soalnya banyak pengangguran di kota yang jumlah pabriknya ada ribuan, negeri 1.001 pabrik aku nyebutnya,” kata Dito, lelaki yang sudah setahun ke belakang ini nganggur, Senin (9/5/2025).

“Bekasi Pasti Kerja 2025” cuma pepesan kosong

Kericuhan yang terjadi dalam gelaran job fair di Jababeka, Cikarang, belum lama ini menunjukkan wajah yang sebenarnya dari kota ini. Ribuan orang berdesakan mencari kerja di lowongan yang jumlahnya tak seberapa.

Kata Dito, ini cuma menjadi fenomena gunung es. Sebab, selain orang yang berdesakan di gelaran job fair itu, masih ada puluhan ribu anak muda lain di Cikarang dengan nasib tak lebih baik.

Mengutip data BPS Kabupaten Bekasi pada 2024 lalu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Bekasi adalah sebesar 8,82 persen. Ini menjadikan Kabupaten Bekasi sebagai salah satu daerah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Jawa Barat. BPS memperkirakan, dari 1,6 juta angkatan kerja, sekitar 142 ribu orang merupakan pengangguran.

“Banyak orang, terutama yang nggak napak tanah, bilang kami nganggur karena minim effort buat cari kerja. Coba ngomong gitu di depan kami, apa nggak habis itu orang,” kata Dito.

“Sekarang mikir aja, ribuan pabrik tapi lowongan kerja nggak ada? Omong kosong itu slogan ‘Bekasi Pasti Kerja 2025’, yang ada pengangguran tambah banyak.”

Saat kecil nonton orang berangkat kerja, sudah masih masih nonton juga

Rendi (21), lahir dan besar di Cikarang, Jawa Barat. Sejak kecil, dirinya selalu melihat pabrik-pabrik menjulang tinggi, truk-truk besar yang hilir mudik, lengkap dengan orang-orang yang berangkat kerja di pagi hari dan pulang kerja sore harinya.

Ada harapan, ketika besar kelak, ia menjadi bagian dari rombongan manusia yang mencari nafkah tersebut.

Iklan

“Tapi begitu sudah besar, aku masih saja nontonin orang berangkat kerja. Nggak ada yang beda, tetap nganggur,” ungkapnya, Minggu (8/5/2025).

Dua tahun sejak lulus SMK, ia masih menganggur. Setiap hari, rutinitasnya nyaris tak berubah: bangun tidur, mengantar adiknya sekolah, kemudian nontonin orang-orang berangkat kerja.

Di waktu “senggangnya”, …

Baca halaman selanjutnya…

Calo masuk pabrik memperparah tingkat pengangguran di Cikarang.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 11 Juni 2025 oleh

Tags: cikarangcikarang bekasicikarang jawa baratkota cikarangpilihan redaksi
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.