Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Histori

Pengrawit Mengungkap Misteri Suara Gamelan Tengah Malam yang Didengar Warga dan Pendatang di Jogja

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
26 Agustus 2023
A A
Mitos Jogja Suara Gamelan Tengah Malam di Jogja Menurut Pengrawit MOJOK.CO

Ilustrasi Mitos Jogja Suara Gamelan Tengah Malam di Jogja Menurut Pengrawit. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Suara gamelan tengah malam jadi mitos melegenda di Jogja. Ada banyak tafsir, tapi kali ini pengrawit atau orang yang menabuh gamelan mencoba memberikan penjelasan tentangnya.

***

Malam itu suara gamelan terdengar mengalun merdu di Plaza Ngasem, Yogyakarta. Tidak ada kesan seram. Alunan alat musik tradisional Jawa ini dibawakan oleh anak-anak SD dengan penuh keceriaan.

Suara gending menjadi pengiring pementasan drama anak-anak pada acara Gamelan Concert, Yogyakarta Gamelan Festival 2023, Kamis (24/8/2023). Berlatar bangunan Taman Sari, pementasan itu menarik perhatian cukup banyak penonton. Riuh tepuk tangan para orang tua dan wisatawan terdengar setiap anak-anak menunjukkan aksinya dengan penuh percaya diri.

Acara ini memang ingin membumikan seni musik tradisional yang sudah jadi warisan budaya tak benda Indonesia ke-12 dari UNESCO. Sebab Jogja sebagai salah satu wilayah penting dalam pelestariannya punya banyak mitos yang menyelimuti kesenian ini.

Satu dekade tinggal di Jogja, meski belum pernah mendengarnya secara langsung, saya banyak mendapat cerita pengalaman mendengar suara gamelan tengah malam. Baik secara getok tular maupun cuitan-cuitan di media sosial.

Mereka mendengar suara gamelan di tengah malam

Beberapa waktu lalu, saat sedang mewawancarai warga di bantaran Kali Opak, Jetis, Bantul, seorang perempuan paruh baya bernama Susanti (59) secara spontan juga menceritakan pengalaman mendengarkan suara gamelan tengah malam dari arah sungai. Padahal, pertanyaan yang saya lontarkan seputar suara getaran tanah di sekitar Sesar Opak, sebuah patahan aktif rawan gempa di sekitar sana.

Di sela-sela konser, saya juga berjumpa dengan penonton yang menuturkan pengalaman mendengar suara gamelan tengah malam. Pengalaman itu ia alami beberapa kali pada 2019, tahun pertamanya tinggal di Jogja.

Saat itu, Maya Andini (22) tinggal di sebuah kos daerah Banguntapan, Bantul. Sebagai mahasiswa baru di Jogja, ia mengaku bingung dengan suara gamelan yang biasa ia dengar setelah lewat tengah malam.

“Suaranya lirih tapi kerasa dekat,” ujarnya.

Awalnya ia merasa biasa. Sebagai perantau dari Sumatera, ia membatin mungkin di Jogja memang lazim orang menabuh atau menyetel rekaman suara alat musik ini ketika malam.

Namun, setelah lebih dari tiga kali mendengar suara gamelan, karena penasaran ia mencoba bertanya kepada teman. Ternyata ia mendapati jawaban bahwa suara itu berkaitan dengan hal mistis.

“Setelah itu kalau dengar aku langsung pindah tidur bareng sepupu. Kebetulan kami ngekos di tempat yang sama,” kenangnya tertawa.

Suara gamelan. MOJOK.CO
Suasana pementasan Yogyakarta Gamelan Festival 2023 (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Sampai sekarang, pengalaman itu masih terus menjadi misteri baginya. Ia tinggal di kos itu selama enam bulan, sebelum akhirnya pindah. Setelah itu ia tak pernah lagi mendengar suara serupa.

Iklan

Lewat media sosial, ia membaca beberapa mitos bahwa suara gamelan tengah malam merupakan pertanda seseorang telah mendapat penerimaan dari entitas tak terlihat untuk tinggal di Jogja. Namun, saat ini ia sudah tak ambil pusing soal mitos yang dulu sempat membuat bulu kuduknya berdiri jelang tidur. Sehingga ia pun tertarik untuk menonton YGF 2023.

Pengrawit jelaskan mitos suara gamelan

Setelah berbincang dengan Andini, saya berjalan ke belakang panggung pementasan untuk berjumpa dengan Sudaryanto (40). Lelaki asli Bantul ini adalah satu sosok yang mengawal divisi program YGF. Kebetulan ia juga seseorang yang menekuni dunia karawitan.

“Sudah sejak kecil saya belajar karawitan dan main gamelan,” ujarnya saat kami duduk di belakang panggung.

Aktivitasnya dalam dunia gamelan membawanya berkecimpung di YGF sejak 2009 silam. Selama aktif itu ia menyadari salah satu tantangan dalam melestarikan musik tradisional Jawa adalah menggaet anak muda.

Menurutnya banyak mitos yang menyelimuti gamelan. Seperti halnya cerita seputar suara gamelan tengah malam. Ia sering mendengar bahwa itu dianggap penanda bahwa seseorang sudah diterima untuk tinggal di Jogja

“Itu tentu getok tular. Tidak ada yang membuktikan bahwa itu jadi pertanda kan?” tanyanya seraya tertawa.

Sudaryanto tidak bisa menampik bahwa orang awam mudah mempercayai hal semacam itu. Ia mengutip sebuah pepatah bahwa panjang kerongkongan manusia bisa melebihi panjang jalan.

“Ya maksudnya cerita semacam itu bisa lebih mudah tersebar,” katanya.

Hal semacam itu menjadi tantangan lantaran orang kemudian menganggap gamelan menjadi sesuatu yang keramat. Anggapan semacam ini membuat anak muda menjauh dari instrumen musik tradisional ini.

Baca halaman selanjutnya…

Sisi metafisika gamelan yang tidak bisa dijelaskan secara rasional

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 1 September 2023 oleh

Tags: gamelanmitos suara gamelanpengrawitsuara gamelan
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

gamelan jogja di prancis.MOJOK.CO
Seni

Gamelan Jogja Dijauhi Anak Muda Daerah Sendiri karena Dianggap Mistis tapi Diminati di 7 Kota Prancis

22 April 2024
Mitos Jogja Suara Gamelan Tengah Malam di Jogja Menurut Pengrawit MOJOK.CO
Liputan

Ahli Menjawab 3 Mitos Jogja yang Tak Lekang Zaman: Suara Drumband, Andong, hingga Gamelan

14 November 2023
pembuatan gamelan mojok.co
Kilas

Jumlah Empu Minim, Pembuatan Gamelan yang Rumit di Jogja Dipercepat

15 Desember 2022
Rusunawa Berdarah dan Nyaring Suara Gamelan MOJOK.CO
Malam Jumat

Rusunawa Berdarah dan Nyaring Suara Gamelan

9 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025
Dalil Al-Qur'an dan Hadis agar manusia tak merusak alam, jawaban untuk tudingan wahabi lingkungan dari Gus Ulil ke orang-orang yang menjaga alam MOJOK.CO

Dalil Al-Qur’an-Hadis agar Tak Merusak Alam buat Gus Ulil, Menjaga Alam bukan Wahabi Lingkungan tapi Perintah Allah dan Rasulullah

12 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Jadi omongan saudara karena sarjana nganggur. MOJOK.CO

Putus Asa usai Ditolak Kerja Ratusan Kali, Sampai Dihina Saudara karena Hanya Jadi Sarjana Nganggur

12 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025

Video Terbaru

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.