Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Mahasiswa PTN Bohong ke Orang Tua, Mengaku Dapat Beasiswa padahal Diam-Diam Kuliah Sambil Kerja demi Gelar Sarjana

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
4 Agustus 2025
A A
Kulaih di PTN, beasiswa.MOJOK.CO

Ilustrasi - Derita Mahasiswa Kuliah Sambil Kerja (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Hidup dengan beban ganda di perantauan

Tahun-tahun awal di Semarang, adalah masa-masa terberat bagi Fatimah. Memang, ia berhasil lolos di PTN impian. Namun, ia harus membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) hampir Rp3 juta per semester dengan usaha sendiri, tanpa beasiswa.

Alhasil, kehidupan Fatimah terbagi dua. Pagi hingga sore hari, ia adalah seorang mahasiswa yang duduk di kelas, mendengarkan dosen, dan berinteraksi dengan teman-temannya.

Sementara pada sore hari, Fatimah berubah menjadi seorang pekerja. Ia terpaksa mengambil jatah shift malam di sebuah pabrik. Bekerja delapan jam sehari, enam hari dalam seminggu.

Uang yang ia dapat dari kerja kerasnya itu ia sisihkan sedikit demi sedikit untuk membayar UKT. 

“Tahun-tahun pertama menjalaninya, seperti mau udahan aja. Tubuh kayak dipaksa gerak tanpa istirahat, rasanya lelah. Tapi, toh, lama-lama aku akhirnya terbiasa juga,” ungkapnya.

Tak sampai di situ, Fatimah juga mengaku kehilangan banyak hal. Misalnya, ia seringkali harus memilih antara membeli buku kuliah atau menghemat uang untuk ditabung. Selain itu, ia juga jarang bergaul dengan teman-temannya karena tak punya waktu buat nongkrong.

Kendati demikian, Fatimah bersyukur karena ia tidak sendirian. Kakaknya, orang yang sejak awal mengusulkan skenario beasiswa bohongan ini, ikut membantunya membayar sebagian UKT. Sehingga, paling tidak, sedikit beban hidupnya bisa ia lepaskan.

“Kakak itu udah kayak orang tuaku di perantauan. Tanpa dia, mungkin aku nggak akan bisa sampai di titik ini,” ujarnya.

Empat tahun kuliah di PTN tanpa beasiswa, kini sudah di ujung perjuangannya

Kini, tahun 2025. Waktu berjalan begitu cepat. Tak terasa, sudah empat tahun Fatimah kuliah sambil kerja dan sekarang berada di penghujung perjuangannya. 

Akhir tahun ini, rencananya dia akan lulus kuliah di PTN impiannya itu. Namun, hingga saat ini, Fatimah seringkali membayangkan: bagaimana jika orang tuanya tahu soal kebohongannya? 

“Apakah orang tuaku akan marah karena aku bohong dapat beasiswa? Apakah mereka bakal kecewa? Atau justru bangga? Entahlah.”

Semua kemungkinan itu, bagi Fatimah, biarkan waktu yang menjawab. Yang terpenting kali ini, ia berhasil menunaikan janjinya: bisa kuliah tanpa membebani orang tua.

“Doakan yang terbaik saja, Kak. Semoga bisa lulus tepat waktu, dan aku bisa ngangkat derajat keluargaku,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Iklan

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Saat Anak Diterima PTN dan Siap “Hidup Bebas” di Perantauan, Ada Ortu yang Nelangsa Lahir dan Batin atau liputan Mojok lainya di rubrik Liputan.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 4 Agustus 2025 oleh

Tags: beasiswabeasiswa ptnKuliah di PTNmahasiswa ptnpilihan redaksiPTNptn semarangSemarang
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO
Kilas

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO
Kilas

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.