PO bus Kawan Kita sudah kayak rongsokan dan berkali-kali sebabkan kesialan. Namun bus jurusan Nganjuk-Kediri-Blitar tersebut justru menolak punah. Bus ini juga menyimpan kenangan yang tak terlupakan.
***
PO Kawan Kita adalah satu-satunya andalan moda transportasi bus yang menyediakan trayek Nganjuk-Kediri-Blitar. Kawan Kita—atau yang kerap dibelokkan dengan sebutan our friends—memang masih beroperasi hingga saat ini.
Di tengah banyak orang yang sudah mulai menggunakan motor untuk perjalanan jarak dekat-menengah, bus Kawan Kita tetap konsisten memberi pelayanan kepada masyarakat yang masih mengandalkan transportasi umum.
Salah satunya adalah Ninik (53), seorang ibu rumah tangga asal Nganjuk yang masih sering menggunakan transportasi ini untuk berkunjung ke rumah orang tuanya di Wates, Kediri.
Kondisi bus benar-benar mengenaskan
Saya agak kesulitan untuk mengulik sejarah awal bus Kawan Kita mengaspal. Namun yang jelas, kondisi bus tersebut saat ini memang sudah sangat usang. Seiring waktu semakin reyot, tapi tidak kunjung ada peremajaan.
Bahkan pada 2018 lau, ada satu armada dari bus Kawan Kita yang dilarang beroperasi karena dinyatakan tak layak standar. Kondisi bus yang sedemikan mengenaskan pun Ninik akui tiap kali dalam perjalanan Nganjuk-Kediri (juga sebaliknya).
“Kadang kalau dapet tempat duduk ya kursinya bolong, kempes, gitu-gitu,” keluh Ninik saat Mojok hubungi pada Senin (22/7/2024) pagi WIB.
Menurutnya, hal itu kadang membuatnya tidak nyaman. Apalagi jika jam-jam pulang sekolah, maka suasana di dalam bus akan menjadi begitu pengap. Karena ia harus berbagi ruang dengan pelajar yang masih mengandalkan bus tersebut untuk rute jarak dekat.
Tapi untuk menuju Kediri, jika sendirian dari rumahnya, Ninik tak punya pilihan lain selain menggunakan bus tersebut.
“Kadang juga ngetem lama, Mas. Seperempat jam, sampai 30 menit. Karena kan penumpangnya nggak selau ramai. Lebih sering sepi, udah pada beralih naik motor kalau ke Kediri,” pungkas Ninik.
Meski kondisi bus jauh dari kata nyaman, tapi Ninik sejauh pengalamannya bertahun-tahun naik bus tersebut mengaku tidak pernah mengalami hal buruk. Pencopetan tak pernah, jadi korban kecelakaan pun syukur alhamdulillah–dan jangan sampai terjadi–sama sekali tak pernah.
Karena bagaimanapun, bus Kawan Kita selama bertahun-tahun selalu mengalami kecelakaan.
Bus Kawan Kita melewati banyak tragedi sial, tapi masih bertahan
Paling baru, Februari 2024 lalu, bus Kawan Kita mengalami kecelakaan menabrak pagar rumah warga di Desa Jatilengger, Ponggok, Blitar.
Jika mundur ke belakang, dari berita-berita yang sudah beredar, bus tersebut memang terhitung sering mengalami tragedi kesialan di jalanan. Mojok mencoba merangkumnya sebagai berikut:
Tahun 2008, bus Kawan Kita mengalami kecelakaan di Jalan Ahmad Yani Nganjuk hingga menyebabkan dua korban tewas. Tahun 2012, bus tersebut menabrak pohon asem di tepi jalan Dusun Wadang, Desa Gande’an, Wonodadi, Blitar. Akibatnya bus yang membawa 19 penumpang itu terguling ke kanan hingga ringsek. Beruntungnya tak ada korban jiwa dalam tragedi tersebut.
Berlanjut di tahun 2016, bus ini terlibat kecelakaan dengan pemudik di jalan lintas Blitar-Kediri. Lalu tahun 2021 bus Kawan Kita menabrak pohon karena rusak kemudi, hingga menyebabkan tabrakan beruntun di Pace, Nganjuk.
Yang paling fenomenal adalah tragedi pada Mei 2019 silam. Bus Kawan kita yang tengah membawa enam penumpang dari Kediri ke Nganjuk terbakar hebat saat melintas di Jalan Gatot Subroto, Mojoroto, Kediri.
Saat bus mulai mengepulkan asap dari bagian bawah, beruntung penumpang langsung menyadari ada yang tidak beres. Mereka langsung menyelamatkan diri, sehingga tidak ada korban luka-luka maupun jiwa.
Rentetan tragedi tersebut terkonfirmasi terjadi lantaran mekanisme bus yang sudah tidak berfungsi dengan baik.
Baca halaman selanjutnya…
Sekarat tapi ambil langkah nekat