Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Penyesalan Orang Surabaya yang Tinggal di Malang, Ingin Hidup Tenang malah Dipaksa “Berdamai” dengan Sound Horeg

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
26 Juli 2025
A A
Sound horeg di Malang bikin orang Surabaya kesal. MOJOK.CO

ilustrasi - karnaval sound horeg di Malang munculkan banyak masalah baru. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bagi warga Surabaya, Malang adalah tempat pelarian untuk menikmati wisata alam barang sejenak. Namun, persepsi itu perlahan berubah sejak kemunculan karnaval sound horeg. Kini, Malang tak lagi “setenang” dulu.

***

Setelah 4 tahun kuliah di salah satu kampus Malang, Ines (23) akhirnya memilih kehidupan slow living di sana alih-alih kembali ke Surabaya. Sembari menyelesaikan kuliahnya, ia aktif berkebun dan menjadi petani stroberi.

Setiap pagi, ia akan melihat warga Malang yang sudah sibuk memberi pakan ternak atau mengantar sayuran. Tak jauh dari rumahnya, Ines dapat melihat pemandangan gunung, sawah, hutan, dan perkebunan. Berbeda sekali dengan Surabaya sebagai kota industri yang panas, macet, dan penuh polusi. 

Sayangnya, Ines merasa kenikmatan itu akhir-akhir ini hilang. Ia tetap merasakan macet, pengap, bahkan “polusi udara” yang memekakkan gendang telinga. Apalagi kalau bukan karena karnaval sound horeg yang katanya menjadi hiburan warga Malang.

Malang macet total karena karnaval sound horeg

Ines hanya bisa memaki-maki dalam hati saat melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 12.00 WIB. Bagaimana tidak, ia sudah terjebak macet selama 2 jam di sebuah jalan raya dekat rumahnya, Kabupaten Malang. 

“Jadi, jalan dekat rumahku adalah jalan raya, akses utama menuju tol. Masalahnya jalur utama itu ditutup semua dan dialihkan lewat jalur arah Alun-alun Batu, yang jaraknya lebih jauh dari rumahku,” kata Ines, Jumat (25/7/2025).

Sebetulnya, kemacetan di Malang sudah bukan rahasia lagi. Biasanya Ines juga sudah terbiasa saat mengalami macet dari rumahnya menuju kampus atau sebaliknya. Tapi, yang menjadi masalah utama bagi Ines adalah penyebabnya.

“Aku kesel banget! Aku mau balik dari Batu ke Kabupaten Malang sekitar pukul 10.00 WIB, tapi jalannya sudah ditutup total. Dan kamu tau karena apa? Yaps benar, ada karnaval sound horeg!” keluh Ines yang masih kesal dengan kejadian Kamis (24/7/2025) lalu.

Saking macetnya, motor Ines sama sekali tak bisa berpindah tempat. Benar-benar terjebak dalam lautan manusia. Alih-alih menikmati karnaval sound horeg, ia memilih bermain gawai di atas motor.

“Aku sampai ngasih kontribusi di Google Maps buat update jalan yang bisa dilalui pengendara biar nggak terjebak kayak aku,” kata perempuan asal Surabaya tersebut.

Sound horeg “merusak” jantung

Kemacetan di Malang tak hanya membuat kepala Ines pening karena stres menunggu, tapi jantungnya ikut berdebar saat mendengar sound horeg yang berjejer-jejer di jalan raya utama Malang.

“Asli, nggak aman buat jantungku kalau lewat situ,” katanya.

Sebetulnya, Ines merasa tak masalah dengan keberadaan sound horeg tapi kalau terlalu lama dan berlebihan, jatuhnya malah mengganggu. Tak bisa dinikmati. Apalagi, sampai merugikan orang lain dan menyebabkan macet di jalan utama. 

Iklan

Baca Halaman Selanjutnya

Kondisi urgent harus segera pulang

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 28 Juli 2025 oleh

Tags: kabupaten malangkarnaval sound horegMalangslow livingsound horegSurabaya
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO
Sosok

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO
Aktual

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Jadi ojol di Malang disuruh nyekar ke Makam Londo Sukun. MOJOK.CO
Liputan

Driver Ojol di Malang Pertama Kali Dapat Pesanan Bersihin Makam dan Nyekar di Pusara Orang Kristen, Doa Pakai Al-Fatihah

16 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.