Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Sisi Gelap Bandung yang bikin Resah Perantau Asal Surabaya, padahal Terkenal sebagai Kota Pelajar

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
14 Mei 2025
A A
Alumnus PENS, Surabaya lebih suka merantau ke Bandung. MOJOK.CO

ilustrasi - merantau dari Surabaya ke Bandung. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ia mengaku selama tinggal di Surabaya jadi anak yang kuper atau kurang bergaul. Lebih banyak di rumah dan berinteraksi dengan keluarga maupun orang-orang terdekat. Barulah saat merantau di Bandung, Rain jadi tahu ada bentuk kenakalan remaja yang tak sesuai dengan normanya.

“Banyak mahasiswa yang tinggal bareng pacarnya dan itu lumrah saja di sana. Aku jadi merasa, Bandung tuh mirip Jakarta cuma versi low aja,” kata Rain.

Kebijakan itu membuat hati Rain miris. Apalagi, Bandung terkenal sebagai Kota Pelajar. Ia menempati posisi ke tiga sebagai kota pelajar terbaik di Indonesia versi QS Best Student Cities 2024.

Tak hanya itu, saat pertama kali tinggal dengan sahabatnya di Bandung, Rain juga sudah diingatkan agar tidak pulang larut malam karena rawan begal. Sebetulnya, di Surabaya pun begitu tapi kalau plat nomornya kentara (bukan asli warga Bandung), maka lebih rawan menjadi target. 

Di sisi lain, secara waktu dan tempat nongkrong, Bandung tak terlalu beda dengan Surabaya. Banyak tempat kafe estetik dan beragam. 

Bahkan kalau mau ke wisata alam, Rain bisa pergi ke luar Bandung yang jaraknya terlalu jauh seperti Ciwidey atau Pangalengan. Mirip seperti warga Surabaya yang ingin pergi wisata alam ke Malang atau Batu.

Cuaca panas vs cuaca dingin

Meski begitu, Rain tak terlalu banyak mengalami gempa bumi saat di Surabaya. Sebaliknya, ia sering mengalami gempa dengan kekuatan kecil dan sebentar di Bandung. 

Selain itu, bukan rahasia lagi kalau cuaca Bandung terutama di daerah Jatinangor cenderung dingin. Berbanding terbalik dengan Surabaya yang panas. Oleh karenanya, Rain jadi agak sulit beradaptasi.

“Kadang aku mandi cuman satu kali sehari bahkan pernah nggak sama sekali. Toh nggak keringatan juga tapi ini kebiasaan buruk sih karena nggak lama setelah itu aku mengalami jerawat punggung,” ujar Rain.

“Mangkanya setelah itu, aku berusaha tetap mandi walaupun dingin banget,” lanjutnya.

Sebagai warga asli Surabaya, Rain merasa jalanan di Bandung jauh lebih macet. Apalagi jalanan di sana lebih meliuk-liuk dan tidak terlalu lebar. 

“Kalau udah macet, parah banget. Lampu merahnya pada lama juga. Pengendara motor di sini tuh lebih ngeri menurutku. Mereka kalau geser nggak mau lihat spion, jadi aku harus lebih waswas,” ujar Rain.

Namun, secara keseluruhan Rain masih cocok dengan lingkungan di Bandung. Paling tidak, ia punya teman-teman kantor yang suporitf. Apalagi, sebagai orang Surabaya yang pertama kali merantau ke Bandung, dukungan tersebut amat ia butuhkan.

Iklan

“Overall aku sudah cocok di sini, apalagi teman-teman kantorku kebanyakan usianya seumuran denganku. Jadi seru banget!” kata alumnus PENS tersebut.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Kekesalan Orang Surabaya karena Tingkah Warga Jogja yang Terkesan Merendahkan, Mending Chill Ketimbang Adu Argumen atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 15 Mei 2025 oleh

Tags: alasan merantaukenapa Bandungkota bandungpensSurabaya
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO
Sosok

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO
Aktual

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.