Saya lantas mencoba untuk berjalan ke area utara gang penuh kos dekat UGM itu. Di salah satu sudutnya tampak deretan gerobak yang teronggok. Tampak sudah cukup lama tidak dipakai. Ada gerobak angkringan, gerobak mirip pedagang bakso, hingga yang masih ada tulisan dagangan es doger. Meski tak bisa memastikan apakah ini milik para pedagang yang sempat kos di sekitar situ, namun sedikit menjawab cerita dari Nuryana.
Lelaki itu, lantas bercerita kembali kalau para perantau di kos dekat UGM ini datang dari berbagai daerah. Ada yang dari Jawa Barat sepertinya tapi ada pula yang dari beberapa kabupaten di Jawa Tengah.
“Macam-macam sih, kemarin saya sempat ngobrol sama orang katanya dari Wonogiri yang kerja bangunan,” tuturnya.
Sisi unik di kompleks sayap barat UGM
Saya juga sempat berbincang dengan Dika (21), seorang mahaswi UGM yang kebetulan kos di daerah Blimbingsari. Namun, kosnya tidak berada persis di gang yang banyak ditempati para perantau tadi.
Dika bercerita, kalau malam, ia memang memilih untuk tidak melintas di gang itu. Bukan apa-apa, ia hanya mengaku tidak nyaman lewat keramaian gang sempit.
“Kalau malam memang ramai sih, gangnya padat. Sengaja jarang aku lewatin situ kalau motoran malam hari,” tuturnya.
Perempuan ini mengaku sudah tinggal di kos dekat UGM sejak 2021 silam. Blimbingsari dan Sendowo di sisi utaranya, kata dia, memang jadi kawasan andalan sebagian mahasiswa UGM untuk tinggal lantaran jaraknya yang dekat.
Selain gang penuh kos pekerja, area sisi barat UGM memang punya cerita unik lain. Di area itu, selain Gedung Sekolah Vokasi, ada Gedung FKKMK, deretan perumahan Sekip UGM, hingga Gedung Fakultas Biologi UGM di sisi utaranya. Mojok pernah melakukan liputan tentang sejarah lapangan terbang pertama di Jogja yang dulu ternyata berdiri di kawasan tersebut.
Kepala Padukuhan Sendowo, Sudarno (54) bercerita bahwa jejak lapangan terbang memang sudah tidak ada di tahun 1970-an saat Sudarno kecil. Namun, ada beberapa kisah yang sempat ia dengar dari orang tua dan kakeknya.
“Dulu sebelum tidur kadang diceritakan soal lapangan terbang dan lapangan untuk latihan menembak tentara kolonial Belanda,” kenangnya saat saya temui, Jumat (18/8/2023).
Ia juga bercerita tentang keunikan Sendowo dan Blimbingsari. Kawasan yang berbatasan dengan Kali Code itu memang cukup padat. Dulunya, di ujung dekat sungai juga pernah ada kompleks pemakaman Tionghoa yang besar. Saat ini, baik Sendowo maupun Blimbingsari lebih terkenal sebagai tempat kos dekat UGM yang jadi salah satu andalan mahasiswa.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News