Sisi lain: bisa nabung beli Macbook gara-gara Magang Merdeka
Jika Roja bernasib agak apes, lain cerita dengan mantan peserta magang MSIB yang langsung dari Kemendikbud. Aqib (23), dulu mengaku bisa menabung dari uang yang ia dapat selama magang di sebuah media nasional.
“Padahal saat itu karena masih Covid-19, aku kerjanya remote (jarak jauh), cukup dari kos,” kata Aqib.
Saat itu, Aqib melakukan pendaftaran pada laman Kemendikbud. Proses seleksinya langsung dengan perusahaan yang jadi tujuan.
Laki-laki asal Pati ini mengambil posisi sebagai desainer grafis pada periode magang September 2021 sampai Februari 2022 silam. Semua tugas dari kantor cukup ia kerjakan di depan laptop.
Memang, saat itu magangnya hanya bisa terkonversi jadi 3 SKS kuliah. Magang itu menggantikan mata kuliah Proyek Perencanaan Iklan. Meski cuma 3 SKS, baginya itu tidak jadi masalah karena bisa dapat uang saku yang lumayan.
“Nominalnya Rp3 juta per bulan. Itu dari Kemendikbud dananya,” ungkap laki-laki yang saat ini sudah lulus dari UPN Veteran Yogyakarta ini.
Baginya yang dulu masih jadi mahasiswa yang masih dapat uang saku dari orang tua, pendapatan dari magang bisa ia gunakan untuk menabung.
“Jadi bisa beli Macbook. Satu hal yang dulu cuma kebayang doang ternyata bisa kesampaian,” tuturnya.
Namun, program Magang Merdeka MSIB seperti Aqib memang punya batasan kuota. Sehingga, seleksinya terbilang ketat.
Sebagai informasi MBKM merupakan program untuk mempersiapkan karier komprehensif bagi mahasiswa. Ada berbagai program unggulan seperti MSIB, Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Wirausaha Merdeka, hingga Indonesian International Student Mobility Awards.
Revisi
Pada Sabtu (23/12/2023), narasumber meminta Mojok untuk mengoreksi pernyataannya. Ia mengaku lalai dalam menyampaikan mekanisme rekognisi. Ia hanya mengambil sedikit mata kuliah pilihan yang sesuai dengan kegiatan magang MBKM, sehingga tidak bisa memperoleh rekognisi 20 SKS secara penuh.
Untuk itu, berdasarkan permintaan narasumber, Mojok merevisi beberapa konteks dalam artikel:
– Judul sebelumnya: “Mahasiswa Tertipu Program Magang Merdeka MBKM, Berakhir Keteteran Kuliah Demi Bantu Kampus Kejar Target” diubah menjadi “ Mahasiswa Ikut Program Magang Merdeka MBKM, Berakhir Keteteran Kuliah Demi Perbaiki Nilai“.
– Awalnya terdapat kutipan narasumber: “Semester 5 tertipu, semester 7 terpaksa,” imbuhnya berkelakar. Lalu kami revisi menjadi:
Namun, belakangan ia menyadari bahwa salah dalam memahami mekanisme rekognisi. 20 SKS rekognisi yang dijanjikan hanya bisa jika mata kuliah yang ia ambil sesuai dengan kegiatan magang.
“Saya lalai dalam memahami mekanisme rekognisi, saya hanya mengambil sedikit mata kuliah pilihan yang sesuai dengan kegiatan magang MBKM. Sehingga tidak dapat memperoleh rekognisi 20 sks penuh”
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Terancam Drop Out, Nestapa Mahasiswa UNY dan ITS Jalani Semester 14 Penuh Tekanan dan Kesepian
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News