Danau UNESA: tempat pacaran mewah bagi pasangan miskin
Seorang teman di UINSA, Ikram (25), menjadi orang yang paling sering mengajak pacarnya nongkrong di danau UNESA Lidah Wetan.
“Untungnya pacarku neriman. Maksudnya kami menyadari kalau masing-masing kami ini orang pas-pasan. Jadi nongkrong di danau UNESA sudah seneng lah,” katanya saat saya hubungi, Jumat, (15/3/2024) siang WIB.
Di Surabaya Selatan, Ikram dan pacarnya sebenarnya memang sering nongkrong di tempat-tempat pinggiran. Entah angkringan atau warung-warung kopi sederhana. Lebih-lebih, tempat-tempat pinggiran semacam itu memang sangat banyak di Surabaya Selatan.
Meskipun ada Royal Plaza, yang menurut banyak orang adalah mal untuk kaum mendang-mending, tapi tak serta merta membuat Ikram dan pacarnya nongkrong di sana.
“Cuma sesekali, pas awal gajian. Kadang juga main ke Mojokerto,” ungkap pemuda yang saat ini bekerja sebagai kurir tersebut.
Namun jika duit menipis sementara butuh variasi hiburan, maka ia akan mengajak pacarnya melipir ke Surabaya Barat, di mana danau UNESA Lidah Witan adalah jujukannya.
Bagi Ikram, danau UNESA Lidah Wetan memang biasa saja. Jajanan yang para PKL jual pun sebenarnya juga biasa-biasa saja, sama seperti jajanan yang para PKL pada umumnya jual.
“Cuma seenggaknya, jalan dari Surabaya Selatan ke Surabaya Barat menghadirkan sensasi yang menyenangkan,” tutur Ikram.
Pertama, jaraknya cukup jauh. Sehingga Ikram dan pasangannya bisa menghabiskan malam menyusuri gemerlap jalanan Surabaya. Bagi Ikram, itu adalah momen romantis yang sangat mahal.
Kedua, saat memasuki Surabaya Barat, city light-nya memang indah banget. Gemerlap lampu-lampu kota itu pun bagi Ikram dan pasangannya sudah sangat bisa mereka nikmati.
“Boncengan berdua menyusuri Surabaya di bawah gemerlap lampu-lampu kota. Romantis dan puitis sekali, bukan?” ucap Ikram meminta validasi.
Reporter: Muchamad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.