Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Pertama Kali Naik Kereta Api Eksekutif: Sok Kaya Berujung Norak dan Malu-maluin, Kena Tegur karena Gondol Selimut KAI

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
20 Mei 2025
A A
Pengalaman malu-maluin pertama kali naik kereta api (KA) eksekutif dari Stasiun Tugu Jogja MOJOK.CO

Ilustrasi - Pengalaman malu-maluin pertama kali naik kereta api (KA) eksekutif dari Stasiun Tugu Jogja. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Malu tidak bisa buka bagasi atas

Ketika memasuki kereta api eksekutif itu, entah kenapa Ashad berusaha menjadi sok keren dan sok kaya. Maklum, seluruh penghuni gerbongnya tampak parlente. Beberapa bahkan tampak penumpang bule.

“Mangkanya waktu masih cari kursi sesuai nomor tiket, aku bilang ke temenku, aku biar duduk sendiri aja. Kalian jangan terpisah,” ucap Ashad. Karena jika merujuk tiket, seharusnya Ashad duduk dengan teman perempuannya.

Dia memilih duduk sendiri karena berlagak sudah terbiasa naik kereta untuk perjalanan jauh. Selain itu, tidak ada opsi membiarkan teman perempuannya duduk sendiri karena kasihan kalau perempuan sendirian.

Apalagi, kursi tunggal yang seharusnya diduduki oleh teman laki-laki Ashad bersebelahan dengan laki-laki. Maka, antisipasi agar teman perempuannya bisa duduk lebih nyaman, Ashad memilih duduk dekat penumpang lain. Sementara dua temannya duduk bersebalahan.

“Nah, waktu mau duduk inilah yang malu-maluin. Pas mau naruh tas, bajilak ternyata bagasi kereta api eksekutif itu beda sama ekonomi ya. Ekonomi kan kayak teralis, tas langsung bisa ditaruh. Sementara eksekutif modelnya tertutup,” beber Ashad.

Ashad sempat kebingungan bagaimana cara membukanya. Dia sempat celingak-celinguk, berharap bisa “menyontek” cara penumpang lain membuka bagasi. Sialnya, tidak ada. Dua temannya pun sudah beres memasukkan tas ke bagasi.

Ashad sempat mencoba-coba sendiri. Tapi karena tidak kunjung bisa, dia lantas mencolek temannya untuk meminta bantuan.

“Asem, temenku itu juga prengas-prenges. Ngece. Aku kan jadi malu ya,” tutur Ashad.

Tidur nyaman di kereta api (KA) eksekutif sampai mau bawa pulang selimut

Yang membuat takjub lagi, ternyata di kereta api eksekutif, setiap tempat duduknya menyediakan fasilitas berupa tv dan meja kerja.

“Sayang aku nggak nyoba nyetel tv-nya. Kalau meja, biar kelihatan keren aja, aku pakai buat buka laptop,” ucap Ashad.

Setelahnya, karena saking nyamannya—karena punggung bisa semi reabahan, kaki bisa selonjoran, pun AC yang semriwing—Ashad akhirnya terlelap. Apalagi ada fasilitas tambahan lain seperti selimut.

Tahu-tahu kereta eksekutif yang dia naiki sudah tiba di Stasiun Gubeng, Surabaya. Teman laki-laki Ashad langsung menggoyang-goyang tubuh Ashad, membangunkannya.

Dengan geragapan Ashad lantas bangun, membuka bagasi, lalu mengambil tas.

“Nah, pas jalan keluar, hampir aja nyampe pintu keluar, temenku yang cewek negur, ‘Heh, ngapain kamu bawa itu. Itu nggak boleh dibawa!’. Hahaha selimut kereta kulipet dan kubawa. Akhirnya kukembalikan,” ucapnya dengan gelak tawa.

Iklan

Sebab, awalnya Ashad mengira kalau selimut di KA eksekutif adalah fasilitas gratis yang memang bisa dibawa pulang oleh penumpang. Ternyata tidak.

Usai perjalanan konyol tersebut, tak ayal cerita pertama kali naik KA eksekutif dari Stasiun Tugu Jogja ke Stasiun Gubeng Surabaya itu menyebar di meja-meja tongkrongan. Tak pelak Ashad jadi bahan ceng-cengan. Karena memang konyol sekali.

Hingga saat ini, itu menjadi pengalaman pertama sekaligus terakhir. Ashad masih belum pernah mencoba KA eksekutif lagi. Sri Tanjung masih jadi andalan untuk orang dengan saku pas-pasan sepertinya.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Pengalaman Naik Kereta Api Jogja-Jakarta Cuma 82 Ribu: 24 Jam Perjalanan, Tapi Jauh Lebih Murah dan Berkesan, Serasa Nge-Punk atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

 

 

 

 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 20 Mei 2025 oleh

Tags: ka eksekutifkereta apikereta eksekutifpilihan redaksiStasiun Tugu Jogja
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO
Ragam

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.