Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Histori

Mengenang UGM Tempo Dulu yang Benar-benar Terasa “Kampus Kerakyatan”, Banyak Pedagang dan Jadi Rute Bus Kota

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
6 Juli 2024
A A
UGM Jogja.MOJOK.CO

Ilustrasi UGM (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ingatan sejumlah pedagang mengenai kawasan UGM di masa lalu masih begitu kuat. Sebab, di pinggiran jalan yang teduh dari panas karena pepohonan rindang itulah ia menata kehidupannya di Jogja.

Salah satunya Supardi (53) yang kini berjualan di Pusat Jajan Lembah (Pujale) UGM. Pujale jadi tempatnya berjualan sejak 2012 silam.

Jauh sebelum itu, Supardi berjualan di pinggiran jalan lembah UGM sekitar Stadion Pancasila sejak 2001. Dagangannya mirip dengan sekarang. Mulai dari siomay, batagor, hingga minuman es doger.

Dulu, kawasan UGM menjadi pengawal tren minuman es doger di Jogja. Penjualnya berderet di pinggiran jalan dalam area kampus.

Setelah area berdagang itu ditata, penjualnya pindah. Salah satunya Supardi yang kemudian mendapat lapak di Pujale. Beberapa penjual cukup terkenal yang dulu berjualan di sana adalah pedagang yang kini ada di dekat Balai Yasa Jogja.

Berjualan es doger dan batagor bak jadi penyelamat bagi Supardi. Pasalnya, pada 1998 ia mengalami kebangkrutan dalam usaha mie ayam yang sudah dirintisnya.

Kawasan UGM tempat ia membuka lapak kaki lima dahulu, jauh berbeda dengan kawasan kampus yang dikenal sekarang. Jika sekarang semua serba tertata dan rapi, dahulu di sana adalah ladang rezeki bagi para PKL.

UGM yang dulu begitu terbuka dan tanpa sekat dari masyarakat

Selain itu, belum ada portal dan pos penjagaan di sisi selatan dan utaranya. Jalanan yang kini kerapnya dilewati civitas akademika dulu menjadi salah satu perlintasan sehari-hari bagi masyarakat yang berkendara. Tak heran, jika pedagang juga memadati pinggiran jalannya.

“Dulu itu jalanan itu jalan umum Mas. Ada bus kota jalur 7 dan 15 lewat sini jadi ramai banget. Banyak pedagang dan yang beli bukan hanya mahasiswa saja,” kenang Supardi.

Dalam ingatan warga Jogja, Riska (29), jalanan UGM adalah perlintasan yang selalu ia lewati selama sekolah dahulu. Saat rumahnya masih berada di daerah Manggung, Sleman ia selalu menggunakan bus jalur 7 saat berangkat dan pulang sekolah.

“Dulu terakhir naik bus jalur 7 yang lewat UGM itu sekitar 2010 saat kelas 3 di SMP 1 Jogja. Sekolahku kan lokasinya di dekat RS Panti Rapih,” kenangnya.

“Bahkan dulu itu bisa nyegat bus di depan FH UGM. Ingat betul zaman dulu,” imbuhnya.

area UGM.MOJOK.CO
Area Wisdom Park UGM yang kini jadi salah satu ruang terbuka andalan masyarakat Jogja (Hammam/Mojok.co)

Baca halaman selanjutnya…

Perubahan sempat menuai protes keras dari mahasiswa, dianggap tidak “Kampus Kerakyatan” lagi

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 8 Juli 2024 oleh

Tags: Jogjakampus kerakyatanmahasiswa ugmUGM
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Kampus

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.