Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Sarjana UGM Nggak Jadi Apa-apa, Tapi Orang Tua Tetap Bangga

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
21 Februari 2024
A A
Sarjana UGM Nggak Jadi Apa-apa, Tapi Orang Tua Tetap Bangga MOJOK.CO

Ilustrasi sarjana UGM (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Dalam bayangan banyak orang, menjadi sarjana UGM tentu akan membuat seseorang bakal menjadi orang besar atau orang penting. Setidak-tidaknya mendapatkan pekerjaan yang mentereng.

Namun, bayangan-bayangan tersebut tak pernah terlintas di benak keluarga Mbah Sugiprawiro (81). Melihat cucunya bisa lulus sebagai sarjana UGM saja bagi keluarganya sudah cukup. Kalau toh nanti tak jadi apa-apa juga tak masalah.

***

Sambutan hangat Mbah Sugi (panggilan akrabnya) berikan saat saya mohon izin untuk ikut duduk lesehan dengannya, di salah satu sudut tak jauh dari Gedung Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu, (21/2/2024).

Hari ini tengah berlangsung prosesi Wisuda Program Sarjana dan Sarjana Terapan Periode II Tahun Akademik 2023/2024 di UGM. Tentu banyak rombongan keluarga yang memenuhi area Gedung GSP.  Termasuk keluarga Mbah Sugi.

Sesaat ketika saya baru sampai di lokasi, Mbah Sugi memang sudah mencuri perhatian saya. Kalau lihat mbah-mbah, rasanya memang ingin mengajaknya ngobrol. Karena biasanya, mbah-mbah akan memperlakukan anak muda selayaknya cucunya sendiri. Dan itu adalah bagian menyenangkan yang saya cari.

Benar saja, dengan sangat antusias Mbah Sugi mempersilakan saya duduk di tengah-tengah dia dan istrinya. Istri Mbah Sugi bahkan sampai mengeluarkan kembali termos berisi teh panas yang sudah ia masukkan sejak lalu.

“Mpun niki unjuk riyen. Wong kalih mbah piyambak kok (Sudah ini minum dulu. Sama mbah sendiri kok),” pinta istri Mbah Sugi sembari menyodorkan gelas plastik berisi teh panas.

Tak berhenti di situ, aneka bontotan yang mereka bawa dari rumah ia keluarkan kembali. Ada agar-agar, salak madu, roti, dan tapai goreng (atau kalau istilah di tempat saya di Rembang: rondo royal).

“Wah remen kula lak niki (Wah saya suka kalau yang ini),” jawab saya sembari mengambil sebiji tapai goreng. Istri Mbah Sugi lantas tersenyum melihat saya mengganyang tapai goreng itu dengan antusias.

Sarjana UGM dari keluarga petani di Tempel

“Saya masih kuat, Mas, di sawah. Macul masih kuat,” ucap Mbah Sugi memperkenalkan bahwa keluarganya adalah kalangan petani dari Kecamatan Tempel, Sleman.

Mbah Sugi dan keluarga tiba di UGM sekitar pukul 07.00 WIB. Ia sekeluarga mengantarkan cucu pertamanya yang hari ini wisuda, resmi menjadi sarjana UGM.

“S1 akuntansi, Mas, cucu saya itu,” ungkap Mbah Sugi.

Bagi keluarga petani seperti Mbah Sugi, tentu menjadi kebanggaan tersendiri ketika ada dari keluarganya yang bisa sekolah tinggi. Apalagi kalau kuliahnya di kampus sekelas UGM.

Iklan
Sarjana UGM Nggak Jadi Apa-apa, Tapi Orang Tua Tetap Bangga MOJOK.CO
Mbah Sugi (81) mengantar cucu pertamanya wisuda di UGM. (Aly Reza/Mojok.co)ar

Awalnya Mbah Sugi tak paham apa itu UGM. Sampai akhirnya anaknya (ayah dari si cucunya yang sarjana UGM itu) menjelaskan bahwa UGM bukanlah kampus sembarangan.

“Aku dengar cucu bisa kuliah saja sudah bangga. Karena di desa saya jarang yang bisa jadi sarjana,” ungkap Mbah Sugi.

Jadi sarjana UGM berkat beasiswa Bidikmisi

Awalnya pula, Mbah Sugi sempat bertanya-tanya kepada sang anak, kira-kira apakah mampu menguliahkan di UGM. Karena dalam benak Mbah Sugi, UGM adalah kampus besar, maka biaya kuliahnya pun juga besar.

Akan tetapi, cucu Mbah Sugi ternyata lolos dalam pengajuan beasiswa Bidikmisi. Alhasil, malah tak ada keberatan sama sekali bagi Mbah Sugi dan keluarga.

“Sama sekali nggak mengeluarkan biaya. Cucu saya memang pinter itu, Mas. Jadi alhamdulillah bisa kuliah sampai lulus,” tutur Mbah Sugi.

Cucu Mbah Sugi sebenarnya sempat keterima di Universitas Islam Indonesia (UII) dengan jurusan yang sama. Tapi ia tak tembus seleksi penerimaan beasiswa.

Alhasil, ketika mendapat informasi lolos beasiswa Bidikmisi di UGM, ia pun tanpa ragu memilih UGM.

“Kalau lanjut UII, nggak tahu itu bapaknya sanggup apa nggak. Soalnya bayar semua,” ucap Mbah Sugi. Mengingat, latar belakang keluarga Mbah Sugi memang petani semua. Ayah dan ibu dari cucu Mbah Sugi pun dua-duanya juga petani.

Sehingga, dalam bayangan Mbah Sugi, penghasilan dari bertani tentu tak akan kuat untuk membiayai kuliah anak secara penuh.

Baca halaman selanjutnya…

Tetap bangga meski kelak tak jadi apa-apa

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 21 Februari 2024 oleh

Tags: pilihan redaksisarjana ugmUGMwisuda
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO
Kilas

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO
Ragam

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.