Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

UGM Juara Esports Campus Leader, Bukti Sahih UGM Kampus Digdaya di Jogja

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
23 Mei 2024
A A
UGM Juara Esports Campus Leader, Bukti Sahih UGM Kampus Digdaya di Jogja

UGM Juara Esports Campus Leader, Bukti Sahih UGM Kampus Digdaya di Jogja (Akun Instagram Esports Campus Leader)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kalian bisa berdebat tentang kampus terbaik secara akademik di Jogja, tapi untuk perkara Mobile Legends, maaf-maaf saja, Jogja punya UGM kali ini. Dan itu terbukti ketika UGM menyabet juara satu di event Esports Campus Leader yang diadakan di Jogja.

Acara yang diadakan pada Minggu, 19 Mei 2024 tersebut jadi panggung UGM menegaskan posisi mereka di Jogja sebagai kampus nomor satu dalam bidang apa pun, bahkan game sekalipun. Menaklukkan UTY di final, UGM keluar sebagai juara di event esports antarkampus di Jogja.

Bagi orang-orang Jogja, sebenarnya kabar ini bisa dibilang tak mengagetkan. Kadar kagetnya nggak tinggi-tinggi amat lah. UGM, juara lomba apa pun itu, ya biasa saja. Sebab kita bicara kampus yang jadi alasan para pemuda merantau ke Jogja, yang bikin orang-orang terpukau melihat gedungnya, yang bikin orang kemaki ketika memakai almamaternya.

Orang-orang secara tak sadar, sudah menganggap UGM nomor satu di Jogja.

Tapi, di dunia game, belum tentu ceritanya sama. Mungkin di game lah privilege kehidupan tak begitu punya taji. Semua orang punya kesempatan yang sama. Yang kaya bisa terlihat tolol, yang miskin bisa jadi juara. Semuanya perkara skill.

Hanya saja, UGM bisa dibilang tempat terbaik untuk orang terbaik. Jadi ya, tak kaget jika para pemain jago pun berkumpul di sana. Contohnya ya, juara Esports Campus Leader ini. dan kebetulan, saya berkesempatan untuk mewawancarai mereka, yang mengangkat piala sekaligus memberi penegasan bahwa merekalah “yang punya Jogja”.

Kafe yang ramai

Karanggayam sore itu begitu ramai. Maklum, jalan tersebut jadi akses dua universitas yang berdampingan, UGM dan UNY. Kafe tempat saya wawancara juga terletak di utara perempatan neraka FT UNY, jelas bisa ditebak betapa ramenya jalan tersebut.

Jam 4 sore lebih sedikit, anggota tim UGM datang. Mereka hanya bertiga, 1 manajer dan 2 pemain. Pemain yang lain tak bisa datang karena praktikum, tapi, tak ada masalah dengan itu.

Tim UGM dan Nafis, panitia acara (Dokumentasi pribadi)

Setelah bersalaman dan duduk, saya melemparkan pertanyaan pertama untuk mereka, bagaimana persiapan mereka selama ini? apakah ada persiapan khusus?

Jawabnya, kalau secara khusus, tidak ada, hanya latihan biasa selama 2 bulan.

“Kalau khusus kita nggak ada sih, Mas. 2 bulan ini latihan biasa aja, ngerank bareng, kita juga scrim biasa sama UNESA Surabaya, UNDIP, UTY, gitu-gitu. Latihan ini juga buat nguatin chemistry dengan anggota tim baru sih, soalnya pemain satunya harus ke Taiwan,” jelas Riefky, pemain UGM (21/05/2024).

Mereka mengaku bahwa sebelum turnamen ini, tim Digdaya (nama tim yang mewakili UGM) sudah sering ikut kompetisi di banyak tempat. Jadi, secara persiapan secara mental dan tim mereka sudah terbentuk.

Taunting membawa bencana

Dan itu tercermin ketika mereka menjalani Esports Campus Leader. Perjalanan tim mereka lumayan mulus, meski harus turun ke lower bracket gara-gara kalah melawan UTY.

“Kalah melawan UTY itu bisa dibilang kita salah draft. Makanya saat ketemu UTY di final lagi, kita ban hero yang biasa mereka pakai.”

Iklan

“Kalau boleh tahu, apa yang mereka pakai, Mas?”

“Freya, Diggie, Claude. Itu kita ban terus sih. Untuk Claude nggak spesifik ya, soalnya itu ban template. Kita ban Claude ya karena nggak kita pakai.”

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Esport Campus Leader (@ecl.idn)

Di final, mereka tidak melalui kesulitan berarti karena sudah tahu apa yang harus dilakukan, serta sudah siap secara mental dan taktikal. Tapi, mengalahkan UTY punya arti tersendiri untuk mereka.

“Aku denger dari temen waktu UTY ngalahin kita itu selebrasinya berlebihan, Mas. Taunting juga. Kita sebenernya ga ada masalah sama kalah. Tapi tauntingnya itu lho. Panaslah kita.”

Dimulai dari UGM

Event Esports Campus Leader, event di mana UGM berjaya ini adalah event yang dibuat sebagai upaya untuk memberi ruang para mahasiswa yang berprestasi di dunia Mobile Legend mendapat kesempatan berkarier. Sebab, ekosistem Mobile Legends sulit untuk para pemain yang berbakat mendapat tempat di dunia pro. Bagi Muhammad Nafis, panitia dan anggota PB ESI DIY, keberlanjutan adalah hal yang krusial.

Muhammad Nafis dalam acara Esports Campus Leader

 

“Event kayak gini memang penting, karena biar para pemenang kayak tim UGM ini bisa tau mau ngapain. Lha kalau ga ada ekosistemnya kayak gini, coba tanya anak-anak ini, abis juara, mau ngapain?”

“Kesempatan membuka jenjang karier ini bisa mematahkan stigma gamers yang selama ini ada. Jadi Esports Campus Leader ini bisa dibilang usaha awal biar orang-orang bisa jadi pro.”

Bisa jadi mapres UGM lewat game

Perkara stigma, tak bisa dimungkiri lagi, nyata adanya. Bermain gim kerap dianggap lebih banyak ruginya ketimbang untungnya. Padahal sudah terlalu banyak bukti bahwa dari game, orang bisa hidup. Contoh paling sahih adalah The International, event tahunan Dota 2 yang selalu punya hadiah dengan jumlah besar. Juli nanti, akan ada Esports World Cup yang diadakan di Riyadh, Arab Saudi. Artinya, pasar global esports memang sudah ada. Indonesia, memang sudah saatnya ikut meramaikan.

Indonesia sendiri tak kekurangan talenta. Jika kita bicara nama yang sudah mendunia, Rafli “Mikoto” Rahman adalah salah satunya. Pemain Dota 2 ini sudah menuliskan namanya di kancah internasional. Untuk dalam negeri, sudah kelewat banyak. Bahkan bisa jadi satu artikel kalau cuma ngelist nama. Maka dari itu, upaya seperti Esports Campus Leader ini, wajib untuk diapresiasi, sekalipun masih awal, dan dimulai dari UGM.

Riefky, player dari UGM juga menegaskan bahwa dunia esports tak hanya tentang pemain. Masih banyak posisi yang bisa diisi oleh orang yang bahkan nggak jago main sekalipun. Dia juga menjelaskan, bahwa prestasinya di Esports Campus Leader ini bisa memberi keuntungan dalam dunia akademik.

“Aku bisa daftar mahasiswa berprestasi lho, Mas, gara-gara menang ini. Jadi ya, selain dapat pride ‘megang Jogja’, nama kami di kampus jadi bagus.”

Reporter: Rizky Prasetya
Editor: Hammam Izzudin

BACA JUGA 5 Tipe Mahasiswa yang Cocok Banget Kuliah di UGM, Mulai dari yang Siap Tertekan sampai yang Fobia Ngerjain Tugas di Kamar

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Terakhir diperbarui pada 23 Mei 2024 oleh

Tags: esportsEsports Campus LeaderMobile LegendturnamenUGM
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Kampus

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
ugm.mojok.co
Pendidikan

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO
Pendidikan

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.