Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Mati-matian Utang demi Lanjut Kuliah di Kampus Surabaya, Ijazah malah Lenyap

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
6 Juli 2024
A A
Mati-matian Utang buat Bayar UKT demi Lanjut Kuliah di Kampus Surabaya, Pas Tinggal Skripsi malah DO, Nggak Nyesel karena Ijazah Sarjana Nggak Laku. MOJOK.CO

Ilustrasi - Mati-matian utang UKT demi Lanjut Kuliah di Kampus Surabaya, pas tinggal skripsi malah DO dan nggak nyesel karena ijazah sarjana nggak laku. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Memilih DO padahal tinggal skripsi

Sejak di semester 12 itu, sebenarnya Wafa sudah proses mengerjakan skripsi. Proposalnya bahkan sudah jadi, ia tinggal menyerahkan ke pihak dosen untuk kemudian menjalani sidang proposal.

Namun, saat memasuki semester 13, Wafa untuk kesekian kali tak punya uang untuk bayar UKT. Sementara ia sudah tak punya muka lagi jika harus utang ke saudara atau temannya.

“Karena buntu dan aku eman, sudah tinggal skripsi soalnya, aku akhirnya menghadap ke dosen. Barangkali ada solusi. Tapi solusinya ya cuti dulu biar nggak terbebani bayar UKT, terus ngumpulin duit buat bayar nanti pas aktif lagi,” kata Wafa.

Solusi yang, menurut Wafa, tentu sangat tidak membantu. Sebab dalam bayangan Wafa, ia berharap kampusnya di Surabaya itu bisa memberi pinjaman. Karena memang ada lembaga yang mengurus pinjaman buat mahasiswa-mahasiswa kepepet sepertinya.

Atau paling tidak ya ada keringanan UKT lah. Karena toh Wafa hanya tinggal skripsi saja. Tapi sayangnya, opsi-opsi itu tidak ada. Maka, untuk ketiga kalinya Wafa memilih cuti. Dan itu adalah batas maksimal jatah cuti di kampus Surabaya tersebut. Dengan kata lain, setelah itu Wafa tidak boleh mengambil cuti lagi.

Posisi Wafa saat itu bekerja di sebuah warung kopi di Surabaya. Setelah ia timbang-timbang dan ukur, ia akan kesulitan membayar UKT di dua sisa semesternya. Sebab, setiap gaji yang Wafa terima selama ini masih kerap ia bagi untuk ibunya di Blitar.

“Masuk semester 13, setelah masa cuti habis, aku memutuskan DO dan balik ke Blitar,” jelas Wafa.

Tak menyesal karena banyak sarjana susah cari kerja

Wafa menjadi satu dari sedikit teman-temannya yang memilih DO. Sementara mayoritas teman-temannya berhasil lulus menjadi sarjana dari kampus Surabaya tersebut.

Akan tetapi, Wafa tak menyesali keputusannya gagal menjadi sarjana, meski memang agak sayang karena ia tinggal skripsian. Terlebih, sebelumnya ia memperjuangka bisa lanjut kuliah dengan begitu matia-matian.

“Nggak nyeselnya karena ada beberapa temenku yang sarjana tapi nyatanya ijazahnya susah buat cari kerja,” ungkap pemuda ramah itu.

“Ada yang bisa cari kerja, tapi ya sama aja, penghasilannya nggak jauh lebih baik dariku juga,” sambung mantan mahasiswa Surabaya tersebut.

Malam makin larut, obrolan kami pun berakhir. Wafa pun perlu istirahat karena besok subuh ia harus lekas bangun untuk membuat susu kedalai.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA: Berprestasi di UNY malah Di-DO, Pindah Kampus untuk Ngulang Kuliah dari Awal malah Difitnah hingga Batal Lulus

Iklan

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 8 Juli 2024 oleh

Tags: DOjoki skripsikampus negeri surabayakampus surabayaKuliah sambil kerjaloker mahasiswaskripsiSurabaya
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO
Sosok

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO
Kampus

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO
Aktual

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa” Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.