Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Catatan

Pertama Kali Anak Desa Nongki di Tempo Gelato Malah bikin Canggung karena Dikira Tempat Diskotik Sampai Pilih Varian Aneh

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
15 Juni 2025
A A
Pengalaman pertama beli es krim di Tempo Gelato, Kaliurang Jogja. MOJOK.CO

ilustrasi - harga es krim yang mahal. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sejak di Jogja, saya baru empat kali mengunjungi Tempo Gelato yang ada di Jalan Kaliurang, toko es krim yang menjual 65 varian gelato khas Italia. Semacam self reward kalau sudah sumpek di perantauan. Namanya juga self reward, jadi tidak terlalu sering. 

Oleh karena itu, alasan saya ke sana juga jika ada momen tertentu. Salah satunya mengajak seorang peserta magang Mojok yang betah sekali “berjibaku” di divisi liputan. 

Sampai-sampai ia mendapat julukan sebagai peserta magang abadi. Namanya, Ando. Sudah tiga bulan ia magang, tapi minta diperpanjang, hingga tibalah saat perpisahan.

Selain karena sudah banyak membantu saya saat liputan, saya juga sering mendengar kelakarnya soal kehidupan. Terutama krisis moneter yang sering ia alami.

Saya pun cukup kaget saat mendengar pemuda asal Nganjuk itu belum pernah mencicipi es krim Tempo Gelato selama di Jogja. Padahal, makanan ini cukup ikonik, dan sejauh ini hanya ada di Jogja. 

Cabangnya hanya ada tiga, yakni di Jalan Tamansiswa, Kaliurang, dan Prawirotaman. Pengunjungnya pun selalu antre. Sayang sekali jika Ando tak pernah merasakannya. Maka, jadilah saya mengajak dan mentraktirnya ke Tempo Gelato sebagai salam perpisahan.

Biasanya makan es krim Rp3 ribu

Saya dan Ando pergi ke Tempo Gelato Jalan Kaliurang selepas maghrib, tapi pengunjung sudah cukup ramai. Untungnya, antrean kami tak sampai keluar pintu tapi masih mengular panjang.

Kebanyakan pengunjung datang beramai-ramai. Saya jarang melihat ada yang duduk sendiri. Mereka biasanya berbincang sambil mencicipi gelato di tangan. Serta tak lupa mengabadikan momen tersebut dengan berfoto.

Melihat pengunjung yang kebanyakan berniat untuk liburan dan memakai baju bagus, Ando jadi malu. Ia merasa bersalah dengan sandal usangnya setelah melihat harga yang terpampang di kasir.

“Aku kayak orang ndeso. Maklum, biasanya aku makan es krim AICE yang harganya cuman Rp3 ribu,” kata Ando, Jumat (13/6/2025).

Ia hanya bisa garuk-garuk kepala saat membeli es krim seharga Rp25 ribu untuk varian dua rasa dengan cup ukuran kecil. Sedangkan saya membeli varian dua rasa dengan cone waffle seharga Rp30 ribu.

Jika ingin menambah tiga rasa, pengunjung bisa merogoh kocek seharga Rp45 ribu. Jika empat rasa, harganya Rp70 ribu dan untuk varian lima rasa seharga Rp120 ribu.

Tempo Gelato cocok buat momen spesial

Mulanya bagi Ando, Tempo Gelato adalah makanan yang hanya bisa dinikmati oleh kaum menengah ke atas sebab harganya tak ramah di kantong. Tapi ia tak menampik jika banyak yang suka, mengingat ramainya outlet di Kaliurang, Jogja.

“Agak kaget sih, ternyata lumayan banyak yang suka. Soalnya saya merasa semua es krim itu rasanya sama saja,” kata Ando.

Iklan

Setelah kunjungan tersebut, Ando jadi berpikir kalau Tempo Gelato juga cocok dinikmati untuk waktu kapan saja, mau self reward, nongki bareng teman, liburan bareng keluarga, atau nge-date bareng pacar.

“Soalnya tempatnya cozy dan estetik, interior khas Eropa. Lagu yang diputar juga bergenre Folk atau musik klasik, berasa seperti dinner di Italia,” ucap Ando.

“Intinya cocoklah buat Tempo Gelato nge-date, sebab kalau keseringan ya kasihan dompetnya,” lanjutnya.

Baru tahu ada Tempo gelato rasa kemangi

Saya cekikikan saja mendengar pendapat Ando, saya harap dia nggak malu-maluin di depan pacarnya nanti kala betulan nge-date di Tempo Gelato. Setidaknya, dengan memesan varian rasa yang normal.

Saya cuman bisa geleng-geleng kepala saat ia memilih varian kemangi campur coconut choco. Saya pikir, rasa kemangi kurang populer untuk es krim dibandingkan cokelat atau vanilla. Terlebih, saya tidak bisa membayangkan perpaduan rasanya antara kemangi dengan coconut choco.

“Ealah Ndo, Ndo, adoh-adoh tak jak nak Tempo Gelato malah pilih rasa kemangi. Mangan penyetan yo wis isok nyicip. (Duh Ndo, Ndo. Jauh-jauh aku ajak ke Tempo Gelato Kaliurang malah pilih rasa kemangi. Makan penyetan kan juga sudah tahu rasanya),” gurau saya.

“Nah kuwi, biasane kan kanggo lalapan, nak kene malah dadi es krim. Aku kepo rasane. (Nah itu, biasanya kan hanya untuk lalapan. Di sini malah jadi es krim. Aku penasaran rasanya),” jawab Ando.

Ternyata setelah mencicipi rasanya sama saja. Malah, gelato rasa kemangi rasanya lebih strong dibandingkan daun asli untuk lalapan. Saya pun tak kuat menahan tawa saat melihat ekspresi masam wajah Ando.

Tingkah katrok saat mati lampu

Bukan hanya apes soal memilih rasa, saya juga berharap Ando tak katrok bersama pacarnya nanti saat ke Tempo Gelato, Jogja. Bagaimana tidak, saya saja malu melihat tingkahnya saat terjadi mati listrik.

Saya dan Ando memilih kursi di lantai dua dekat kaca hitam yang memiliki ikon jam romawi, khas Tempo Gelato. Kira-kira, baru 7 kali suapan saya mencicipi varian good time dan vanilla di genggaman, terjadilah mati lampu. 

Seluruh ruangan menjadi gelap dan musik ikut berhenti. Sayup-sayup hanya terdengar suara cemas dari pengunjung dan pegawai yang buru-buru mencari solusi. 

Dari kaca dekat tempat duduk saya, saya bisa melihat toko-toko di seberang Tempo Gelato masih menyala. Saya pun menengok ke pinggiran void dari lantai atas dan beberapa pengunjung masih mengantre.

Karena tak kunjung menyala, Ando berinisiatif menyalakan fitur senter di gawainya. Tapi bukannya malah menerangi bangku kami, Ando malah bermain-main dengan senternya. Ia arahkan senter itu dari void ke pengunjung yang masih antre di bawah. 

“Jip ajip ajip ajip ajip!” ucapnya sambil menggoyangkan gawainya. Ia pikir sedang membangun suasana ruangan menjadi diskotik. 

Saya sudah mengingatkannya untuk berhenti, tapi malah ikut tertawa melihat tingkahnya. Beruntung, kami tak dapat amarah pengunjung atau diusir oleh petugas keamanan, sebab selang semenit, listrik Tempo Gelato kembali menyala. 

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Kisah Penjual Kerajinan dan Mainan Tradisional di Malioboro, Pilih Berdagang di Depan Tempo Gelato karena Kebaikan “Bos Prancis” atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 16 Juni 2025 oleh

Tags: harga es Tempo Gelatokuliner khas jogjarekomendasi kuliner di kaliurangrekomendasi kuliner Jogjatempo gelato
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Angkringan Pendopo Ndalem Pakuningratan Jogja. MOJOK.CO
Ragam

Pertama Kali ke Angkringan Pendopo Ndalem Jogja Malu-maluin karena Tak Bisa Meracik Teh, Beruntung Penjualnya “Pangerten”

16 September 2025
Pendiri One Stop Parking di Jogja, Ribut Fajariyanto. MOJOK.CO
Sosok

Perjalanan Ribut Merintis Usaha Kuliner One Stop Parking di Jogja: Dibesuk Presiden SBY hingga Dapat Omset Rp50 Juta dalam Sebulan

21 Agustus 2025
Alasan Warga Lokal Jogja Malas Jajan Tempo Gelato yang Digandrungi Banyak Wisatawan Mojok.co
Pojokan

Alasan Warga Lokal Jogja Malas Jajan Tempo Gelato yang Digandrungi Banyak Wisatawan

30 Juli 2025
burjo penyelamat mahasiswa UNY. MOJOK.CO
Ragam

Burjo di Sekitar UNY Menyelamatkan Hidup Mahasiswa Semester Tua yang Terancam DO dan Tak Sanggup Bayar UKT

30 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.