Beasiswa dicabut dan harus membayar UKT
Di awal semester perkuliahan, kehidupan Hendri berjalan seperti biasa laiknya mahasiswa UNY pada umumnya. Ia juga tidak perlu memikirkan biaya UKT karena sudah mendapat beasiswa penuh. Sayangnya, petaka itu tiba di penghujung semester.
“Saya menghadapi kendala saat mengerjakan tugas akhir. Terlebih lagi, beasiswa Bidikmisi yang saya terima telah dicabut karena masa studi saya melebihi batas yang ditentukan,” ujar mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah UNY itu.
Tugas akhir di Jurusan Ilmu Sejarah, kata Hendri, memang sedikit berbeda dengan jurusan lain karena acuannya adalah arsip. Jika tidak ada arsip, maka dia tidak bisa menulis sejarah termasuk untuk membuat skripsi.
Jika proses pencarian arsip itu lancar dan mendapatkan akses, ia yakin bisa menyelesaikan skripsinya hanya dalam waktu 3,5 tahun. Sayangnya, hal itu tak terjadi. Beberapa arsip yang ia butuhkan tak dapat diakses.
Salah seorang dosen dari kampus lain pun tak mau memberikan izinnya dengan alasan tertentu. Hingga akhirnya, ia memilih bekerja sambil mengupayakan tugas akhirnya semampu yang ia bisa.
Tidak lama setelah itu, Covid-19 melanda. Ia pun memutuskan kembali ke kampung halamannya di Pulau Bangka pada tahun 2021 dan menyelesaikan pengerjaan skripsinya. Di sana, Hendri tetap melanjutkan pekerjaannya sebagai desainer interior di salah satu perusahaan swasta.
Kejar target lulus sebelum drop out
Dua tahun berselang, Hendri memutuskan mengundurkan diri dan beralih menjadi pedagang kaki lima dengan berjualan pancake . Sebagian uangnya ia kumpulkan untuk membayar sisa UKT, meski nyaris putus sekolah karena sudah ada di semester 14.
Dari sanalah ia sadar dan punya semangat kembali mengerjakan skripsi. Hingga akhirnya di awal tahun 2024, Hendri pulang ke tanah kelahirannya di Banyumas. Di sana ia mendapat topik lain sebagai bahan penelitian skripsinya.
“Saya pun mengganti topik penelitian dan mengajukan topik yang baru,” ujar Hendri.
Beruntung, topik penelitiannya diterima. Sampai akhirnya ia mengikuti sidang skripsi dan menyelesaikan wisuda pada Agustus 2024.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Kisah “Mahasiswa Abadi” di UNY Nyaris Kena DO hingga Beasiswa Dicabut, Kini Buktikan Bisa Lolos CPNS usai Wisuda atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan .












