Jadi bagian putus kuliah
Angka putus kuliah di Indonesia pada 2022 terhitung rendah, sekitar 4.02 persen, dilansir dari Goodreads. Jurusan Ekonomi, Teknik, dan Pendidikan adalah penyumbang terbesar angka putus kuliah. Jurusan Ekonomi menyumbang 141.393 mahasiswa, Teknik menyumbang 136.272 mahasiswa, dan Pendidikan menyumbang 120.655 mahasiswa.
Alasan putus kuliah yang masuk dalam data sudah mencakup segala alasan, seperti dikeluarkan dan mengundurkan diri.
Tiga jurusan tersebut memang jadi salah satu jurusan dengan peminat terbanyak, terlebih jurusan Pendidikan yang menyumbang begitu banyak mahasiswa. Total mahasiswa jurusan pendidikan per 2022 saja ada 9.32 juta orang. Yanto, sebagai mahasiswa PBI UNY, tentu jadi salah satunya.
Yanto pun mengatakan bahwa sebenarnya dia lumayan menyesal DO dari PBI UNY. Tapi, dia tidak menyesal mengambil keputusan kuliah. Dia malah mengutarakan keinginannya untuk kuliah lagi.
“Kuliah kan membentuk pola pikir, Mas. Jadi aku mau ambil kuliah lagi di UT, ambil manajemen, untuk kembangin bisnis warung.”
Saya iseng bertanya, apakah dia merasa dia sukses dan sempatkah terpikir, jika dia kuliah lagi, dia harus “balik modal” karena jadi sarjana.
“(Hidupku) sukses, belum, mas, tapi kalo cukup sudah merasa cukup. Nah, kalau ada yang masih mikir sarjana kudu “balik modal” menurutku kurang tepat sih. Menurutku ilmu karo relasi nggak bisa disandingkan dengan “uang”. Dua hal itu lebih berharga daripada uang.”
Penyesalan ada, tapi tak bikin hidup merana
Berbicara lagi tentang penyesalan, memang ini tak bisa dihindari. Yanto bilang memang hidupnya baik-baik saja, biasa saja dengan tak selesai kuliah di PBI UNY. Tapi bukan berarti dia bilang itu hal yang baik.
“Lebih di masalah sosial di masyarakat… kan tetep dadi omongan tetangga, Mas. Aku sih biasa wae, tapi mungkin aku juga nggak tau kalau orang tuaku nggak nyaman. Lagi-lagi, aku biasa wae, Mas.”
“Bakul nggak bakalan ditanyain sarjana atau nggak, Mas, hahahaha.”
Yanto memilih untuk menjalani kehidupannya dengan bikin planning yang berkontribusi pada masa depannya. Dia sudah punya rencana untuk bikin kos-kosan dan lanjut kuliah lagi. Pemasukannya sekarang memang sudah cukup, lebih tinggi dari UMR Jogja, tapi tak mau puas dan tetap mengembangkan bisnisnya.
Sebagai penutup, saya mencoba bertanya, apa hal terbaik yang dia dapat setelah memutuskan untuk berhenti kuliah. Dengan mantap dia menjawab, terlepas dari beban dari hal yang dia jalani setengah hati.
Reporter: Rizky Prasetya
Editor: Agung Purwandono
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.