Sarjana pakai ijazah SMK biar dapat kerja di Semarang
Karena tak tahan nganggur dan sudah muak “kalah” terus dari lulusan SMK, kata Halim, Dono pun iseng-iseng melamar kerja dengan menggunakan ijazah SMK yang ia punya.
“Lucunya malah keterima. Tapi soal gaji, Dono masih lebih tinggi dariku. Tapi ya nggak UMR juga,” beber Halim.
Banyaknya perusahaan di Semarang yang menggaji karyawan di bawah UMR juga terkonfirmasi oleh temuan dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Semarang per November 2023.
Melansir dari Solopos, Disnaker Kota Semarang masih menemukan ada perusahaan di Semarang yang membayar upah atau gaji pegawai di bawah standar UMR/UMK Semarang.
Kasus semacam Dono pun sebenarnya sudah menjadi rahasia umum di kalangan karyawan. Tidak hanya di Semarang, tapi juga di banyak daerah lain. Di mana lulusan SMK cenderung lebih mudah mendapat kerja ketimbang sarjana.
Termasuk di Surabaya. Tidak sedikit di antara teman-teman saya di Surabaya yang kesulitan kerja dengan ijazah kuliah yang mereka miliki.
Kasusnya sama seperti Dono. Saat interview pesaingnya ternyata dari kalangan anak SMK. Dan justru lulusan SMK itulah yang keterima. Bahkan pacar saya sendiri juga menjadi satu di antaranya.
Pacar saya saat ini bekerja di sebuah percetakan di Sidoarjo (tapi masih perbatasan dengan Surabaya persis). Ia menjadi satu-satunya sarjana yang bekerja di sana. Sisanya adalah anak-anak lulusan SMK.
Pacar saya beruntung karena si pemilik percetakan ternyata adalah dosen di jurusannya. Sehingga, ia bisa dengan mudah kerja di percetakan tersebut. Ya meskipun gajinya tak sampai UMR Surabaya atau Sidoarjo juga, sih.
Ketika interview, si pemilik percetakan sudah mengatakan pada pacar saya bahwa pihak percetakan tidak bisa membayar gaji tinggi sesuai standar seorang sarjana. Karena memang sedang butuh kerja, waktu itu ia tak mempermasalahkan soal gaji yang tak sampai UMR.
“Ini pendapatku aja. Lulusan SMK cenderung lebih mudah keterima ketimbang sarjana mungkin karena perusahaan juga mempertimbangkan masalah gaji,” ujar Halim.
“Karena dengan merekrut lulusan SMK, gajinya bisa lebih rendah ketimbang sarjana,” tandasnya.
Atau bisa jadi, lanjut Halim, perusahaan memandang bahwa lulusan SMK cenderung lebih siap kerja. Karena orientasi mereka di sekolah adalah mengasah keterampilan untuk terjun di dunia kerja. Berbeda dengan anak kuliahan yang cenderung teoretis.
Reporter: Muchamad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono
Cek berita dan artikel lainnya di Google News