Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kuliner

Sego Welut Mbak Surani Godean, Langganan Sultan HB IX yang Dulu Libur Tiap Purnama

Agung Purwandono oleh Agung Purwandono
9 September 2023
A A
Sego Welut Mbak Surani Godean, Resep Warisan Sejak 1945 yang Dulu Libur di Bulan Purnama MOJOK.CO

Ilustrasi Sego Welut Mbak Surani Godean, Resep Warisan Sejak 1945 yang Dulu Libur di Bulan Purnama. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Alasan Mbah Darmo tidak wariskan resep sego welut ke anaknya

Mbak Surani menjelaskan, sebelum bernama Sego Welut Mbak Surani warungnya tanpa merek. Orang mengenalnya sebagai Warung Mbah Darmo. 

Menurut Mbak Surani, ada cerita tersendiri mengapa ia yang meneruskan usaha Mbah Darmo tersebut. Ternyata itu tak lepas dari anak keturunan Mbah Darmo yang meneruskan usaha tersebut. Mbah Darmo berhasil menyekolahkan anak-anaknya dan mereka memilih jalan masing-masing, ada yang jadi pejabat publik dan juga pegawai negeri.

Karena tidak ada yang meneruskan, salah satu karyawan Mbah Darmo yang sudah dianggap seperti anak sendiri kemudian meneruskan usaha tersebut.

“Yang meneruskan itu bulik saya, tapi cuma sebentar, setelah itu di tahun 1997 saya yang meneruskan sampai sekarang,” kata Surani. 

Menu sego welut dengan lauk mangut dan sambal welut Mbak Surani MOJOK.CO
Menu sego welut dengan lauk mangut dan sambal welut Mbak Surani. (Agung P/Mojok.co)

Seperti Mbah Darmo, Surani juga masih belum tahu, apakah akan ada anak-anaknya yang meneruskan jualan mangut welut. Kedua anaknya kini punya kesibukan masing-masing. Satu anak laki-lakinya menjadi tentara dan ditempatkan di luar kota. Sedangkan anak perempuannya menjadi guru dan bersuamikan tentara juga. 

Misteri bulan purnama yang membuat Sego Welut Mbak Surani tutup

Salah satu warisan dari Mbah Darmo yang sampai saat ini Mbak Surani lestarikan selain resep rahasianya, adalah bahan baku. Sampai sekarang, ia masih mengandalkkan belut tangkapan dari alam.

“Dulu itu kalau bulan purnama itu warung kami pasti libur. Rata-rata libur tiga hari,” kata Surani (56) di warungnya, Sego Welut Mbak Surani, Jumat (8/9/2023). Libur jualan bagi Mbak Surani adalah harga mati karena memegang prinsip yang diturunkan oleh Mbah Darmo, cikal bakal berdirinya warung belut ini. 

“Bulan purnama itu kan belut-belut pada bersembunyi, jadi karena belutnya nggak ada, ya kami libur,” kata Surani.  

Namun, kini kondisi tersebut tidak lagi terjadi. Ini karena Mbak Surani sekarang memiliki pemasok tetap yang mengirimkan belut hasil tangkapan alam.”Belutnya masih hasil tangkapan alam sekitar sini. Kalau pun susah karena musim kemarau seperti sekarang ini, biasanya ambil dari daerah lain, tapi masih hasil tangkapan alam,” kata Mbak Surani.

Gara-gara bulan purnama pula, Surani kemudian tidak hanya menyediakan menu mangut welut saja. Ia dan suaminya berpikir untuk menyediakan menu baru agar mereka tidak perlu libur saat purnama tiba. 

Gara-bara bulan purnama, Sego Welut Mbak Surani jadi punya menu baru

“Jadi pas saya sama suami makan gudeg di daerah Kadipiro, kepikiran untuk buat menu gudeg,” ujar Surani.

Ternyata banyak yang suka dengan menu gudeg buatannya. Sejak itu, bukan hanya mangut welut saja yang laris, tapi juga gudeg. 

Warung ini pernah jadi langganan Sultan HB IX
Surani (kanan) dibantu menantunya. Kini selain menu utama berupa mangut welut, ia juga menyediakan lauk lele goreng, serta aneka gorengan. (Agung P/Mojok.co)

Belum lama ini, Mbak Surani menambah satu menu lagi yang sebelumnya nggak ada. Menu sambal welut. Namun, menu ini berbeda dengan menu sambel welut pada umumnya yang biasanya daging belutnya diulek. 

“Digoreng dulu terus dicampur sama sambel dan cabai utuh dan petai,” kata Mbak Surani. Sebagai informasi, mangut welut di warung ini punya cita rasa pedas. Paling aman bagi yang nggak suka pedas, bisa pesan gudeg.

Iklan

Saya yang sudah jadi pelanggan lama, kemudian menanyakan menu yang lama tidak saya temui di warung ini. Terutama sejak warung ini pindah. Menu iwak wader dan kutuk atau gabus yang dulu sering saya temui.

“Sudah nggak ada, Mas. Dulu itu kan ikannya saya dapat dari pencari ikan. Nah, ternyata nyarinya dengan nyetrum. Karena nyetrum itu dilarang ya sudah saya pilih nggak jualan,” kata Mbak Surani.

Gurih dan pedasnya pas

Awal tahun lalu saya mengajak, Lucky (35) kawan saya yang kini tinggal di Jakarta untuk makan di tempat ini saat main ke Jogja. Ia datang bersama bersama istri dan tiga anaknya. Ia dan istrinya mengaku suka dengan cita rasa mangut dan sambel welut Mbak Surani. Ia bahkan menambah sambel welutnya untuk ia makan tanpa nasi. 

“Pedesnya nggak terlalu, gurihnya pas,” katanya sembari menyeka keringat. 

Pengunjung lain bernama Ari (45) yang saya temui bahkan mengaku sudah menjadi pelanggan Sego Welut Mbak Surani sejak kecil karena orang tuanya kerap mengajak ke warung itu. Saat saya temui, Ari  tengah makan bersama istri dan dua anaknya. 

“Kalau langganan sejak kecil karena orang tua sering mengajak ke sini. Tapi setelah ada menu gudeg, saya pilih gudegnya. Menurut saya selera saya beda dengan orang tua. Saya lebih suka gudeg dari pada mangut welutnya,” kata Ari, Jumat (8/9/2023).

Ari suka dengan gudeg buatan Mbak Surani karena tidak terlalu kering. Ia suka dengan gudeg basah seperti yang Warung Sego Welut Mbak Surani sajikan. Begitu juga dengan cita rasanya yang menurutnya tidak terlalu manis. Harga satu porsi menu sego welut dengan lauk mangut sekitar Rp16 ribu.

Penulis: Agung Purwandono
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA Sate Donal Pak Min Kaliurang, Racikan Lezat Penjaga Rumah Peristirahatan Sultan Jogja

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 8 Februari 2024 oleh

Tags: belutbelut gorengbulan purnamagodeannasi belutsego welutsego welut mbak surani
Agung Purwandono

Agung Purwandono

Jurnalis di Mojok.co, suka bercocok tanam.

Artikel Terkait

Pelaku Budidaya Belut Membeberkan 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Pemula Mojok.co
Pojokan

Pelaku Budidaya Belut Membeberkan 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Pemula

15 Oktober 2025
Pedagang Pasar Godean Geruduk Kantor DPRD Sleman: Menolak Dipindah Paksa Karena Fasiltas Belum Siap dan Sikap Pemkab Sleman yang Tak Jelas.MOJOK.CO
Aktual

Pedagang Pasar Godean Geruduk Kantor DPRD Sleman: Menolak Dipindah Paksa Karena Fasiltas Belum Siap dan Sikap Pemkab Sleman yang Tak Jelas

25 September 2024
Rumah Makan Ancoan Cilacap, Pemilik dan Karyawan Pernah Habiskan 2 Ton Sidat Unagi dan Belut Sendiri karena Tak Ada yang Beli MOJOK.CO
Kuliner

Rumah Makan Ancoan Cilacap, Pemilik dan Karyawan Pernah Konsumsi Sendiri 2 Ton Sidat Unagi dan Belut, karena Tak Ada yang Beli

14 April 2024
Pedagang Pasar Godean Geruduk Kantor DPRD Sleman: Menolak Dipindah Paksa Karena Fasiltas Belum Siap dan Sikap Pemkab Sleman yang Tak Jelas.MOJOK.CO
Histori

Nasib Makam Guru Sultan Agung di Pasar Godean yang Tengah Direvitalisasi Rp101 Miliar

15 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik

27 Desember 2025
Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.