Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Lulusan Ilmu Komunikasi di Malang Ijazahnya Serasa Nggak Berguna, Susah Dapat Kerja Karena Akreditasi Jurusan C

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
5 Agustus 2025
A A
Lulusan Ilmu Komunikasi.MOJOK.CO

ilustrasi - Lulusan Ilmu komunikasi (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Mulai cemas, lulusan Ilmu Komunikasi serasa tak ada harganya

Sialnya, tiga bulan setelah kelulusan, ia merasakan ketakutannya dulu memang terbukti benar. Ia sudah mengirimkan puluhan lamaran kerja ke berbagai posisi dan perusahaan. 

Mulai dari jurnalis, penulis, spesialis media sosial, hingga staf public relations alias humas. Namun, yang ia terima hanyalah email-email penolakan. 

Menurutnya, kata-kata seperti, “Kami telah memilih kandidat lain yang lebih sesuai” atau “Anda belum sesuai denga kriteria kami”, lebih sering ia terima ketimbang berita baik.

“Tapi aku dulu masih positive thinking, soalnya habis pandemi, cari kerja memang susah,” ujarnya.

Namun, pikiran positif tersebut akhirnya buyar juga. Penyebabnya, satu tahun setelah lulus, atau hingga awal 2024, lulusan Ilmu Komunikasi ini belum juga dapat pekerjaan.

Yang paling dia ingat, sekaligus paling menyakitkan, ia pernah sampai pada tahap interviu di sebuah perusahaan di Malang. Namun, wawancara itu berakhir dengan kilat setelah HRD terang-terangan bilang “pihaknya salah menginterviu kandidat.”

“Mereka bilang maaf, karena salah orang, yang di posisi itu harusnya bukan aku,” ujarnya. “Dan, waktu mereka lihat nama kampusku, mereka bingung, kayak meragukan gitu. Bahkan terlihat kaget karena waktu cek akreditasi masih C.”

Saat ijazah Ilmu Komunikasi serasa nggak guna

Rasa frustrasi yang menumpuk, akhirnya mencapai puncaknya saat Aldi menemukan sebuah iklan lowongan kerja di LinkedIn. Posisi yang ditawarkan sangat cocok dengannya. Sayangnya, di bagian kualifikasi, tertulis dengan jelas dan tanpa tedeng aling-aling: “Diutamakan lulusan jurusan berakreditasi minimal B.“

Aldi pada akhirnya hanya bisa merenung. Kertas tebal dengan IPK tinggi, tertulis jelas “Sarjana Ilmu Komunikasi”, seakan tak ada gunanya. Semua kerja kerasnya selama empat tahun seolah disapu bersih oleh satu huruf: “C”. 

“Aku ya pada akhirnya sadar, di dunia kerja yang serba adu jotos ini, kualifikasi itu nomor sekian. Yang penting dan pertama dilihat, memang status kamu dari mana,” ungkapnya.

“Aku, yang dari kampus antah-berantah ini, yang akreditasinya nggak jelas ini, pasti ada di tier bawah. Beda sama lulusan UGM, UI, Unair, yang kayaknya tinggal nunjuk aja pengen kerja di mana.”

Ia ingin marah, tapi tak berguna. Baginya, selama sistem rekrutmen perusahaan di Indonesia masih terjebak pada metrik usang yang sering kali mengabaikan talenta individu, cuma bakal bikin pengangguran tambah banyak. Bukan karena mereka tak kompeten, tapi karena “tempat asalnya kalah pamor” saja.

“Tapi, ya begitulah dunia, nggak akan bisa adil,” pungkas lulusan Ilmu Komunikasi yang kini bekerja serabutan di Jogja tersebut.

*Catatan: Berdasarkan penelusuran Mojok, Jurusan Ilmu Komunikasi kampus yang dimaksud narasumber kini telah terakreditasi B (tercatat sejak 2020). Tahun 2018, saat narasumber pertama masuk kuliah, Berperingkat Baik (setara akreditasi C).

Iklan

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Mahasiswa PTN Bohong ke Orang Tua, Mengaku Dapat Beasiswa padahal Diam-Diam Kuliah Sambil Kerja demi Gelar Sarjana atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 6 Agustus 2025 oleh

Tags: ilmu komunikasiilmu komunikasi akreditasi Cjurusan ilmu komunikasiMalangpilihan redaksisarjana ilmu komunikasi
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.