Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Repotnya KKN Bareng Mahasiswa Kaya: Sibuk Rebahan dan Main HP, Enggan Bergaul Malah “Rendahkan” Kehidupan Warga Desa

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
8 Juli 2025
A A
Repotnya KKN dengan mahasiswa kaya MOJOK.CO

Ilustrasi - Repotnya KKN dengan mahasiswa kaya. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kuliah Kerja Nyata (KKN) dirancang agar mahasiswa belajar menubuh dengan masyarakat akar rumput. Jadi bukan semata mahasiswa datang ke pelosok desa, lalu membuat program yang berdampak pada warga setempat (kendati beberapa warga merasa sebenarnya tidak ada dampak yang mereka rasakan dari kehadiran mahasiswa KKN).

Maka, di sinilah pentingnya mahasiswa berbaur dan lebih interaktif alias napak tanah. Bukan malah—tanpa sadar—membangun pagar ekslusivitas. Sebab, pagar itulah yang kemudian membuat mahasiswa tidak benar-benar tahu apa sebenarnya aspirasi warga terhadap program-program KKN. Alhasil, program tersebut tidak berdampak sama sekali.

Mahasiswa kaya enggan KKN di pelosok desa sampai nangis-nangis

Pada 2023 lalu, Faruq (24) bersama beberapa temannya mahasiswa asal kampus Surabaya berangkat ke pelosok Nganjuk, Jawa Timur untuk menjalankan KKN. Saat itu Faruq ditunjuk sebagai ketua kelompok.

Sejak awal, Faruq sebenarnya sudah berfirasat buruk pada kelompoknya. Sebab, rata-rata adalah mahasiswa kaya, baik yang cowok maupun cewek.

Ketika tahu mereka akan dikirim ke sebuah desa pelosok, banyak dari mereka sudah mengeluh dan ngedumel. Misalnya, di Nganjuk berharap apa, Cok? Bisa nggak kalau mengajukan pindah ke Mojokerto atau bahkan Banyuwangi?

“Karena memang kalau ke Mojokerto, Lumajang, atau Banyuwangi, sudah kebayang ada banyak spot wisata untuk healing,” kata Faruq, Minggu (6/7/2025) sore WIB.

Bahkan, kata Faruq, ada satu teman perempuannya yang sampai nangis-nangis ke ibunya, karena harus menjalani KKN di pelosok desa yang jauh dari hiruk-pikuk kota dan wisata.

“Dari situ saja tujuan KKN-nya sudah keliru. Mereka menerjemahkan KKN sebagai momen healing dan bersenang-senang, bukan pengabdian,” sambung Faruq.

Si teman perempuannya tersebut sempat mengajukan pindah lokasi kepada pihak dosen. Tentu bisa, asal ada satu mahasiswa dari kelompok lain yang mau bertukar posisi. Jelas saja, mahasiswa yang kebagian jatah ke daerah-daerah seperti Mojokerto, Lumajang, atau Banyuwangi tidak ada yang mau bertukar posisi.

Alhasil, si perempuan itu mau tidak mau harus tetap berangkat ke Nganjuk. Meski dengan setengah hati. Dari awal keberangkatan, Faruq melihat betapa si teman kelompoknya itu berangkat dengan ogah-ogahan.

Merasa risih dengan kehidupan warga desa

Yang sangat Faruq sayangkan, beberapa teman kelompoknya—yang rerata mahasiswa kaya itu—menunjukkan betul keengganan mereka live in di desa tersebut.

“Misalnya, kami kan dikasih posko salah satu rumah warga. Namanya juga di pelosok desa, nyuwun sewu, rumahnya ya seadanya. Alasnya masih tanah. Bangunan kayu reyot. Jadi kami tidurnya beralas tiker seadanya,” kata Faruq.

Faruq sendiri mengaku tidak ada masalah. Tapi beberapa temannya malah saling berbisik, “Anjir lah, gini amat KKN kita.” Padahal, pemilik rumah itu adalah sepasang suami-istri umut 50-an tahun yang sangat ramah.

Di awal penyambutan, si tuan rumah bahkan sampai effort menyuguhkan aneka hidangan. Ada pisang, gorengan, dan satu teko berisi teh hangat.

Iklan

Hanya Faruq dan satu teman laki-lakinya yang mencomot dengan antusias hidangan tersebut. Sembari menyimak si tuan rumah bercerita panjang lebar. Sementara teman-temannya yang lain justru acuh tak acuh: saling berbisik sendiri dan sibuk menatap ponsel.

“Ada yang waktu itu minta izin ke kamar mandi. Habis dari kamar mandi, pas si tuan rumah sudah nggak menemani kami, mereka rasan-rasan lagi, ngeluh karena kondisi kamar mandinya kumuh kalau kata mereka,” sambung Faruq.

Baca halaman selanjutnya…

Tak betah dan merengek minta pulang, cuma numpang rebahan dan main hp

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 9 Juli 2025 oleh

Tags: KKNmahasiswa kknprogram KKN
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Mahasiswa KKN.MOJOK.CO
Kampus

KKN Bikin Warga Muak Kalau Program Kerja Template dan Kelakuan Mahasiswanya Tak Beretika

17 Oktober 2025
KKN UMY Tidak Hanya Bisa Bikin Papan Nama MOJOK.CO
Esai

Mahasiswa UMY Atasi Sampah di Laut Wakatobi dengan Stove Rocket, Bukti KKN Tidak Hanya Bikin Papan Nama

6 Oktober 2025
Kesombongan mahasiswa KKN: tak sapa warga dan sok pintar bikin warga kesan dan berniat jahat MOJOK.CO
Ragam

Kesombongan Mahasiswa KKN bikin Warga Tak Segan “Berniat Jahat”: Tak Mau Nyapa dan Sok Pintar, Tak Tulus “Kerja Nyata” karena Niat Lain

21 Agustus 2025
anggota karang taruna lebih baik daripada mahasiswa KKN saat 17 Agustus. MOJOK.CO
Ragam

Warga Desa Sebetulnya Miris dengan Mahasiswa KKN: Nggak Menghargai Waktu dan Kerja Asal-asalan, Cuma Merugikan

19 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.