Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
29 Desember 2025
A A
Didikan bapak penjual es teh antar anak jadi sarjana pertama keluarga dan jadi lulusan terbaik Ilmu Komunikasi UNY lewat beasiswa KIP Kuliah MOJOK.CO

Ilustrasi - Didikan bapak penjual es teh antar anak jadi sarjana pertama keluarga dan jadi lulusan terbaik Ilmu Komunikasi UNY lewat beasiswa KIP Kuliah. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Didikan orang tua penjual es teh di pinggir sekolah, antarkan seorang anak menjadi mahasiswa melalui beasiswa KIP Kuliah hingga menjadi sarjana dengan IPK tertinggi. Ia menjadi lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan IPK 3,98.

***

Betran Yunior, mahasiswa UNY asal Palembang, Sumatera Selatan, baru saja menyandang gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) usai diwisuda pada Selasa (23/12/2025) lalu.

Bagi Betran, momen wisuda tersebut bukan sekadar seremoni kelulusan. Lebih dari itu, merupakan simbol pembuktian atas perjuangannya dan keluarga. Sebab, mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah itu tercatat sebagai sarjana pertama di keluarganya yang berlatar belakang amat sederhana.

“Wisuda ini sangat berharga bagi saya dan keluarga. Ini membuktikan bahwa dengan niat dan tekad yang kuat, pendidikan tinggi bukanlah sesuatu yang mustahil,” ujarnya dalam wawancara resmi kanal UNY.

Orang tua penjual es teh, tapi prioritaskan untuk belajar

Di Palembang, orang tua Betran adalah penjual es teh di pinggir sebuah sekolah. Dari situ orang tua Betran berusaha mencukupi kehidupan sehari-hari.

Dalam bayang-bayang ekonomi yang tak terlalu memadai, sering kali ada orang tua yang tidak membayangkan sang anak bisa menempuh pendidikan lebih jauh. Tapi orang tua Betran tidak begitu.

Bapak Betran, Zulkarnain, bahkan menegaskan bahwa Betran harus terus belajar. Sebab, Zulkarnain pecaya, bahwa pendidikan bisa mengubah jalan hidup seseorang.

“Tugasmu cuma belajar, biar pintar, tidak usah pikirin yang lain,” begitu pesan Zulkarnain pada Betran.

Beasiswa demi beasiswa hingga bisa kuliah UNY

Pesan dari sang bapak amat menempel di benak Betran. Itu lah kenapa, di aspek akademik, Betran bisa dibilang bisa diperhitungkan.

Sejak SMA ia sudah mendapat beasiswa. Saat itu, melalui beasiswa afirmasi, ia bahkan bisa melanjutkan sekolah secara gratis di salah satu SMA terbaik di Sumatera Selatan.

Beasiswa kembali ia dapat ketika akhirnya kuliah di Ilmu Komunikasi UNY. Dengan beasiswa KIP Kuliah itu, ia bisa mengejar mimpi menjadi sarjana pertama keluarga tanpa membuat orang tua terbebani biaya.

Ketekunan: modal jadi sarjana/lulusan Ilmu Komunikasi UNY dengan IPK tertinggi

Sejujurnya, masa awal merantau ke Jogja untuk kuliah di Ilmu Komunikasi UNY terasa tidak mudah bagi Betran. Wajar saja, ia datang ke Kota Pelajar sendirian, tanpa sanak dan tanpa teman. Situasi itu membuatnya sempat merasa asing dan kesepian.

Tapi untungnya, ia kemudian memiliki teman-teman yang senantiasa mendukungnya. Menjadi penopang semangatnya untuk menjalani perkuliahan hingga akhir.

Iklan

Selain itu, dengan membawa “mimpi besar” sebagai sarjana pertama keluarga demi mengubah hidup orang tua, ketekunan menjadi modal yang Betran pegang kuat-kuat.

Ia selalu berusaha mengerjakan tugas secara maksimal. Penjelasan dosen juga ia simak dengan serius. Dan kalau ada kesempatan diskusi, maka akan ia manfaatkan untuk menambah wawasan. Betran bertekad tak mau kuliah sekadar datang ke kelas kemudian kongkow-kongkow tak produktif.

“Keaktifan di kelas itu sangat membantu. Kalau kita sudah paham di kelas, waktu belajar di luar jadi lebih efisien,” kata Betran.

Tak pelak, ia kemudian lulus tidak hanya sebagai sarjana pertama keluarga, tapi juga lulusan Ilmu Komunikasi UNY dengan IPK tertinggi.

Manfaatkan setiap ruang dan kesempatan

Kepada mahasiswa-mahasiswa di luar sana—baik yang berlatar belakang seperti Betran atau bahkan yang lebih beruntung—Betran berpesan agar selama kuliah betul-betul memanfaatkan ruang dan kesempatan, sebagaimana yang Betran lakukan.

Selain ketekunan di bidang akademik, Betran juga membekali diri dengan aktif di beragam kegiatan non-akademik (yang produktif). Misalnya, ia mengambil kesempatan magang hingga menjadi sukarelawan.

Bekal-bekal itu, lanjut Betran, nantinya tidak hanya akan bermanfaat bagi diri sendiri, tapi juga bagi orang lain. “Duduk di bangku kuliah adalah sebuah privilese. Nikmati prosesnya, perbanyak teman, dan eksplor sebanyak mungkin pengalaman,” tekan Betran.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

 

Terakhir diperbarui pada 29 Desember 2025 oleh

Tags: beasiswailmu komunikasiilmu komunikasi unyipk tertinggikip kuliahlulusan unysarjanasarjana pertama keluargauny
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO
Ragam

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO
Sosok

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO
Esai

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO
Kampus

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.