Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Catatan

Pertama Kali Makan Sate Koyor di Pasar Ngasem Berujung Menyesal, Mood Jadi Berantakan karena FOMO

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
11 Agustus 2025
A A
berburu sate koyor di Pasar Ngasem Jogja. MOJOK.CO

Pintu masuk di Pasar Ngasem, Jogja. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Jika kamu ingin mencoba kuliner atau makanan tradisional khas Jogja, pergilah ke Pasar Ngasem. Pasar yang terletak di kawasan Taman Sari itu dulunya memang terkenal sebagai pasar burung, tapi sejak 2010 sudah beralih fungsi menjadi pasar kuliner sekaligus pasar seni. Di sana, kamu bisa mencoba sate koyor, apem, serabi, dan sebagainya.

Kuliner yang dijual di sana terkenal legendaris dan autentik karena masih menggunakan cara tradisional.  Misalnya, serabi atau apem beras yang langsung dimasak di atas tungku. Selain serabi atau jajanan pasar, saya tertarik dengan sate koyor. 

Hampir satu tahun tinggal di Jogja, saya baru kali ini mencicipi kuliner yang terbuat dari gajih atau lemak sapi tersebut. Mumpung di Pasar Ngasem pada Sabtu (2/8/2025) bersama teman saya yang berasal dari Surabaya, Nyimas. Namun, 

Antrean panjang di Pasar Ngasem

Saya dan Nyimas hendak jalan-jalan dua hari mengitari Jogja. Pasar Ngasem adalah salah satu tempat tujuan kami untuk membeli sarapan. Sebelum berangkat, Nyimas sudah jauh-jauh hari mencari informasi di internet soal jadwal buka pasar tersebut.

“Kita harus berangkat pagi-pagi sekali. Takut kehabisan,” ucap Nyimas kepada saya, Sabtu (26/8/2025). 

Saya pun hanya manggut-manggut menurutinya. Masuk akal, pikir saya saat itu karena namanya pasar pasti sudah buka pagi sekali. Kami pun berangkat sekitar pukul 07.45 WIB. Waktu yang terbilang kesiangan jika ingin sarapan di Pasar Ngasem. Belum lagi, jarak kos saya dengan Pasar Ngasem harus ditempuh sekitar 35 menit. 

Dan benar saja, saat kami tiba di Pasar Ngasem pukul 08.30 WIB, pengunjung sudah memadati pasar tersebut. Bahkan untuk sekadar memotret patung Craki yang menjadi ikonik pasar tersebut saja, kami sudah tak sanggup karena saking banyaknya orang yang berlalu lalang.

Sarapan di pasar. MOJOK.CO
Pedagang menjual empal gentong di pasar. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Untuk mengeksplor kuliner yang dijual, kami hanya bisa mengandalkan banner-banner yang sudah tampak dari atas. Maklum, karena kami berdua bertubuh kecil. Tak sanggup menyibak lautan manusia yang juga antre di depan-depan lapak.

Untungnya, masih ada lapak yang baru buka yakni serabi dan apem. Alhasil, kami langsung ikut mengantre dan mendapat nomor dua. Itu pun kami masih harus menunggu sampai serabinya jadi. 5 menit berlalu, tapi serabi kami belum jadi, maka kami memutuskan untuk mengeksplor area Pasar Ngasem kembali.

Baca Halaman Selanjutnya

Keburu kesal karena antrean panjang sate koyor

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2025 oleh

Tags: Jogjakuliner di jogjapasar ngasemSarapan di Jogjasate koyor
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.