ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Aktual

Mekar Agung Jalannya Hancur Lebur seperti Dasar Sungai, Miris karena di Jantung Kota Pekalongan tapi Pemdesnya Bebal

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
23 Juli 2024
0
A A
Warga Mekar Agung Pekalongan Gotong Royong Perbaiki Jalan Dusun MOJOK.CO

Ilustrasi - Warga Mekar Agung Pekalongan cor jalan sendiri karena muak denga Pemdes. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Dusun Mekar Agung, Desa Kebonagung, Pekalongan, bak dianaktirikan. Bertahun-tahun jalan rusak sampai menyerupai dasar sungai, tapi Pemerintah Desa malah cuek-cuek saja. Padahal dusun tersebut hanya 500 meter saja dari Kantor Kepala Desa dan terhitung sebagai salah satu dusun yang berada di jantung kota Pekalongan, Jawa Tengah.

***

Pada Juni 2024 lalu, sebenarnya sudah viral aksi warga Mekar Agung, Pekalongan—khususnya RT 002/RW 008—yang mengecor sendiri jalan di dusun mereka.

Warga gotong royong menggunakan dana swadaya karena Pemerintah Desa (Pemdes) Kebonagung disebut seolah cuek dengan aduan warga. Jalan yang sudah rusak dan makin parah hanya ditambal dengan janji-janji palsu oleh Kepala Desa (Kades) Kebonagung, Pekalongan.

Sudah hampir sebulan lewat, ternyata belum ada respons konkret juga dari pihak Pemdes. Alhasil, warga Mekar Agung melanjutkan proses pengecoran jalan yang belum lama ini juga viral di media sosial dan menuai ratusan komentar.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh PEKALONGAN INFO (@pekalonganinfo)

“Masalahnya sudah kayak kali sat (dasar sungai kering), Mas. Parah banget. Kalau hujan menggenang, kendaraan lewat ya gangsur-gangsur,” ujar Faiz (24) salah satu warga Mekar Agung RT 002/RW 008 yang juga terlibat dalam aksi cor jalan kepada Mojok, Senin (22/7/2024) pagi WIB.

Warga Mekar Agung Pekalongan bertahun-tahun nelangsa dengan jalan rusak

Kondisi jalan tersebut, kata Faiz, sebenarnya sudah bertahun-tahun terabaikan oleh pandangan mata Pemdes Kebonagung. Alhasil, seiring waktu semakin rusak dan semakin parah.

Sepengakuan Faiz, sekitar 10 tahun lalu sebenarnya memang sempat ada pengaspalan di sana. Tapi kini rasanya seperti alot sekali untuk meminta Pemdes menyisihkan dana desa untuk pengaspalan/pengecoran lagi.

Warga Mekar Agung Pekalongan Gotong Royong Perbaiki Jalan Dusun MOJOK.CO
Warga gotong royong perbaiki jalan tanpa bantuan dana desa. (Dok. Narasumber)

Faiz sendiri sempat meninggalkan Mekar Agung, Pekalongan, dengan durasi cukup lama untuk kuliah di Jogja. Saat berangkat ke Jogja sekitar 2019 silam, kondisi jalan di sana sudah terbilang rusak. Saat ia kembali dan menetap di Pekalongan belum lama ini, lah kok ternyata masih sama saja, malah makin parah.

“Sekitar lima tahun lalu (2019), warga sudah mengeluhkan dan mengadukan ke Pemdes. Ini gimana, kok nggak diperbaiki. Padahal setahuku dana desa itu Rp1 Miliar per tahun,” dengus Faiz.

Warga Mekar Agung Pekalongan muak dengan jani-janji palsu

Dari obrolan dengan warga desa lain, sejak 2019 itu pula Kades Kebonagung, Pekalongan, semaya (janji) akan melakukan perbaikan jalan di Mekar Agung. Terkhusus di RT 002/RW 008.

Namun, semakin ditunggu justru semakin tidak jelas. Warga pun muak. Akhirnya, warga gotong royong swadaya untuk memperbaiki jalan rusak sendiri tanpa meminta dana sepeserpun dari Pemdes.

Untuk menekankan hal tersebut, warga sampai membentangkan banner bertuliskan “PENGECORAN JALAN INI SEPENUHNYA ATAS DANA SWADAYA WARGA TANPA MENGGUNAKAN DANA DESA”. Aksi dan banner tersebut tentu juga untuk menyindir abainya Pemdes setempat.

Warga Mekar Agung Pekalongan Gotong Royong Perbaiki Jalan Dusun MOJOK.CO
Banner yang membentang selama proses pengecoran jalan di Mekaragung, Pekalongan. (Dok. Narasumber)

“Warga sudah muak jadi bangun sendiri. iuran itu sebanyak 141 KK (Kartu Keluarga). Terkumpul sekitar Rp166 juta atau Rp168 jutaan lah,” terang Faiz.

“Pengecoran berlangsung dua tahap. Tahap 1 Juni 2024 lalu, terus tahap 2 bulan Juli 2024 ini. Dengan target yang dicor panjangnya 250 m, lebar 4 m, terus tinggi sekitar 5 cm-an,” sambung pemuda Pekalongan itu.

Calon destinasi wisata kok jalannya rusak

Faiz mengaku sempat berbincang dengan Ketua RT 002 Mekar Agung. Katanya, di Kebonagung sebenarnya memiliki beberapa program pembangunan dari jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang.

Jangka pendeknya untuk pembangunan yang bersifat urgen dan butuh penanganan segera. Pembangunan atau perbaikan jalan masuk dalam jangka ini. Kemudian jangka menengah meliputi pembangunan taman-taman desa, masjid, dan fasilitas publik sejenis. Lalu jangka panjangnya yakni pembangunan dengan proyeksi wisata.

Bagi Faiz, tentu jangan muluk-muluk ke proyeksi wisata kalau sevital jalan rusak saja ogah menangani.

“Yang warga sayangkan, jarak Mekar Agung ke Kantor Kepala Desa itu cuma 500 m. Terus dari Pusat Pemerintah Kabupaten Pekalongan cuma 2 km. Tapi kok nggak diperhatikan,” keluh Faiz.

Cuma dapat apresiasi, tetap bangun pakai dana sendiri

Faiz menyebut, viralnya aksi warga Mekar Agung memang terdengar hingga ke Pemdes Kebonagung bahkan Pemkab Pekalongan. Namun seingatnya, warga hanya mendapat apresiasi.

Usut punya usut, apresiasi tersebut ternyata datang dari pihak Pemkab Pekalongan.

Yulian Akbar selaku Sekda Pemkab Pekalongan mengaku bangga karena warga punya inisiatif untuk gotong royong membangun desanya. Akan tetapi untuk persoalan perbaikan jalan, ia menegaskan kalau itu menjadi tanggung jawab Pemdes.

Warga Mekar Agung Pekalongan Gotong Royong Perbaiki Jalan Dusun MOJOK.CO
Warga gotong royong perbaiki jalan tanpa bantuan dana desa. (Dok. Narasumber)

“Karena jalan itu kan sudah ada kewenangannya masing-masing. Jalan desa berarti kewenangannya desa, jalan kabupaten ya kewenangan kabupaten,” jelas Yulian pada Senin, (24/6/2024) lalu seperti Mojok kutip dari Detik.

Tapi Yulian menekankan, kalau jalan memang harusnya menjadi prioritas Pemdes Kebonagung.

Sementara dari pihak Pemdes Kebonagung, Sutarjo selaku Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat (Kaur Kesra) Desa Kebonagung menyebut kalau jalan yang warga minta untuk dicor pada dasarnya adalah jalan pribadi. Sehingga Pemdes tidak bisa mengalokasikan dana desa untuk proyek tersebut.

“Kita bukan mengabaikan, tapi memang jalan yang dicor sekali lagi tidak bisa memakai dana desa untuk perbaikan (karena jalan pribadi),” tegas Sutarjo Senin, (24/6/2024) mengutip Kompas.

Membantah pernyataan pihak Pemdes

Saya lalu mencoba mengonfirmasi lagi pada salah satu warga Mekar Agung sekaligus salah satu panitia pengecoran, Totok.

Totok membenarkan bahwa untuk tahap 1, jalan dicor memang masuk jalan pribadi karena berada di area perumahan. Namun untuk tahap 2, katanya, sudah masuk jalan dusun sehingga memang perlu dana dari desa.

“Yang tahap 2 itu bukan jalan pribadi, bisa dipastikan itu. Dan juga bukan jalan perumahan karena statusnya sudah menjadi jalan dukuh (dusun), bukan lagi perumahan,” jelas Totok, Senin (22/7/2024) pagi WIB.

Atas hal tersebut, Totok dan segenap warga Mekar Agung RT 002/RW 008 menyayangkan kenapa Pemdes Kebonagung cenderung mengabaikan dan malah cari-cari alasan untuk tidak menyisihkan dana untuk perbaikan jalan.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA: Sukolilo Pati yang Dicap Kampung Maling dan Kriminal Kini Jadi Desa Wisata, Apa yang Ditawarkan?

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

 

 

 

 

 

Terakhir diperbarui pada 24 Juli 2024 oleh

Tags: jalan rusakjalan rusak di jawa tengahjalan rusak pekalonganjawa tengahmekar agungmekar agung pekalonganpekalonganwarga cor jalan rusak
Iklan
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi bantu perbaiki rumah Wagiman dan Samiyem di Boyolali MOJOK.CO
Kilas

Kisah Sepasang Lansia di Boyolali Puluhan Tahun Tinggal di Rumah Mungil dan Reyot, Kini akan Diperbaiki Gubernur Jateng

16 Mei 2025
Pemprov Jawa Tengah (Jateng) sejahterakan buruh lewat koperasi MOJOK.CO
Kilas

Pemprov Jateng Sejahterakan Buruh Melalui Koperasi Sejahtera, Sediakan Barang Pokok Murah buat Warga

2 Mei 2025
Sunan Kudus: Bukan Sekadar Pendakwah, Tapi Juga Penegak Hukum dan Senapati Perang
Movi

Sunan Kudus: Bukan Sekadar Pendakwah, Tapi Juga Penegak Hukum dan Senapati Perang

8 Maret 2025
Menikmati Slow Living di Wonogiri: Hidup Nyaman di Kabupaten yang Dipandang Sebelah Mata.MOJOK.CO
Ragam

Menikmati Slow Living di Wonogiri: Hidup Nyaman di Kabupaten yang Dipandang Sebelah Mata

16 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pilih slow living di Gunungkidul, Jogja usai pindah kerja di sebuah perusahaan yang ada di Dubai. MOJOK.CO

Merelakan Gaji Besar dari Perusahaan di Dubai daripada Mental Rusak karena Tekanan Hidup dan Pilih Slow Living di Gunungkidul

12 Juni 2025
Kehidupan desa di Jombang, termasuk Ngoro, jauh dari rasa tenang MOJOK.CO

Ngerinya Kehidupan Desa di Jombang, Harta-Nyawa Bisa Lenyap Kapan Saja

9 Juni 2025
Pertama kali naik kereta api (KA) ekonomi setalah bertahun-tahun naik bus ekonomi. Rasanya seperti mimpi meski tak pernah pakai KAI Access MOJOK.CO

Orang Desa Pertama Kali Naik Kereta Api Ekonomi: Banyak Gaya karena Bosan Naik Bus Ekonomi, Berujung Nelangsa Beli Nasgor di KAI

11 Juni 2025
Lulusan SMA-SMK awalnya malu karena tak kuliah dan jadi karyawan Alfamart-Indomaret. Tapi merasa terhormat karena bisa kerja sendiri MOJOK.CO

Lulusan SMA-SMK Awalnya Malu Tak Kuliah dan Kerja di Alfamart-Indomaret, Direndahkan Guru Sendiri tapi Kini Merasa Lebih Terhormat

12 Juni 2025
down for life, kalatidha.MOJOK.CO

Kalatidha: “Syair Macapat” dalam Kemasan Musik Cadas, Album Baru sekaligus Penanda Perjalanan Spiritual Down For Life

11 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.