Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Melihat Ulang Komisi 20 Persen Ojol: Untuk Siapa dan Untuk Apa?

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
1 Juli 2025
0
A A
Melihat Ulang Komisi 20 Persen Ojol: Untuk Siapa dan Untuk Apa?. MOJOK.CO

ilustrasi - yang diuntungkan dari komisi ojol maksimal 20 persen. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menetapkan potongan tarif atau komisi maksimal 20 persen kepada perusahaan aplikasi transportasi online atau ojol. Kebijakan ini sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 1001 Tahun 2022. 

Para pengemudi ojek online (ojol) pun khawatir jika kebijakan tersebut dapat mengurangi pendapatan bersih mereka, terutama di tengah tingginya biaya operasional sehari-hari. Sejumlah pihak aplikator juga mengklaim telah menetapkan potongan tarif maksimal sebesar 20 persen, tidak lebih bahkan ada yang kurang.

Lalu, mengapa kebijakan potongan tarif ini perlu?

Komisi 20 persen ojol: untuk siapa dan untuk apa?

Direktur Ekonomi Digital, Nailul Huda menjelaskan perusahaan aplikator sebetulnya sama dengan perusahaan pada umumnya. Mereka bukan merupakan perusahaan non profit alias tetap mengejar keuntungan.

“Ketentuan komisi aplikator memang harus disesuaikan dengan kondisi tiga pihak, yakni perusahaan aplikator itu sendiri, driver ojol, serta konsumen yang selama ini memang dibebankan biaya lain, selain transport,” kata Nailul saat dihubungi Mojok, Rabu (25/6/2025).

Artinya, potongan tarif kepada perusahaan aplikasi tetap diperlukan agar layanan mereka bisa bertahan dan berkembang. Sesuai dengan aturan pemerintah, di mana batas komisi maksimal adalah 15 persen untuk sewa aplikasi dan 5 persen untuk penunjang. 

Namun, perusahaan yang baik akan membagi keuntungan tersebut tidak hanya ke satu pihak tertentu saja, melainkan dialokasikan kembali kepada mitra, merchant, pelanggan, dan program peningkatan kesejahteraan mereka.

Misalnya, untuk insentif dan swadaya kepada mitra driver ojol. Insentif ini akan sangat membantu apalagi di masa sulit. Kedua, asuransi perjalanan kepada mitra maupun pelanggan ojek online. 

Ketiga, untuk membayar pajak dan pemasaran perusahaan aplikator. Keempat, membuat banyak promo dan diskon untuk pelanggan, sehingga mitra driver ojol semakin bertambah. Dengan begitu, ekosistem transportasi online akan terbangun dan semakin berkembang.

Perluasan biaya jasa aplikasi ojol

Selain itu, tak bisa dimungkiri, ada banyak aplikator transportasi online di Indonesia. Misalnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Grab Indonesia, inDrive Indonesia, dan Maxim Indonesia. 

Masing-masing aplikator pun memiliki standar komisi yang berbeda dan harus bersaing satu sama lain. Di mana mereka harus memutar otak untuk memberikan komisi paling rendah, tapi tidak merusak mutu perusahaan.

Sementara itu, Amarain (24), salah satu pengguna ojol mengaku lebih sering menggunakan Gojek, karena banyaknya promo yang ia dapatkan saat menggunakan layanan pesan antar makan.

“Aku memang cari yang harganya paling murah dan banyak promo. Nah biasanya aku paling sering pakai GoFood, karena pas pembelian minimal Rp25 ribu sering ada diskon plus gratis ongkos kirim. Untung banget buat anak kosan seperti aku.” tutur Amarain saat dihubungi Mojok, Rabu (25/6/2025).

Gojek sendiri merupakan salah satu aplikator yang paling banyak digunakan di Indonesia, meski biaya komisi mereka sebesar 20 persen. Lebih tinggi dari beberapa aplikator lain. Dengan komisi tersebut, Gojek memberikan biaya jasa aplikasi atau platform fee yang dibayarkan oleh pelanggan. Bukan dipotong dari penghasilan mitra.

Biaya tersebut kemudian digunakan untuk mengembangkan teknologi dan keamanan aplikasi, kebutuhan operasional sehari-hari seperti call center, tim lapangan, kantor, dan sebagainya. Dengan perluasan biaya tersebut, tak heran Gojek dapat meraih posisi pertama sebagai aplikator ojol dengan layanan terbaik. 

Laporan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) tahun 2023 menyebut, Gojek dinilai mampu memberikan kenyamanan saat berkendara dan menjaga kebersihan kendaraan. Selain itu, pengguna merasa mudah dalam menggunakan aplikasi layanan mereka. 

Saling menguatkan untuk membangun ekosistem yang berkelanjutan

Amarain sendiri mengaku tak masalah dengan jumlah komisi sebesar 20 persen, mengingat banyak keuntungan yang ia peroleh. Sebab tak jarang, masih ada konsumen yang berpikir kalau komisi dihitung dari total biaya yang dibayar pelanggan ojol.

Padahal, sesuai aturan dari pemerintah jika komisi 20 persen dihitung dari tarif perjalanan. Sedangkan, biaya jasa aplikasi adalah biaya tambahan. Tidak dipotong dari penghasilan mitra. Sebagai analogi, ketika pengemudi menerima Rp8 ribu dari total pembayaran pelanggan sejumlah Rp12 ribu, bukan berarti aplikator mengambil 33 persen potongan. 

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan hitung-hitungan itu sudah diatur agar kompetisi antara perusahaan transportasi online berjalan adil. Dengan begitu, ekosistem jasa transportasi online dapat berjalan seimbang dan berkelanjutan.

“Ini bukan sekadar bisnis biasa. Ada ekosistem yang besar di sini, dari pengemudi, perusahaan, sampai masyarakat pengguna. Pemerintah ingin menjaga keberlanjutan dan keseimbangannya,” kata Menhub Dudy dikutip dari laman resmi Kemenhub, Sabtu (28/5/2025).

Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Jadi Driver Gojek untuk Cari Duit Malah Tekor Terus Kena Order Fiktif, Hidup Tertolong Promo atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 2 Juli 2025 oleh

Tags: diskon gojekdriver gojekgojekkomisi ojolpotongan tarif 20 persen
Iklan
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

driver ojol, ojol.MOJOK.CO
Ragam

Satu Driver, Tiga Jaket Ojol: Bukti Penghasilan Ojek Online Makin Tak Bisa Diandalkan

31 Januari 2025
Bukan Zendo apalagi NUJEK, Ojol Paling Manusiawi Itu Bernama OK-JEK, Kesejahteraan Driver Lebih Terjamin.MOJOK.CO
Ragam

Bukan Zendo apalagi NUJEK, Ojol Paling Manusiawi Itu Bernama OK-JEK, Kesejahteraan Driver Lebih Terjamin

22 Januari 2025
Kisah hidup kami bergaji pas-pasan dan korban menyambung hidup dengan jadi driver ojol Gojek MOJOK.CO
Ragam

Nggak Ngojol Nggak Makan: Kisah Kami yang Bergaji Pas-pasan dan Korban PHK Menyambung Hidup dengan Jadi Driver Ojol

6 Desember 2024
Cuma Pesan Makanan di GoFood Bisa Nonton Konser Maliq & D'Essentials Gratis, Ini Caranya.MOJOK.CO
Hiburan

Cuma Pesan Makanan di GoFood Bisa Nonton Konser Maliq & D’Essentials Gratis, Ini Caranya!

21 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kasus Kaca Kereta Api Dilempar Batu Adalah Pertanda Orang Indonesia Memang Belum Siap (dan Nggak Pantas) Dapat Hal-hal yang Baik

Kasus Kaca Kereta Api Dilempar Batu Adalah Pertanda Orang Indonesia Memang Belum Siap (dan Nggak Pantas) Dapat Hal-hal yang Baik

9 Juli 2025
Hal-hal riang di bawah panggung JVWF Music Fest 2025 di Jogja yang hadirkan HIVI! hingga Sheila on 7 MOJOK.CO

Sheila On 7, HIVI!, dan Suasana Riang di Bawah Panggung JVWF Music Fest 2025

14 Juli 2025
Ironi mahasiswa dan sarjana hukum saat magang kantor advokat MOJOK.CO

Ironi Sarjana Hukum saat Magang Advokat: Perjuangkan Hak Orang Lain tapi Tak Berdaya Atas Hak Sendiri, Dipekerjakan Penuh Waktu Gratisan

14 Juli 2025
Pertama kali makan di warung makan warteg. Katrok saat ditanya menu hingga penyesalan setelah makan MOJOK.CO

Pertama Kali Makan di Warteg: Mendadak Goblok saat Ditanya “Mau Makan Apa?”, Kenyang tapi Menyesal, hingga Tebus Nasib Miris Masa Kecil

13 Juli 2025
Festival Dolanan di Borobudur: Komitman Pemprov Jateng libatkan anak dalam pembangunan MOJOK.CO

Komitmen Pemorov Jateng: Suara Anak-anak Jadi Pertimbangan Kebijakan untuk Pembangunan Ramah Anak

13 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.