Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Bapak Ojol Pinjam Sepatu Bola ke Tetangga demi Anak Ikut Sepak Bola Putri di Jogja

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
22 Juni 2025
A A
Cerita bapak ojol pinjam sepatu ke tetangga agar anak bisa ikut sepak bola putri di Jogja MOJOK.CO

Ilustrasi - Cerita bapak ojol pinjam sepatu ke tetangga agar anak bisa ikut sepak bola putri di Jogja. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Demi anak ikut sepak bola putri di Jogja, seorang bapak yang berprofesi sebagai driver ojek online (ojol) sampai meminjam sepatu ke tetangga hingga libur bekerja.

***

Tribun di Stadion Tridadi, Sleman, yang persis menghadap Lapangan 4 menjadi tribun yang suporternya paling riuh di sepanjang Sabtu (21/6/2025), dalam gelaran MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Jogja edisi ketiga,

Ibu-ibu bersorak-sorai. Anak-anak menabuh drum. Tapi, di tengah gemuruh itu, ada seorang bapak berjaket hijau dengan logo ojol duduk termangu menatap Lapangan 4. Wajahnya tampak tegang sekali.

Cerita bapak ojol rela pinjam sepatu ke tetangga demi anak ikut sepak bola putri di Jogja MOJOK.CO
Sorak-sorai suporter di tribun Stadion Tridadi, Sleman. (Aly Reza/Mojok.co)

Ternyata, di Lapangan 4, anaknya tengah berjuang bersama teman-temannya dari MI Baburroyyan Kiyudan menghadapi SD Muhammadiyah Nitikan dalam KU-12 knockout 32 besar.

Wajar saja jika bapak ojol itu tegang. Pasalnya, SD sang anak sudah tertinggal 0-2. Sementara laga akan segera usai.

Bapak ojol rela libur demi temani anak main bola

Bapak ojol itu bernama Yudi (29). Pria asal Dusun Karangmojo, Kalasan, Sleman.

Sehari-hari dia sebenarnya bekerja sebagai kuli bangunan. Namun, jika sedang tidak ada proyek, Yudi akan narik ojol sebagai sampingan.

Cerita bapak ojol rela pinjam sepatu ke tetangga demi anak ikut sepak bola putri di Jogja MOJOK.CO
Yudi (29), seorang ojol yang menemani anaknya yang bermain di MLSC Jogja edisi ketiga. (Aly Reza/Mojok.co)

“Kalau anak ada turnamen, seperti MLSC ini, saya libur dulu. Buat menemani,” ungkap Yudi saat berbincang dengan saya di tribun.

Matanya tidak lepas dari lapangan, memantau sang anak—bernama Fira Fela Fazila (nomor punggung 6)—yang turut berjibaku menghalau serangan lawan. Pasalnya, Fira memang diposkan pelatih di sektor pertahanan, kendati bertubuh mungil.

Negosiasi dengan istri untuk sama-sama mendukung anak

Yudi sebenarnya penyuka sepak bola. Hanya saja, dia tidak pernah terpikir kalau putrinya bakal menjajaki olahraga kulit bundar itu. Apalagi salama ini sepak bola selalu identik dengan olahraga laki-laki.

“Awal Fira suka bola itu waktu MLSC di Jogja tahun 2024 lalu. Waktu itu karena MI-nya ikut, dia ikut juga di tim KU-10,” beber Yudi.

Tak banyak pertimbangan bagi Yudi untuk mengizinkannya. Toh Fira tampak sangat antusias mengikuti turnamen sepak bola putri dari Bakti Olahraga Djarum Foundation tersebut.

Waktu itu, negosiasi justru terjadi antara Yudi dengan sang istri. Sebab, karena anak perempuan—lebih-lebih masih kecil—istri Yudi khawatir Fira bakal cedera.

Iklan

“Cedera-cedera ringan akhirnya ngalami lah. Tapi karena anaknya suka, ya sudah akhirnya sama-sama mendukung,” tutur Yudi.

Bapak ojol pinjam sepatu tetangga agar anak bisa ikut sepak bola putri

Karena baru pertama kali ikut turnamen sepak bola putri, 2024 lalu Yudi mengaku belum bisa mempersiapkan keperluan Fira dengan baik. Misalnya persoalan sepatu sepak bola.

Karena belum bisa membeli sendiri, waktu itu Yudi sampai meminjam sepatu sepak bola ke tetangganya. Untungnya dipinjami.

“Kalau sekarang alhamdulillah sudah bisa beli sendiri. Beli harga Rp200 ribu,” kata Yudi dengan senyum.

“Ya memang mahal bagi saya. Tapi yang penting awet buat anak,” sambungnya.

Minggu bersama bapak

Siang itu, sayangnya MI Baburroyyan Kiyudan harus gugur dari 32 besar usai ditumbankan SD Muhammadiyah Nitikan.

Kata Yudi, kejadian kekalahan itu mirip dengan kejadian tahun lalu: Anak-anak menangis kecewa karena langkahnya di MLSC Jogja terhenti.

“Tahun lalu saya bilang ke Fira, nggak apa-apa kalah. Masih ada hari esok. Nanti masih ada kesempatan buat ikut MLSC lagi,” ucap Yudi.

Di samping itu, Yudi sendiri menyadari kalau kemampuan sang anak mengolah si kulit bundar masih belum maksimal: misalnya menggiring, mengumpan, atau menendang. Oleh karena itu, Yudi merasa masih harus terus melatih Fira agar semakin maksimal dan lebih berkembang lagi.

“Kalau Minggu pas saya libur kerja (tidak nguli dan tidak narik ojol), ya saya ajari Fira nendang bola dan lain-lain. Biasanya di lapangan desa,” ucap Yudi.

“Sebenarnya jarang ada anak cewek yang main bola di desa. Tapi nggak apa-apa saya latih aja. Nggak mikir kalau ada yang bilang, ‘Kok anak cewek diajari main bola’,” sambung bapak ojol ramah itu.

Nanti masuk SSB

Dengan mata sembab, Fira lantas menghambur ke sang bapak (Yudi) di tribun. Yudi berkali-kali membesarkan hati putri kecilnya yang pemalu itu, bahwa kesempatan untuk mengikuti turnamen sepak bola putri masih sangat banyak

Untuk saat ini, Fira memang masih hanya mengandalkan latihan di sekolah dan dari Yudi sendiri. Yudi masih belum mau memasukkan Fira ke SSB.

“Karena belum maksimal tadi, Mas, cara mainnya. Masih kecil juga. Tapi nanti ada masanya Fira akan saya masukkan ke SSB,” ujar Yudi.

“Kalau di SSB nanti kan dia tinggal mematangkan kemampuan. Terus kan kalau di SSB ada yang memantau: ya para pencari bakat. Siapa tahu kelak Fira jadi salah satu bakat pesepak bola putri yang dicari,” tutup Yudi penuh harap.

enulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Seorang Ayah yang Menolak Tawaran Tiga Klub Sepak Bola yang Ingin Meminang Anak Perempuannya atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 23 Juni 2025 oleh

Tags: Jogjamlscmlsc jogjaMLSC Yogyakartaojolojol jogjasepak bola putrisepak bola putri jogja
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak
Video

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.