Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

GOR Jati, Kawah Candradimuka di Kudus yang Jadi Saksi Bisu Lahirnya Para Legenda Bulu Tangkis Indonesia

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
8 September 2025
A A
GOR Jati, Audisi Umum PB Djarum.MOJOK.CO

Ilustrasi - GOR Jati, Kawah Candradimuka di Kudus yang Jadi Saksi Bisu Lahirnya Para Legenda Olahraga Indonesia (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

GOR Jati Kudus adalah kawah candradimuka yang jadi saksi lahirnya para legenda olahraga Indonesia. Audisi Umum PB Djarum adalah pintu masuknya.

***

Di antara banyak bangunan ikonik di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ada satu yang paling spesial. Ia adalah GOR Jati yang diresmikan sejak 2006 lalu.

Bangunan kokoh seluas 29.450 meter persegi, dengan dominasi warna putih bercorak merah, di sudut Kota Kretek ini bukan sekadar arena olahraga. 

Spanduk raksasa bertuliskan “Audisi Umum PB Djarum 2025” menjadi penanda, bahwa di balik fasadnya yang megah, GOR ini adalah panggung tumpah ruah ribuan asa.

GOR Jati Kudus.MOJOK.CO
GOR Jati di Kudus adalah saksi bisu keringat dan air mata para peserta Audisi Umum PB Djarum 2025. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Ia adalah monumen bisu yang merekam setiap tetes keringat, setiap ayunan raket, dan setiap cerita perjuangan yang tak pernah habis. GOR Djarum, begitu julukan yang disematkan, bukan hanya bangunan, melainkan saksi bisu lahirnya para legenda bulu tangkis Tanah Air.

Sebut saja Maria Kristin Yulianti, Tontowi Ahmad, Mohammad Ahsan, Liliyana Natsir dan sejumlah nama tenar di dunia bulu tangkis lainnya, lahir dari bilik asrama seluas 1.834 meter persegi yang ada di dalam GOR ini.

Wajah-wajah tegang

Matahari belum lama terbit. Jarum jam masih menunjukkan pukul delapan pagi. Namun, GOR Jati sudah riuh.

GOR Jati Kudus.MOJOK.CO
Suasana pintu masuk GOR Jati, Senin (8/9/2025). Ribuan anak dan orang tua sudah datang sejak pagi hari. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Senin (8/9/2025) pagi, ribuan anak-anak didampingi keluarga dan sanak famili, dengan seragam olahraga yang masih rapi, sudah memadati pintu masuk GOR.

Kalau menyaksikan plat nomor yang terparkir saja, terlihat jelas kalau mereka berasal dari tempat yang jauh. Ada yang dari Bali (plat DK), dari Lombok (DR), Makassar (DD), dan tempat jauh di luar Jawa lainnya.

Sementara saat masuk ke dalam, anak-anak sudah mulai pemanasan dengan main bulu tangkis sesama mereka di ruang terbuka hijau yang tersedia. Para orang tua pun juga tak kalah sibuknya.

Ada yang sibuk membetulkan tali sepatu sang anak, ada yang mengusap keringat di dahi, ada juga yang memberikan semangat ke anak mereka yang terlihat tegang. Terutama saat nama mereka dipanggil untuk segera bertanding di dalam GOR.

Audisi PB Djarum.MOJOK.CO
Anak-anak melakukan pemanasan di area terbuka hijau GOR Jati, Senin (8/9/2025). (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Lautan emosi di dalam GOR Jati

“Saya cuma bisa doain dan ngasih support. Urusan hasil, biar Jerdy yang berjuang,” kata Freddy Muliyawan (41), salah satu orang tua yang mengantar anaknya ke GOR Jati demi mengikuti Audisi Umum PB Djarum 2025, Senin (8/9/2025).

Bersama sang istri dan anaknya, yakni Jerdy Genta Prawiratama, Freddy jauh-jauh datang dari Sidoarjo. Ia mengaku ini adalah pengalaman pertama anaknya mengikuti seleksi PB Djarum.

Iklan

“Jerdy belum main, masih nanti sore. Tapi ini saya sengaja datang nonton-nonton buat melihat suasana di dalam GOR. Soalnya ini benar-benar pertama kali saya menyaksikan Audisi Umum PB Djarum,” ujarnya.

GOR Jati, Kudus, Audisi PB Djarum.MOJOK.CO
Suasana di dalam GOR Jati. Para orang tua memberi dukungan kepada anak mereka yang bertanding pada Audisi Umum PB Djarum hari pertama. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Sementara di tribun penonton, bangku-bangku sudah dipenuhi dengan para orang tua lain yang ikut mengantar. Mereka bersorak setiap kali ada poin tercipta, bertepuk tangan setiap kali ada pukulan keras, dan menghela napas setiap kali sang anak kehilangan angka.

Di pinggir lapangan tak kalah meriah. Para pelatih tak henti-hentinya memberi instruksi. Orang tua juga sama tegangnya dengan anak mereka yang bertanding.

Pendeknya, pagi hingga siang itu, GOR Jati menjadi lautan emosi, di mana tawa dan tangis bercampur menjadi satu. Di sudut-sudut GOR, terlihat orang tua yang tersenyum bangga karena anak mereka menang. Sementara tak sedikit juga yang tetap memberi semangat kepada anak mereka yang lesu karena kalah.

“Saya malah sudah gugup duluan, Mas. Semoga Jerdy nanti bisa melakukan yang terbaik,” kata Freddy, yang turut merasakan momen penuh emosi di dalam GOR.

Audisi PB Djarum.MOJOK.CO
Anak-anak kelompok umur (KU) 11 tahun tengah bertanding di Audisi Umum PB Djarum hari pertama, Senin (8/9/2025). (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Tahu Kudus karena bulu tangkis dan GOR Jati

GOR Jati tidak hanya tentang kemenangan dan kekalahan. Ia juga menjadi tempat di mana pertemanan baru terjalin. Atau, pertemanan lama yang sempat “terputus”, akhirnya tersambung lagi.

Anak-anak yang tadinya tidak saling kenal, kini bisa saling menyemangati, bahkan tertawa bersama di sela-sela pertandingan. Orang tua yang tadinya canggung, kini bisa saling berbagi cerita dan saling menguatkan dengan orang tua lain.

“Tadi pagi ada yang cerita anaknya kalah dan bersedih. Sebagai sesama orang tua, saya paham perasaan beliau. Makanya tadi saling menguatkan saja. Eh, malah tadi jadi akrab dan bertukar nomor WA,” ujar Freddy.

Perasaan serupa juga dirasakan Budi (45), orang tua dari Athaleta Almeera Hasna yang bertanding di kelompok umur (KU) 12. Setelah sejak pagi banyak berinteraksi dengan orang tua lain, ia menyadari bahwa di dalam GOR ini dirinya tak sendiri.

Ada banyak orang tua yang harap-harap cemas menyaksikan anak mereka bertanding.

Audisi PB Djarum.MOJOK.CO
Budi sedang memberi semangat kepada putrinya, Athatela, yang akan bertanding di Audisi Umum PB Djarum KU-12, Senin (8/9/2025). (Mojok.co/Ahmad Effendi)

“Kami orang tua cuma bisa mendukung. Kalaupun anak-anak masih gagal, setidaknya mereka sudah memberi yang terbaik. Coba lagi lain kesempatan,” kata dia.

Menjelang sore, saat sinar matahari mulai meredup, suasana GOR mulai sedikit lenggang. Audisi Umum PB Djarum 2025 hari pertama berakhir. Sebagian anak pulang dengan senyum lebar, meski sebagian lagi menunduk lesu. 

Kudus.MOJOK.CO
Bagi Budi, GOR Jati adalah lautan emosi. Bagi anak maupun orang tua. Rasa bangga, haru, sedih, menjadi satu. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Namun, di balik itu semua, seperti kata Budi, “ada satu hal yang tetap sama, yakni pengalaman.” Baginya, pengalaman main di GOR ini tak ternilai harganya. 

GOR Djarum telah memberikan pelajaran yang berharga, tentang arti perjuangan, tentang sportivitas, dan tentang ketangguhan mental. Pelajaran yang tidak bisa didapat dari buku mana pun.

“Dan kalau boleh jujur, Mas. Saya ini orang Kendal, dekat banget kotanya dari Kudus. Tapi saya jarang ke Kudus,” kelakarnya.

“Bahkan saya tahu Kudus ya karena ada GOR ini yang tiap tahun buat seleksi PB Djarum,” pungkasnya, diikuti gelak tawa.

Di balik tawa lepas Budi, harap-harap cemas Freddy, atau teriakan dan dukungan orang tua lain yang memadati GOR Jati, terselip satu doa. Semoga anak-anak mereka kelak, bisa menjadi Tontowi Ahmad, Mohammad Ahsan, atau Liliyana Natsir berikutnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Di Kudus, Sampah Tak Berharga Bisa Diubah Menjadi Uang dan Emas atau Liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 9 September 2025 oleh

Tags: Audisi Umum PB DjarumAudisi Umum PB Djarum 2025bulu tangkisGOR DjarumGOR Jatikuduspb djarum
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO
Ragam

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co
Ragam

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO
Ragam

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
Potensi Besar Jeruk Pamelo sebagai Komoditas Lokal
Video

Potensi Besar Jeruk Pamelo sebagai Komoditas Lokal

27 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS

13 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.