Bisa sidang skripsi karena bantuan dosen-dosen baik
Beruntung Ferly masih bisa mengikuti sidang skripsi, meski tanpa persetujuan kaprodi Sastra Arab UINSA Surabaya.
“Dengan bantuan beberapa dosen dan dosen pembimbing, serta salah satu staf Dekan yang entah bagaimana lobinya. Syukur masih bisa sidang skripsi dan lulus,” tutur mahasiswa Madura tersebut.
Meskipun tak lama usai memaki-maki si kaprodi, Ferly sebenarnya sudah nothing to lose. Ia sudah bersiap dengan kemungkinan terburuk DO dengan tidak hormat. Toh ia sudah kehilangan rasa hormat pada kampus yang seolah mempersulit mahasiswanya untuk lulus.
“Beruntungnya lagi orangtua nggak tahu kejadian itu. Hanya saudara yang tahu dan menegur saya karena keterlaluan menanggapi seorang guru. Bagaimanapun beliau (si kaprodi) adalah guru,” ucap Ferly.
Selepas sidang skripsi, Ferly sendiri mengaku sudah meminta maaf secara langsung pada si kaprodi. Hal tersebut ia lakukan karena diminta oleh salah satu staf Dekan yang telah membantunya bisa sidang skripsi meski tersandung masalah.
Lulus dari Sastra Arab UINSA Surabaya, Ferly kembali ke Sampang, Madura. Ia mengajar di salah satu sekolah di sana. Di samping juga bekerja serabutan. Apa saja ia kerjakan asal jadi cuan. Ia juga baru saja resmi menjadi bapak. Anak pertamanya lahir belum lama ini.
“Doakan saja yang baik-baik ya, Kak,” pinta Ferly sebelum mengakhiri obrolan kami.
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News