Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
22 Desember 2025
A A
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

ilustrasi - digosipin saudara karena jadi sarjana nganggur. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, yakni dari tahun 2019 hingga 2025, Putri Fateemah (28) bukannya bermalas-malasan mencari kerja. Lulusan Sarjana Pendidikan Seni itu mengaku sudah melamar ke ratusan perusahaan, tapi selalu berujung penolakan. Meski begitu, ia tetap mengejar mimpinya menjadi penulis tapi malah dihina sarjana nganggur.

Dihina saudara karena jadi sarjana nganggur

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penganggur bergelar sarjana di Indonesia melonjak dari 746,35 ribu orang tahun 2019 menjadi 981,2 orang di tahun 2020. Putri pun yakin, ia termasuk salah satunya.

Bagaimana tidak, setelah lulus kuliah S1 Pendidikan Seni tahun 2019, Putri mengaku sulit mencari kerja. Boro-boro menerima karyawan, di masa Covid-19 itu banyak perusahaan yang justru memutus hubungan kerja (PHK) karyawannya.

“Aku nggak pernah pilih-pilih perusahaan karena waktu itu yang penting aku kerja, bisa bantu orang tua,” ucap Putri saat dihubungi Mojok, Kamis (11/12/2025).

Namun, Putri tak berhenti berusaha. Ia tetap mengirim banyak lamaran. Kebanyakan CV-nya ia kirimkan secara online. Hanya saja, usaha itu belum membuahkan hasil. Beberapa kali Putri mengikuti interview, tapi tetap tak ada panggilan lebih lanjut. 

Sembari mengirim lamaran kerja, Putri juga mencari pekerjaan freelance tepatnya sebagai seorang content writer. ia juga mencoba menulis naskah ceritanya sendiri. Bukannya mendapat dukungan dari keluarga, Putri malah jadi bahan omongan oleh om dan tantenya. Ia dicap sebagai sarjana nganggur.

“Mereka mengungkit-ungkit gelar sarjanaku, katanya aku cuman jadi bahan percontohan yang buruk untuk anak-anak mereka, karena setelah kuliah malah nganggur,” ucap Putri.

Setahun menulis buku, tapi ditolak penerbit

Gosip bahwa Putri mengecap sarjana pengangguran mulai tersebar di desanya, hanya karena ia jarang keluar rumah dan mendekam diri di kamar untuk mengetik. Ia takut menatap mata orang-orang sekitar yang melihatnya sebagai sarjana nganggur.

Seolah menjadi boomerang bagi dirinya sendiri, gelar sarjana itu justru jadi cemooh yang membuat dirinya makin sakit hati usai ditolak lamaran kerja berkali-kali. Lebih dari itu, setelah menyelesaikan karya bukunya selama satu tahun. Putri mendapat penolakan lagi oleh penerbit.

“Semangatku padam. Aku sudah payah membuat outline tapi ternyata tulisanku tidak terbit. Aku merasa membuang-buang waktuku,” kata Putri.

Kejadian itu membuat Putri tak berani keluar rumah selama dua tahun, ia takut dicemooh lagi sebagai sarjana nganggur saat bertemu orang di sekitarnya. Meski begitu, Putri tetap menulis. Ia mengubah naskah ceritanya sedikit-sedikit dan mengirim ulang karyanya ke penerbit lain.

“Sejatinya, buku ini nggak jauh-jauh dari kisahku. Buku ini mengulas tentang seseorang yang tumbuh dengan menerima banyak penolakan, selalu diabaikan, dan tuntutan untuk menjadi orang yang sempurna oleh orang tuanya maupun orang di lingkungan sekitarnya sejak kecil, sehingga menciptakan luka batin hingga dewasa,” tutur Putri.

Buku pertama akhirnya terbit, beriringan dengan meninggalnya ayah

Siapa sangka, beberapa bulan kemudian Putri akhirnya mendapat kabar baik dari penerbit. Sayangnya, kabar gembira itu beriringan dengan kabar buruk yang ia terima di awal tahun 2025.

“Hari itu juga, ayahku meninggal. Aku nggak sempat ngecek HP, ternyata beberapa jam sebelum ayahku meninggal aku dapat kabar dari penerbit Loka Media kalau naskahku lolos,” ucapnya.

Iklan

Buku Putri pun akhirnya terbit pada September 2025 dengan judul “Di Tengah Perjalanan, Apa Aku Boleh Menangis?”. Kini, ia telah mematahkan anggapan orang-orang yang menilai dirinya sebagai sarjana nganggur.

Putri berharap buku tersebut dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya mereka yang sedang mengalami masa berat dalam hidup. Sebab, ia paham betul bagaimana rasanya ditolak, dianggap gagal, dan tak punya support system untuk membantu.

“Aku paham betul bagaimana rasa-rasanya. Kadang-kadang perasaan itu membuat kami berpikir sempit. Seolah hidup tuh hanya di ruangan itu-itu saja dan kita lah yang paling menderita. Padahal kalau kita bisa keluar dan melihat, ternyata banyak sekali loh orang-orang yang mengalami hal serupa,” ujar Putri.

Oleh karena itu, lewat buku pertamanya, Putri ingin membagikan cerita “Di Tengah Perjalanan, Apa Aku Boleh Menangis?” agar pembaca tidak merasa sendirian. Ia ingin memberitahu ke orang-orang bahwa mereka tidak sedang menghadapi masalah sendirian.

“Satu hal yang mungkin pahit, bahwa satu-satunya yang bisa menolong kalian tuh ya benar-benar kalian sendiri. Walaupun kalian nggak tahu gimana caranya, yang penting kalian jangan pernah berhenti untuk melangkah dan tetap fokus dengan apa yang ada di depan.” Ujar Putri.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Putus Asa usai Ditolak Kerja Ratusan Kali, Sampai Dihina Saudara karena Hanya Jadi Sarjana Nganggur atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 22 Desember 2025 oleh

Tags: pekerjaan penulispendidikan senipenulissarjanasarjana nganggurtinggal di desa
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO
Kampus

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Jadi omongan saudara karena sarjana nganggur. MOJOK.CO
Ragam

Putus Asa usai Ditolak Kerja Ratusan Kali, Sampai Dihina Saudara karena Hanya Jadi Sarjana Nganggur

12 Desember 2025
Adik rela berkorban memupus mimpi kuliah dan jadi sarjana PTN gara-gara kakak sendiri MOJOK.CO
Ragam

Wong Liyo Ngerti Opo: Adik Korbankan Mimpi Kuliah PTN, Biar Kakak Saja yang Jadi Sarjana sementara Adik Urus Orang Tua

25 November 2025
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) nyaris drop out usai ibu tiada. MOJOK.CO
Kampus

Kisah Wisudawan UNJ Nyaris Drop Out Kuliah karena Fakta Mengejutkan dari Sang Ayah soal Ibu yang Sudah Tiada

3 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.