ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan

Nestapa Pengelola Penginapan di Banyuwangi yang Harganya Jatuh di Aplikasi

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
26 Juli 2023
0
A A
Nestapa Pengelola Penginapan di Banyuwangi yang Harganya Jatuh di Aplikasi. MOJOK.CO

Ilustrasi Nestapa Pengelola Penginapan di Banyuwangi yang Harganya Jatuh di Aplikasi. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Gemerlapnya dunia pariwisata di Kabupaten Banyuwangi ternyata tidak hanya menyimpan cerita manis, ada kisah getir di dalamnya. Mojok mendengar cerita dari pengelola penginapan yang harganya ‘dipermainkan’ aplikasi pemesanan daring. 

***

Industri pariwisata di Kabupaten Banyuwangi menghadapi tantangan baru dengan adanya perkembangan penyedia layanan akomodasi daring. Para penyedia layanan seakan berlomba-lomba memberikan potongan harga yang ugal-ugalan. 

Imbasnya, pemilik akomodasi di Kabupaten Banyuwangi mengungkapkan keluhan dan ketidakpuasan mereka terhadap kerjasama dengan penyedia layanan akomodasi daring.

Menurut data beberapa aplikasi pesan akomodasi daring, harga sewa kamar di Banyuwangi memiliki variasi yang beragam. Terdapat tiga tipe yaitu harga murah di bawah Rp100 ribu, penginapan standar dengan harga sekitar Rp100-Rp400 ribu, dan akomodasi mewah atau eksklusif dengan harga di atas Rp400 ribu.

Saking penasarannya saya mencoba untuk menjajal tipe akomodasi termurah dengan harga di bawah Rp100 ribu yang berada di pusat Kota Banyuwangi pada Minggu 23 Juli 2023. Saya pun menjatuhkan pilihan menggunakan salah satu aplikasi dengan harga Rp74.375 meski di aplikasi lain ada yang lebih murah dengan akomodasi yang sama.

Sesampainya di penginapan ini, saya sangat terkejut karena kelengkapan fasilitasnya yang di luar ‘nurul’. Bayangkan saja dengan harga Rp74.375 kamarnya memiliki area yang luas. Fasilitas furniturenya lengkap dengan tempat tidur yang terjaga kebersihannya. 

Di bagian kamar mandinya memiliki bathtub dan kloset duduk yang semakin meyakinkan jika harga yang dibayarkan terlalu murah.

Kondisi tempat tidur di penginapan yang harganya kisaran Rp70 ribu yang saya pesan di aplikasi daring di pusat kota Banyuwangi, Minggu 23 Juli 2023. (Fareh Hariyanto/Mojok.co)
Kondisi tempat tidur di penginapan yang harganya kisaran Rp70 ribu yang saya pesan di aplikasi daring di pusat kota Banyuwangi, Minggu 23 Juli 2023. (Fareh Hariyanto/Mojok.co)

Bisnis merugi di penginapan di Banyuwangi

Saya bertemu dengan pengelola akomodasi tersebut yang menyebut jika harga akomodasi di aplikasi terlewat murah. Sehingga keluhan utamanya mencakup harga kamar yang terlampau jauh dan besaran sharing pendapatan yang memberatkan. Akibatnya biaya operasional akomodasi tidak tertutupi.

Pemilik penginapan itu sebut saja, Bayu Wardana –bukan nama sebenarnya–yang memiliki villa di area tengah Kota Banyuwangi. Ia mengungkapkan bahwa harga kamar yang ditawarkan oleh penyedia layanan akomodasi daring jauh lebih rendah daripada tarif normal yang ia tawarkan.

“Harga kamar yang sangat murah di platform daring membuat kami harus bersaing ketat dengan akomodasi lain, bahkan dengan harga yang serba murah. Ini sangat merugikan bisnis kami,” kata Bayu dengan nada kecewa.

Menurut Bayu tak hanya harga kamar yang terlalu murah, para pemilik penginapan sepertinya juga mengeluhkan besaran sharing pendapatan yang ditetapkan oleh aplikasi daring dengan besaran 30% 70%. Meskipun memberikan akses lebih luas bagi para pemilik akomodasi untuk menjangkau calon tamu, tapi dengan harga sejatuh itu ia tidak dapat menutup biaya operasional.

Bayu menilai kerjasama dengan penyedia layanan daring juga membawa tantangan tersendiri lantaran berbagai sebab. Namun, kendala ini tidak hanya menjadi keluhan Bayu saja, ternyata para pemilik penginapan di Banyuwangi menghadapi tantangan yang sama.

“Rata-rata harga kamar yang terlalu murah menjadi persoalan pengelola akomodasi di Banyuwangi,” ujar Bayu sambil menunjukkan perbincangan di grup pengelola penginapan.

Besaran sharing pendapatan yang ugal-ugalan

Saat saya membaca sekilas perbincangan di grup tersebut keluhan utama para pemilik penginapan di Kabupaten Banyuwangi adalah harga kamar yang ditawarkan oleh penyedia layanan akomodasi daring. Kebanyakan aplikasi daring cenderung mematok harga kamar lebih rendah daripada tarif normal yang ditawarkan oleh akomodasi itu sendiri.

Harga penginapan di Banyuwangi melalui aplikasi pemesanan akomodasi daring. MOJOK.CO
Harga penginapan di Banyuwangi melalui aplikasi pemesanan akomodasi daring. (Fareh Hariyanto/Mojok.co)

Hal tersebutlah yang dapat merugikan pemilik akomodasi, karena pendapatan mereka menurun akibat harga yang terlalu murah, terutama dalam situasi permintaan rendah. 

Apalagi Kabupaten Banyuwangi sejak 2010 mewacanakan industri pariwisata. Tentu ini implikasinya sangat besar terhadap kehadiran banyak pemilik akomodasi di platform daring.

Lebih jauh Bayu menjelaskan tentang besaran sharing pendapatan yang tinggi membuat keuntungan bisnisnya menurun drastis. “Setelah kami membagikan pendapatan dengan aplikasi daring, kami seringkali kehilangan margin keuntungan yang seharusnya dapat menutupi biaya operasional,” terangnya.

Bagi Bayu, kebijakan sharing pendapatan dengan penyedia layanan akomodasi daring menjadi keluhan serius bagi para pemilik akomodasi. Sebagian besar aplikasi daring mengenakan biaya atau persentase 70% – 30% dari pendapatan kamar sebagai bagian dari layanan mereka. 

Besaran sharing pendapatan yang tinggi itu dapat menjadi beban tambahan bagi pemilik akomodasi, terutama jika akomodasi tersebut memiliki margin keuntungan yang tipis.

“Inilah yang semakin menggerus kue pendapatan dari wisatawan yang datang,” terang Bayu.

Kamar penginapan penuh tetap bisa pesan di aplikasi

Masalah lain yang dihadapi oleh para pemilik penginapan di banyuwangi adalah pengelolaan ketersediaan kamar di aplikasi daring. Banyak pemilik akomodasi yang mengalami kesulitan dalam mengelola ketersediaan kamar secara efisien. Terkadang kamar yang sudah penuh justru masih tersedia di platform daring, padahal dalam kenyataannya sudah ter-booking.

Hal ini menyebabkan potensi salah paham pelanggan dan merugikan pengunjung yang sudah terlanjur datang ke penginapan. Bayu juga menyebut jika sistem pengelolaan ketersediaan kamar di platform daring dapat menyebabkan perbedaan pendapat antara pemilik dan pemesan penginapan. Ini karena tidak terjadi secara realtime. Pun, kerja sama dengan penyedia layanan aplikasi daring ternyata pemilik akomodasi tidak memiliki nilai tawar yang tinggi.

“Jika penginapan mengandalkan secara eksklusif pada platform daring, pemiliknya justru tidak bisa menentukan besaran harganya,” kata  Bayu.

Ia mengingat betul bahwa kebanyakan rekan sejawatnya yang notabene pengelola penginapan di Banyuwangi  banyak mengeluh terkait kerjasama dengan penyedia layanan akomodasi daring. Bahkan beberapa sudah ada yang memutuskan keluar dari kerjasama itu meskipun prosesnya kadang tidak bisa cepat.

Berharap aturan penginapan di Banyuwangi seperti ojek online

Menyadari tantangan itu, Bayu berharap sebagai pihak pengelola akomodasi agar ada perhatian serius dari pemerintah untuk bisa melakukan evaluasi terhadap regulasi dan kebijakan yang ada. Dan ada  solusi yang lebih adil bagi para pemilik penginapan di Banyuwangi. Setidaknya bisa seperti yang pemerintah lakukan dalam penentuan harga ojek online.

Nantinya, lanjut Bayu, kebijakan dan regulasi yang berlaku di industri akomodasi daring memang menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan pelaku industri pariwisata. Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, pemilik penginapan, dan penyedia layanan akomodasi daring untuk mencari solusi yang win-win solution.

“Harapannya bisa menguntungkan bagi semua pihak dan tetap menjaga keberlangsungan industri pariwisata di Banyuwangi,” terangnya.

Tidak cukup itu, Bayu juga meminta agar pemerintah juga harus terus memantau perkembangan dan respons dari keluhan para pemilik akomodasi. Keberlanjutan dan pertumbuhan industri pariwisata di daerah menjadi tanggung jawab bersama.  

Oleh karena itu, perlu pendekatan yang bijaksana dalam bekerja sama dengan penyedia layanan akomodasi daring. Harusnya keberadaan layanan tersebut justru mengoptimalkan potensi dan mengatasi tantangan yang dihadapi para pemilik penginapan di Kabupaten Banyuwangi. Bukan malah membuat rugi. 

Reporter: Fareh Haryanto
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Jeritan Hati Pedagang Thrift Shop Batam Terancam Gulung Tikar
Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 26 Juli 2023 oleh

Tags: aplikasi daringbanyuwangipenginapan di banyuwangi
Iklan
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Kontributor Banyuwangi

Artikel Terkait

Hal-hal baik di Stasiun Banyuwangi Kota MOJOK.CO
Catatan

Kesan Tak Terlupakan di Stasiun Banyuwangi Kota, Nginep Gratis Berhari-hari hingga Barang Hilang yang Lekas Kembali

16 Januari 2025
Banyuwangi dengan Alas Purwo Dicap Daerah Angker dan Kota Santet, padahal Nyaman buat Pensiun MOJOK.CO
Ragam

Salah Paham terhadap Banyuwangi, Selalu Dicap Daerah Angker dan Kota Santet padahal Nyaman Banget Ditinggali

15 Agustus 2024
Penambang Kawah Ijen Tak Puasa Demi Baju Lebaran Anak MOJOK.CO
Catatan

Perjuangan Penambang Belerang Kawah Ijen Banyuwangi Demi Baju Lebaran Anak Istri, Puasa-puasa Tetap Naik Turun Gunung Memikul Ratusan Kg Hasil Tambang

11 Maret 2024
Menggiurkannya Jadi LC di Banyuwangi, Pendapatannya Lebihi UMP Jawa Timur MOJOK.CO
Liputan

Di Balik Dunia LC di Banyuwangi, Pendapatannya Lebihi UMP Jawa Timur

3 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Polisi Perkosa Korban Pemerkosaan Kengerian Sebuah Negara MOJOK.CO

Polisi Perkosa Korban Pemerkosaan: Wujud Kengerian Negara Ini yang Melanggengkan Penyiksaan dan Kekerasan Terhadap Perempuan

12 Juni 2025
Ditolak kampus unair dan sukses di UPN Veteran Jawa Timur berkat briket arang. MOJOK.CO

Pernah Ditolak Unair, Kini Jadi Mahasiswa Berprestasi di Kampus Nggak Favorit usai Bikin Bisnis yang Ramah Lingkungan

13 Juni 2025
ngopi di jogja, coffee shop jogja, mahasiswa baru.MOJOK.CO

Mahasiswa Baru Kaget Pertama Kali Ngopi di Coffee Shop Jogja, Niat Nugas Malah Boncos dan Malu karena Nggak Tahu Espresso

12 Juni 2025
Bukan Janji, Tapi Jalan : 100 Hari Pertama Masa Kepemimpinaan Wali Kota Solo

PutCast Live on Stage Spesial 100 Hari Pertama Masa Kepemimpinan Pasangan Wali Kota Solo Respati Ardi dan Astrid Widayani

13 Juni 2025
Pengalaman pertama bisa naik motor Yamaha Mio di Surabaya. MOJOK.CO

Terlalu Girang Saat Pertama Kali Mengendarai Motor Yamaha Mio, Malah Berujung Apes di Tengah Jalan Besar Kota Surabaya

12 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.