Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Cerita Dosen UNY yang Jijik dengan Kampusnya karena Takut Kritik Rezim: Dia Mau Bersuara tapi Ngeri Diintimidasi

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
8 Februari 2024
A A
Cerita Dosen UNY yang Jijik dengan Kampusnya karena Takut Kritik Rezim: Dia Mau Bersuara tapi Ngeri Diintimidasi.mojok.co

Ilustrasi Cerita Dosen UNY yang Jijik dengan Kampusnya karena Takut Kritik Rezim: Dia Mau Bersuara tapi Ngeri Diintimidasi (Mojok)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Hamdan, salah seorang dosen UNY yang ingin namanya disamarkan, mengaku jijik dan malu dengan sikap kampusnya yang tak mau bersikap soal kebobrokan rezim. Sayangnya, ia juga tak berani terang-terangan bicara karena yakin bakal ada intimidasi terhadapanya.

Kamis (8/2/2024) siang, saya menghubungi salah satu dosen UNY yang saya kenal dekat itu. Saya pun meminta pendapatnya terkait sikap UNY yang secara terang-terangan mengaku ogah bersikap soal situasi politik yang terjadi hari ini.

Sebelumnya, sejumlah mahasiswa UNY mengadakan diskusi dengan tajuk “Sadarkan Rakyat dari Pesta Demokrasi yang Dinodai secara Terang-terangan” pada Selasa (6/2/2024) siang. Rektorat UNY nyatanya malah membubarkan forum yang juga mengajak sivitas akademika seperti rektor, guru besar dan para dosen untuk bersikap tersebut. 

UNY enggan kritik pemerintah

Sekretaris Direktorat Akademik, Kemahasiswaan, Alumni UNY Prof Guntur yang menemui mahasiswa, membubarkan diskusi dengan dalih tak ada izin kegiatan. 

“Kalau tidak ada izinnya, nanti saya serahkan ke bapak-bapak sekuriti” ujar Guntur. “Ngapain kumpul-kumpul,” sambungnya.

Selain itu, Guntur juga menegaskan UNY tak akan memberi pernyataan sikap seputar situasi politik seperti kampus-kampus lain. “Tak ada tekanan dari manapun. Kami netral karena kami ASN,” jelasnya.

“UNY institusi pemerintah, ikuti saja aturan pemerintah. Kami kampus, bukan kapasitasnya soal isu-isu negara ini.”

Sejak akhir Januari 2024, sejumlah guru besar di kampus-kampus Indonesia melayangkan kritik pada pemerintah sekaligus menyampaikan kekhawatiran soal kemunduran demokrasi. Bermula dari “Petisi Bulaksumur” di UGM, kemudian gelombang ini berlanjut ke Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Islam Indonesia (UII), dan sedikitnya 30 kampus lain.

Ilustrasi Cerita Dosen UNY yang Jijik dengan Kampusnya karena Takut Kritik Rezim, Mau Bersuara tapi Ngeri Diintimidasi.mojok.co
Diskusi bertajuk “Sadarkan Rakyat dari Pesta Demokrasi yang Dinodai secara Terang-terangan” dibubarkan rektorat karena dianggap tak punya izin kegiatan (dok. Mojok)

Kampus memang idealnya berisik ke pemerintah

Menurut pandangan Hamdan, kampus idealnya memang harus berisik ke pemerintahan. “Kalau hanya diam saja, lalu apa gunanya selama ini mereka mengajari kita kritis?,” katanya.

Apalagi kampus punya cukup tenaga dan daya tawar untuk mendesak pemerintah. Akademisi kampus, dengan semua kepakarannya, ia anggap punya privilese untuk lebih pemerintah dengar ketimbang masyarakat umum.

“Punya hak istimewa dan kepakaran buat ngomong masa enggak kita gunakan, kan itu sia-sia jadinya.”

Dengan demikian, lanjut Hamdan, UNY harusnya bisa mencontoh kampus lain yang sudah berani bersikap dan bersuara. Bagi dia, dalih “netral” hanya lebih ke sikap tidak mau peduli saja.

Sejarah bangsa pun juga telah membuktikan kalau para akademisi punya peran penting dalam menjaga marwah demokrasi bangsa. Salah satu caranya adalah dengan terus berisik ke kekuasaan.

“Harusnya, UNY memegang teguh nilai-nilai itu,” jelasnya.
Baca halaman selanjutnya…

Iklan

Tak berani terang-terangan vokal ke Rektorat karena takut intimidasi

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 9 Februari 2024 oleh

Tags: demokrasidiskusi dibubarkandosen unypemilupilihan redaksiRezimuny
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.