Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Curhat Guru Honorer di Kalimantan Timur yang Nggak Mau Jadi PNS karena Banyak Aturan

Agung Purwandono oleh Agung Purwandono
25 Januari 2024
A A
Curhat Guru Honorer di Kalimantan Timur yang Nggak Mau Jadi PNS karena Banyak Aturan MOJOK.CO

Ilustrasi Curhat Guru Honorer di Kalimantan Timur yang Nggak Mau Jadi PNS karena Banyak Aturan. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di saat orang-orang ingin diangkat jadi guru P3K atau PNS, seorang guru di Kalimantan Timur ini pilih tetap jadi guru honorer. Alasannya simpel, nggak ingin banyak beban kerja dan aturan.

***

Namanya minta disamarkan jadi Disa (30) seorang guru honorer di sebuah kabupaten di provinsi paling kaya di Indonesia, Kalimantan Timur. Ia menghubungi Mojok untuk menyampaikan keluh kesahnya yang tak biasa. 

“Saya adalah salah satu honorer yang tidak memimpikan menjadi ASN atau PNS,” katanya mantap saat menghubungi Mojok, Kamis (25/1/2024).

Bedanya ASN dan PNS adalah ASN mencakup semua pegawai yang bekerja di lembaga pemerintahan. Sedangkan PNS adalah mereka yang diangkat secara resmi untuk bekerja di kantor pemerintahan. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) termasuk bagian dari ASN.

Dapat uang pensiun dan pendapatan stabil tak membuat ingin jadi ASN/PNS

Disa yang jadi guru di SMK menyatakan, tidak hanya satu atau puluhan orang, terutama senior-seniornya yang sudah jadi ASN atau PNS yang menanyakan dia kapan untuk maju menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) atau menjadi PNS. Namun, dengan mantap ia mengatakan, tidak berminat menjadi ASN. 

“Biasanya setelah itu saya dapat wejangan panjang lebar,” kata Disa. 

Menurut Disa ada beberapa faktor yang membuat ia tidak ingin menjadi ASN atau PNS. “Pilihan tidak menjadi ASN murni karena saya memiliki tujuan hidup lain. Simpelnya adalah, saya nggak mau kerja kantoran, penuh peraturan sampe pensiun,” kata Disa. 

Disa juga tidak peduli ketika orang menilai bahwa jadi ASN atau PNS itu punya kehidupang yang stabil dari sisi gaji. 

Menurut Disa, meski menjadi ASN menjanjikan uang pensiun dan gaji stabil, tetap saja tujuannya hidup bukan melulu pada upah. Tapi kebahagiaan bekerja. “Sepertinya sudah bakal tidak bahagia untuk saya bekerja dengan profesi ini. Semakin saya masuk ke dalam sistem, semakin saya ingin keluar,” ujarnya.

Gelisah karena melihat ASN senior memanfaatkan guru honorer

Disa lantas bercerita bagaimana ia merasa gelisah selama bekerja di lingkungan satuan pendidikan sebagai guru honorer. Semuanya berawal dari adalah kesenjangan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) guru ASN dan non-ASN. 

“Adalam peraturan, honorer hanya sebagai pembantu ASN yang berhalangan, tidak pula terikat dengan kode etik guru. Tugas tambahan seperti wali kelas, pembina eskul ada pada tugas ASN, bahkan guru piket pun tidak menjadi tugas honorer,” kata Disa.

Disa menilai, jadi ASN itu membuat orang arogan. Misalnya saja, karena merasa jadi ASN sehingga seenaknya menolak tugas yang seharunya jadi tanggungjawabnya. “Di sekolah saya ada ASN yang menolak menjadi wali kelas, atau jadi guru piket. Padahal itu beban pekerjaan mereka, bukan pekerjaan honorer seperti kami,” kata Disa. 

Ia melihat ASN senior yang merasa  sudah sepuh selalu melempar tugas yang nggak ada duitnya ke guru honorer. “Dalihnya yang muda yang maju, kita-kita ini udah tuek udah capek,” kata Disa menirukan guru ASN senior di tempatnya bekerja. 

Iklan

Kadang saking capeknya, ingin sekali ia menimpali omongan itu, “sudah bau tanah juga ya, bu.” Namun, tentu saja ungkapan itu tidak ia sampaikan, hanya dalam hati saja.

“Kalimat “yang muda yang maju” sudah mengalami perubahan makna di telinga pagawai non-ASN, terutama yang muda. Tidak lagi kami melihat ini sebagai kalimat positif,” kata Disa.

Menurut Disa, ia dan teman-temannya kadang memilih jalan untuk tidak menunjukkan kemampuan dalam berinovasi atau improvisasi. Tujuannya agar tidak mendapat limpahan tugas yang seharusnya jadi tugas guru ASN. 

“Bukan membatasi, tapi lebih ke menyelamatkan diri agar tidak memulu ditunjuk meng-handle pekerjaan yang bikin capek diri,” kata Disa.

Baca halaman selanjutnya

Gaji jadi honorer di Kalimantan Timur tinggi

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 26 Januari 2024 oleh

Tags: ASNguruguru honorerkalimantan timurPNS
Agung Purwandono

Agung Purwandono

Jurnalis di Mojok.co, suka bercocok tanam.

Artikel Terkait

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO
Ragam

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO
Esai

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Sisi Gelap PTN yang Bikin Dosen Menderita. MOJOK.CO
Mendalam

Sisi Gelap PTN yang Bikin Dosen Menderita, Sibuk Mengejar Akreditasi tapi Kesejahteraan Dosen Jauh Panggang dari Api

21 November 2025
Guru tak pernah benar-benar pulang. Raga di rumah tapi pikiran dan hati tertinggal di sekolah MOJOK.CO
Ragam

Guru Tak Pernah Benar-benar Merasa Pulang, Raga di Rumah tapi Pikiran dan Hati Tertinggal di Sekolah

8 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.