Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Cara Berkendara Motor Orang Jogja bikin Bingung dan Kaget Orang Surabaya, Lampu Hijau pun “Beda Arti”

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
10 April 2025
A A
Cara berkendara orang Jogja (plat AB) bikin bingung dan kegat orang Surabaya (plat L) MOJOK.CO

Ilustrasi - Cara berkendara orang Jogja (plat AB) bikin bingung dan kegat orang Surabaya (plat L). (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Nyaris kena bogem mentah di jalanan Surabaya

“Kekagetan” lain perihal beda karakter pengendara di Jogja dan Surabaya diungkapkan oleh Lingga (26), pemuda asal Jember yang pernah S1 di Surabaya dan bekerja di Jogja sejak 2023 silam. Konteksnya malah lebih “ngeri-ngeri sedap”.

Pengalaman yang sulit dia lupakan selama di Surabaya adalah nyaris dipukul oleh sesama pengendara motor.

Itu terjadi dalam perjalanan menuju Benowo, Surabaya Barat. Saat itu dia—berboncengan dengan seorang teman kampusnya—hendak menuju Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) untuk “iseng-iseng” nribun nonton Persebaya.

Jalanan Benowo terbilang sempit untuk ukuran jalur dua arah. Sementara kepadatannya luar biasa. Truk-truk besar maupun kecil, mobil pribadi, apalagi motor, selalu tumplek blek di jalanan tersebut nyaris sepanjang waktu.

Barangkali hanya sepi di malam hingga dini hari. Lepas subuh mestinya sudah ramai lagi dengan lalu-lalang orang-orang ke pasar.

“Persoalannya, aku nyalip pengendara motor. Karena kehabisan jalan, aku nyenggol sepionnya sampai orang itu oleng,” tutur Lingga.

“Woiii, mandek koen! (berhenti kamu!).” “Jancok mandek koen!”. Begitu teriak si pengendara yang Lingga senggol.

Lingga dan temannya berhenti. Lingga dengan setengah berlari menghampiri si pengendara motor yang dia senggol tadi. Niatnya ingin minta maaf. Karena bagaimanapun, Lingga mengakui kalau dia salah.

“Belum juga nyampe ke si orangnya, orang itu dengan bersungut-sungut menghampiriku. Tangan kanannya menggenggam, mau mukul sambil misuh-misuh,” beber Lingga.

Untung Lingga tak jadi sasaran bogem mentah. Karena dia langsung minta maaf dan mengakui kesalahan. Si pengendara motor yang Lingga senggol memang tidak jadi memukul. Tapi sumpah serapah tetap saja tumpah ruah dari mulutnya.

Umpatan-umpatan yang keluar-masuk telinga

Selebihnya, sudah tak terhitung berapa kali Lingga menjadi sasaran umpatan dan sumpah serapah para pengendara motor di jalanan Surabaya. Entah karena Lingga yang salah, atau justru si pengendara lain yang keliru.

Tak jarang pula dia menyaksikan orang adu mulut di jalan lantaran dianggap merugikan. Entah karena serempetan. Persoalan lampu sein. Hingga perkara lampu apil.

“Aku pernah lihat sendiri. Di jalan menuju Ampel, ada orang nerobos lampu merah. Tabrakan. Orang-orang di warkop langsung maki-maki. ‘Modaro koen! (mampus kau!)’. ‘Panganen iku! (makan itu!)’. Terus pada balik ngopi lagi,” beber Lingga.

Pelajaran yang Lingga petik: jangan ugal-ugalan. Jangan merugikan orang lain. Di kota ini, tensi warganya terbilang tinggi. Mungkin karena letih atas beban hidup di kota metropolitan. Alhasil, seolah seperti tidak mentolerir orang-orang ngawur dan sembarangan di jalan. Lumayan jadi sasaran kesumpekan yang terpendam di hati.

Iklan

Orang Jogja nggak bisa marah?

Di Jogja, semuanya berbeda. Lingga mengaku pernah ngerem mendadak hingga membuat pengendara motor di belakangnya nyaris nabrak. Pernah juga serempatan dengan orang gara-gara salah sein.

Tentu saja ada wajah nesu dari pengendara-pengendara yang Lingga rugikan itu. Namun, yang dia kaget, kemarahan itu seperti hanya disimpan sendiri. Tidak ada yang berhenti untuk memukul atau menyumpah serapahi Lingga. Mereka berlalu sambil sebatas berdecak kesal.

“Ada yang sempat marah. Cuma bagiku yang pernah sering berhadapan dengan kemarahan orang Surabaya, marahnya orang Jogja itu terdengar halus e. Kayak bukan marah. Malah kayak dinasihati,” tutur Lingga.

“Mbok sing ati-ati, Mas (Mbok yang hati-hati, Mas).” “Karepe piye to, Mas? (Maksudnya gimana sih, Mas).” “Ojo nglamun, Mas (Jangan melamun, Mas.” “Ngantuk po, Mas?”. Kira-kira itu yang pengendara Jogja ucapkan. Meski dengan raut kesal, tapi karena nadanya terdengar halus, jadi tidak terkesan seperti marah.

Apalagi ada tambahan panggilan di belakang kalimat: “Mas”. Bagi Lingga, terdengar sopan sekali (hehehe). Tidak ada kasar-kasarnya.

“Aku pernah iseng tanya sama teman di Jogja. Orang sini saking sopan santunnya nggak bisa marah ya? Jawaban temanku itu: Orang Jogja sudah nggak punya energi untuk marah. Karena sudah habis digerogoti nasib buruk dalam dalih nerima ing pandum (menerima takdir) ala sul…. Eh ini terlalu bahaya, sensor saja.” Tutup Lingga.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Hanya Ada 3 Momen ketika Surabaya Bisa Dinikmati karena Terasa Tenang setelah Hari-hari Penuh Kesumpekan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

 

 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 10 April 2025 oleh

Tags: Jogjapilihan redaksiplat ABplat lSurabaya
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.